03 oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 2 OKtober 2019 ditutup melemah 1,35% pada level 6055. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor pertambangan. Investor asing net buy Rp788,98 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan dampak perang dagang terhadap perlambatan ekonomi AS. Data ADP Employment menunjukkan data tenaga kerja tidak sebagus seperti yang diperkirakan sebelumnya. Data ADP Employment bulan Agustus direvisi turun menjadi 157 ribu dari data sebelumnya 195 ribu. Data ADP Employment bulan September menunjukkan penurunan penyerapan tenaga kerja menjadi 135 ribu, lebih rendah dibanding estimasi sebesar 150 ribu. Data tersebut menambah kekhawatiran akan ekonomi AS, setelah sehari sebelumnya dirilis data manufaktur AS yang mengalami pelemahan pada level terendah selama 10 tahun terakhir. Menambah sentimen negatif, AS akan memberlakukan tarif impor terhadap produk dari Eropa senilai USD 7,5 miliar dengan alasan karena Eropa memberikan subsidi terhadap Airbus. Hal tersebut semakin menambah kekhawatiran akan perang dagang yang berkepanjangan dan dampaknya terhadap perlambatan ekonomi AS dan global. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5980 - 6130
News & Analysis
AUTO Akan Membagikan Dividen Interim Rp19/saham
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen interim tahun buku 2019 kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp19 per lembar. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 8 dan 9 Oktober 2019 sedangkan di pasar tunai pada 10 dan 11 Oktober 2019 dengan DPS hingga 2019. Pembayaran dividen dilakukan pada 23 Oktober 2019. AUTO mencatat pertumbuhan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 19,39% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp245,69 miliar dari laba Rp205,79 miliar di periode sama tahun sebelumnya.
Dua Perusahaan Afiliasi UNSP Selesaikan Utang Dengan Konversi Saham
Dua perusahaan terafiliasi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) yakni PT Nibung Artha Mulia (NAM) dan PT Biofuel Indo Sumatra (Biofuel) telah menandatangani Penyelesaian Utang dan Penyertaan Modal pada 30 September 2019. NAM telah menerima pinjaman yang dapat dikonversi menjadi saham Biofuel. NAM adalah perusahaan yang secara langsung dan tidak langsung dimiliki perseroan sedangkan Biofuel perusahaan yang merupakan pihak terafilasi perseroan karena terdapat anggota direksi yang sama. NAM dan Biofuel telah melakukan penyelesaian utang sebesar Rp679.829.421.522 dengan mekanisme konversi menjadi saham di NAM melalui pengeluaran saham baru dalam NAM dengan nominal Rp350 senilai Rp679.826.000.000 sedangkan sisanya Rp3,421,522 akan dicatat sebagai utang.
Pefindo Menaikkan Peringkat Utang APLN Menjadi BBB+
Pefindo menaikkan peringkat utang PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menjadi idBBB+ dari posisi idBBB setelah mendapatkan dana segar USD127 juta dan Rp800 miliar. Pefindo menilai perolehan dana segar itu memberikan kepastian terkait dengan pembayaran percepatan pelunasan beberapa utang APLN. Pefindo menilai risiko pembiayaan kembali dan likuiditas APLN terkait pinjaman sindikasi sebesar Rp1,2 triliun serta Obligasi I/2014-2015 fase III sebesar Rp451 miliar dan Obligasi I/2014-2015 fase IV sebesar Rp99 miliar yang akan jatuh tempo masing-masing pada 30 September 2019, 19 Desember 2019, dan 25 Maret 2020 akan berkurang.
FISH Beri Pinjaman Cucu Usaha USD30 Juta
PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) memberikan pinjaman kepada cucu usaha, PT Sentral Grain Terminal (SGT), senilai USD30 juta. FISH telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan SGT pada 27 September 2019. SGT merupakan perusahaan terkendali perseroan, melalui kepemilikan saham langsung di PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (KCDS). FISH sepakat memberikan pinjaman kepada SGT senilai sampai dengan USD30 juta untuk keperluan pembiayaan proyek SGT. Perjanjian pinjaman berlaku sejak 27 September 2019 hingga 2 Oktober 2019. Perjanjian pinjaman dilakukan untuk mendukung proyek baru SGT.
PTPP Kerja Sama Dengan KAI Bangun Kawasan Hunian Stasiun Juanda
PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam membangun kawasan hunian Stasiun Juanda. Perseroan akan mengembangkan kawasan hunian Stasiun Juanda seluas 6.902 m2 yang terbagi dalam tiga tahap. Kawasan hunian ini akan dibangun 2 tower dengan jumlah hunian mencapai 621 unit dan diperkirakan dapat menampung hingga 2.484 jiwa. Konstruksi tower I direncanakan akan selesai pada akhir 2021. Total investasi proyek ini mencapai Rp400 miliar.
POWR Jual Kepemilikannya di Listrindo Capital Senilai USD1,99 Juta
PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) menjual seluruh saham entitas anaknya yakni Listrindo Capital B. V. Perseroan telah menjual seluruh saham Listrindo Capital yang dimiliki kepada pembeli dengan harga pembelian senilai USD1,99 juta. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pembeli. Transaksi ini ditujukan guna merampingkan struktur grup perseroan. Listrindo Capital B. V berkedudukan di Belanda
Stock Pick
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup tertahan pada level harga 10975. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10825-11100. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 11150
BNLI
Pada perdagangan kemarin saham BNLI ditutup tertahan dilevel harga 1100. BNLI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1085-1115. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1120
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level 1670. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1645-1690. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1695
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7675. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7775. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup tertahan pada level harga 5575. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5500-5650. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5675
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat pada level harga 1710. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1675-1730. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1735
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 2 OKtober 2019 ditutup melemah 1,35% pada level 6055. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor pertambangan. Investor asing net buy Rp788,98 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan dampak perang dagang terhadap perlambatan ekonomi AS. Data ADP Employment menunjukkan data tenaga kerja tidak sebagus seperti yang diperkirakan sebelumnya. Data ADP Employment bulan Agustus direvisi turun menjadi 157 ribu dari data sebelumnya 195 ribu. Data ADP Employment bulan September menunjukkan penurunan penyerapan tenaga kerja menjadi 135 ribu, lebih rendah dibanding estimasi sebesar 150 ribu. Data tersebut menambah kekhawatiran akan ekonomi AS, setelah sehari sebelumnya dirilis data manufaktur AS yang mengalami pelemahan pada level terendah selama 10 tahun terakhir. Menambah sentimen negatif, AS akan memberlakukan tarif impor terhadap produk dari Eropa senilai USD 7,5 miliar dengan alasan karena Eropa memberikan subsidi terhadap Airbus. Hal tersebut semakin menambah kekhawatiran akan perang dagang yang berkepanjangan dan dampaknya terhadap perlambatan ekonomi AS dan global. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5980 - 6130
News & Analysis
AUTO Akan Membagikan Dividen Interim Rp19/saham
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen interim tahun buku 2019 kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp19 per lembar. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 8 dan 9 Oktober 2019 sedangkan di pasar tunai pada 10 dan 11 Oktober 2019 dengan DPS hingga 2019. Pembayaran dividen dilakukan pada 23 Oktober 2019. AUTO mencatat pertumbuhan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 19,39% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp245,69 miliar dari laba Rp205,79 miliar di periode sama tahun sebelumnya.
Dua Perusahaan Afiliasi UNSP Selesaikan Utang Dengan Konversi Saham
Dua perusahaan terafiliasi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) yakni PT Nibung Artha Mulia (NAM) dan PT Biofuel Indo Sumatra (Biofuel) telah menandatangani Penyelesaian Utang dan Penyertaan Modal pada 30 September 2019. NAM telah menerima pinjaman yang dapat dikonversi menjadi saham Biofuel. NAM adalah perusahaan yang secara langsung dan tidak langsung dimiliki perseroan sedangkan Biofuel perusahaan yang merupakan pihak terafilasi perseroan karena terdapat anggota direksi yang sama. NAM dan Biofuel telah melakukan penyelesaian utang sebesar Rp679.829.421.522 dengan mekanisme konversi menjadi saham di NAM melalui pengeluaran saham baru dalam NAM dengan nominal Rp350 senilai Rp679.826.000.000 sedangkan sisanya Rp3,421,522 akan dicatat sebagai utang.
Pefindo Menaikkan Peringkat Utang APLN Menjadi BBB+
Pefindo menaikkan peringkat utang PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menjadi idBBB+ dari posisi idBBB setelah mendapatkan dana segar USD127 juta dan Rp800 miliar. Pefindo menilai perolehan dana segar itu memberikan kepastian terkait dengan pembayaran percepatan pelunasan beberapa utang APLN. Pefindo menilai risiko pembiayaan kembali dan likuiditas APLN terkait pinjaman sindikasi sebesar Rp1,2 triliun serta Obligasi I/2014-2015 fase III sebesar Rp451 miliar dan Obligasi I/2014-2015 fase IV sebesar Rp99 miliar yang akan jatuh tempo masing-masing pada 30 September 2019, 19 Desember 2019, dan 25 Maret 2020 akan berkurang.
FISH Beri Pinjaman Cucu Usaha USD30 Juta
PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) memberikan pinjaman kepada cucu usaha, PT Sentral Grain Terminal (SGT), senilai USD30 juta. FISH telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan SGT pada 27 September 2019. SGT merupakan perusahaan terkendali perseroan, melalui kepemilikan saham langsung di PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (KCDS). FISH sepakat memberikan pinjaman kepada SGT senilai sampai dengan USD30 juta untuk keperluan pembiayaan proyek SGT. Perjanjian pinjaman berlaku sejak 27 September 2019 hingga 2 Oktober 2019. Perjanjian pinjaman dilakukan untuk mendukung proyek baru SGT.
PTPP Kerja Sama Dengan KAI Bangun Kawasan Hunian Stasiun Juanda
PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam membangun kawasan hunian Stasiun Juanda. Perseroan akan mengembangkan kawasan hunian Stasiun Juanda seluas 6.902 m2 yang terbagi dalam tiga tahap. Kawasan hunian ini akan dibangun 2 tower dengan jumlah hunian mencapai 621 unit dan diperkirakan dapat menampung hingga 2.484 jiwa. Konstruksi tower I direncanakan akan selesai pada akhir 2021. Total investasi proyek ini mencapai Rp400 miliar.
POWR Jual Kepemilikannya di Listrindo Capital Senilai USD1,99 Juta
PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) menjual seluruh saham entitas anaknya yakni Listrindo Capital B. V. Perseroan telah menjual seluruh saham Listrindo Capital yang dimiliki kepada pembeli dengan harga pembelian senilai USD1,99 juta. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pembeli. Transaksi ini ditujukan guna merampingkan struktur grup perseroan. Listrindo Capital B. V berkedudukan di Belanda
Stock Pick
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup tertahan pada level harga 10975. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10825-11100. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 11150
BNLI
Pada perdagangan kemarin saham BNLI ditutup tertahan dilevel harga 1100. BNLI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1085-1115. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1120
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level 1670. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1645-1690. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1695
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7675. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7775. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup tertahan pada level harga 5575. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5500-5650. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5675
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat pada level harga 1710. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1675-1730. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1735
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-10-03 08:47:58 (GMT +7)