03 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 2 September 2019 ditutup melemah 0,60% pada level 6290. Sektor konsumer mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp98,96 miliar. Indeks bursa Wall Street tutup libur Labor Day. AS dan China mulai 1 September telah salingmemberlakukan tarif impor tambahan terhadap beberapa produk dari kedua negara. AS memberlakukan tarif impor 15% terhadap beberapa produk dari China dan sebaliknya China juga memberlakukan tarif impor terhadap produk dari AS senilai USD75 miliar. Trump menyatakan bahwa kedua negara masih akan melakukan negosiasi pada bulan ini. Sementara itu obligasi global Argentina berdenominasi dollar AS turun pada rekor terendah setelah Presiden Argentina kembali memberlakukan kontrol modal untuk menghindari gagal bayar. Hal ini kembali meningkatkan risiko investasi di negara berkembang. Indeks di bursa Eropa dan China menguat setelah data manufaktur China berdasarkan survey sektor swasta secara tak terduga mengalami kenaikan, meskipun berlawanan dengan data resmi yang menunjukkan manufaktur masih mengalami penurunan. Namun penurunan tersebut direspon oleh harapan akan adanya stimulus dari bank sentral masing-masing. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak menguat. IHSG bergerak pada kisaran level 6150 - 6360
News & Analysis
KEEN Targetkan Pendapatan Mencapai USD20 Juta
PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) menargetkan pendapatan USD16-20 juta di sepanjang tahun 2019. Sehingga, laba bersih yang akan dibukukan pada tahun ini sebesar USD10 juta. Pendapatan perseroan tercatat mengalami peningkatan pada tiga bulan pertama 2019 yakni sebesar USD 5,68 juta atau naik 3,37% dari periode sama di tahun lalu yakni USD 5,5 juta. Perseroan optimis target tahun ini tercapai mengingat sejauh ini tak ada masalah dari segi arus kas atau segi operasional lain. Target pendapatan perusahaan akan didukung oleh beberapa proyek hydro power plant dengan total kapasitas produksi 49 MW. Diantaranya, PLTA Pakkat di Sumatera Utara berkapasitas 18 MW yang sudah beroperasi sejak awal 2018 dan PLTA Air Putih di Bengkulu yang sedang dalam proses comissioning memiliki kapasitas 21 MW.
TGKA Akan Bagi Dividen Interim Rp35/saham
PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) akan membagikan dividen interim tahun buku 2019 sebesar Rp35 per saham kepada para pemegang sahamnya pada 19 September 2019. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 6 dan 9 September 2019 sedangkan di pasar tunai pada 10 dan 11 September 2019 dengan DPS hingga 10 September 2019. Nilai total dividen interim tahun buku 2019 yang akan dibagikan sejumlah Rp32.147.246.250.
WSKT Terima Pembayaran Proyek LRT Sumsel Rp2,3 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menerima pembayaran dari proyek light rail transit Sumatra Selatan senilai Rp2,3 triliun. Total pembayaran yang akan diterima dari proyek LRT Sumatra Selatan perseroan senilai Rp2,9 triliun. Sisa pembayaran sekitar Rp600 miliar masih dalam proses. WSKT akan menerima sejumlah pembayaran proyek turn key lainnya. Salah satunya untuk pekerjaan tol Trans-Sumatra yang dimiliki oleh PT Hutama Karya (Persero). Selanjutnya, WSKT akan menerima pembayaran dari proyek tol Jakarta—Cikampek II Elevated, yang diperkirakan pembayaran sebesar Rp4,5 triliun akan diterima pada Desember 2019. Sehingga perseroan akan menerima pembayaran dari proyek turn key sekitar Rp26 triliun—Rp30 triliun pada 2019.
Tes Uji Operasional Pabrik Refinery MGRO Mundur
Tes uji operasional pabrik refinery milik PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mundur ke September 2019. Awalnya perseroan menargetkan untuk melakukan tes pengujian pabrik pada Agustus. Namun, sampai dengan awal September tes uji operasional itu belum dapat dilangsungkan. Pada perkembangan terakhir progres pembangunan sudah mencapai 80%. MGRO mengucurkan 60% dari dana hasil IPO saham atau senilai Rp300 untuk mendanai sebagian pembangunan pabrik refinary minyak sawit. Dari pabrik tersebut, perseroan menargetkan pendapatan tambahan dari produk hilir sebesar Rp3,4 triliun atau berkontribusi 60% dari target penjualan 2019 sebesar Rp5,6 triliun.
CAMP Berencana Tingkatkan Kapasitas Produksi
PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) berencana menaikkan kapasitas pabrik pada 2020 untuk memenuhi permintaan pasar. CAMP masih mengandalkan satu pabrik di Surabaya dengan kapasitas terpasang 30 juta liter per tahun. Volume produksi perseroan mencapai 25 juta-26 juta per tahun. Maka, CAMP masih bisa menaikkan kapasitas produksi sekitar 10%-15%. Target pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun sekitar 8%. Di akhir tahun ini, perseroan juga akan meluncurkan produk yang bekerja sama dengan Disney.
ANTM Evaluasi Strategi Untuk Ganti Pendapatan Dari Ekspor Bijih Nikel
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melakukan evaluasi strategi untuk mengganti pendapatan ekspor bijih nikel dengan meningkatkan kinerja komoditas feronikel, emas, dan bauksit. ANTM memastikan smelter feronikel di Halmahera Timur akan tetap selesai masa konstruksinya dan beroperasi pada 2020. Perseroan akan memaksimalkan produksi feronikel dari smelter di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Selain itu, ANTM akan melakukan evaluasi strategi untuk mengganti pendapatan ekspor bijih nikel.
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3720. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3670-3740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3750
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 3620. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3580-3660.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
TINS
Pada perdagangan kemarin saham TINS ditutup menguat pada level 1110. TINS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1095-1120
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1125
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 8000. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7900-8100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8100
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1215. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1200-1230
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1230
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR menguat pada level harga 13275. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 13100-13425.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 13450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 2 September 2019 ditutup melemah 0,60% pada level 6290. Sektor konsumer mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp98,96 miliar. Indeks bursa Wall Street tutup libur Labor Day. AS dan China mulai 1 September telah salingmemberlakukan tarif impor tambahan terhadap beberapa produk dari kedua negara. AS memberlakukan tarif impor 15% terhadap beberapa produk dari China dan sebaliknya China juga memberlakukan tarif impor terhadap produk dari AS senilai USD75 miliar. Trump menyatakan bahwa kedua negara masih akan melakukan negosiasi pada bulan ini. Sementara itu obligasi global Argentina berdenominasi dollar AS turun pada rekor terendah setelah Presiden Argentina kembali memberlakukan kontrol modal untuk menghindari gagal bayar. Hal ini kembali meningkatkan risiko investasi di negara berkembang. Indeks di bursa Eropa dan China menguat setelah data manufaktur China berdasarkan survey sektor swasta secara tak terduga mengalami kenaikan, meskipun berlawanan dengan data resmi yang menunjukkan manufaktur masih mengalami penurunan. Namun penurunan tersebut direspon oleh harapan akan adanya stimulus dari bank sentral masing-masing. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak menguat. IHSG bergerak pada kisaran level 6150 - 6360
News & Analysis
KEEN Targetkan Pendapatan Mencapai USD20 Juta
PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) menargetkan pendapatan USD16-20 juta di sepanjang tahun 2019. Sehingga, laba bersih yang akan dibukukan pada tahun ini sebesar USD10 juta. Pendapatan perseroan tercatat mengalami peningkatan pada tiga bulan pertama 2019 yakni sebesar USD 5,68 juta atau naik 3,37% dari periode sama di tahun lalu yakni USD 5,5 juta. Perseroan optimis target tahun ini tercapai mengingat sejauh ini tak ada masalah dari segi arus kas atau segi operasional lain. Target pendapatan perusahaan akan didukung oleh beberapa proyek hydro power plant dengan total kapasitas produksi 49 MW. Diantaranya, PLTA Pakkat di Sumatera Utara berkapasitas 18 MW yang sudah beroperasi sejak awal 2018 dan PLTA Air Putih di Bengkulu yang sedang dalam proses comissioning memiliki kapasitas 21 MW.
TGKA Akan Bagi Dividen Interim Rp35/saham
PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) akan membagikan dividen interim tahun buku 2019 sebesar Rp35 per saham kepada para pemegang sahamnya pada 19 September 2019. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 6 dan 9 September 2019 sedangkan di pasar tunai pada 10 dan 11 September 2019 dengan DPS hingga 10 September 2019. Nilai total dividen interim tahun buku 2019 yang akan dibagikan sejumlah Rp32.147.246.250.
WSKT Terima Pembayaran Proyek LRT Sumsel Rp2,3 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menerima pembayaran dari proyek light rail transit Sumatra Selatan senilai Rp2,3 triliun. Total pembayaran yang akan diterima dari proyek LRT Sumatra Selatan perseroan senilai Rp2,9 triliun. Sisa pembayaran sekitar Rp600 miliar masih dalam proses. WSKT akan menerima sejumlah pembayaran proyek turn key lainnya. Salah satunya untuk pekerjaan tol Trans-Sumatra yang dimiliki oleh PT Hutama Karya (Persero). Selanjutnya, WSKT akan menerima pembayaran dari proyek tol Jakarta—Cikampek II Elevated, yang diperkirakan pembayaran sebesar Rp4,5 triliun akan diterima pada Desember 2019. Sehingga perseroan akan menerima pembayaran dari proyek turn key sekitar Rp26 triliun—Rp30 triliun pada 2019.
Tes Uji Operasional Pabrik Refinery MGRO Mundur
Tes uji operasional pabrik refinery milik PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mundur ke September 2019. Awalnya perseroan menargetkan untuk melakukan tes pengujian pabrik pada Agustus. Namun, sampai dengan awal September tes uji operasional itu belum dapat dilangsungkan. Pada perkembangan terakhir progres pembangunan sudah mencapai 80%. MGRO mengucurkan 60% dari dana hasil IPO saham atau senilai Rp300 untuk mendanai sebagian pembangunan pabrik refinary minyak sawit. Dari pabrik tersebut, perseroan menargetkan pendapatan tambahan dari produk hilir sebesar Rp3,4 triliun atau berkontribusi 60% dari target penjualan 2019 sebesar Rp5,6 triliun.
CAMP Berencana Tingkatkan Kapasitas Produksi
PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) berencana menaikkan kapasitas pabrik pada 2020 untuk memenuhi permintaan pasar. CAMP masih mengandalkan satu pabrik di Surabaya dengan kapasitas terpasang 30 juta liter per tahun. Volume produksi perseroan mencapai 25 juta-26 juta per tahun. Maka, CAMP masih bisa menaikkan kapasitas produksi sekitar 10%-15%. Target pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun sekitar 8%. Di akhir tahun ini, perseroan juga akan meluncurkan produk yang bekerja sama dengan Disney.
ANTM Evaluasi Strategi Untuk Ganti Pendapatan Dari Ekspor Bijih Nikel
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melakukan evaluasi strategi untuk mengganti pendapatan ekspor bijih nikel dengan meningkatkan kinerja komoditas feronikel, emas, dan bauksit. ANTM memastikan smelter feronikel di Halmahera Timur akan tetap selesai masa konstruksinya dan beroperasi pada 2020. Perseroan akan memaksimalkan produksi feronikel dari smelter di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Selain itu, ANTM akan melakukan evaluasi strategi untuk mengganti pendapatan ekspor bijih nikel.
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3720. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3670-3740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3750
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 3620. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3580-3660.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
TINS
Pada perdagangan kemarin saham TINS ditutup menguat pada level 1110. TINS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1095-1120
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1125
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 8000. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7900-8100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8100
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1215. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1200-1230
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1230
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR menguat pada level harga 13275. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 13100-13425.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 13450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-09-03 08:53:13 (GMT +7)