03 Oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan Selasa 2 Oktober 2018 ditutup melemah 1,16% dilevel 5875. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp98,68 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, indeks Dow Jones ditutup menguat pada level tertinggi sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Penguatan indeks Dow Jones terutama didorong oleh penguatan pada saham yang sensitif dengan perang dagang seperti Boeing dan Caterpillar, karena terdorong oleh optimisme meredanya perang dagang setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dengan Meksiko dan Kanada. Sedangkan pelemahan indeks S&P500 dan Nasdaq akibat berlanjutnya koreksi pada saham Facebook. Selain itu koreksi pada saham Amazon setelah menaikkan upah minimum, juga membebani indeks. Dursa Eropa mengalami koreksi akibat kekhawatiran defisit anggaran belanja Italia yang meningkat berpotensi menimbulkan krisis utang. Dollar AS menguat terhadap mayoritas mata uang lainnya. Rupiah melemah menembus level Rp15000 per usd untuk pertama kalinya sejak tahun 1998, setelah data inflasi September lebih rendah dari perkiraan yang menimbulkan kekhawatiran akan melemahnya daya beli.indeks ISM manufactur bulan September turun pada 59,8 dari 61,3, lebih rendah dari estimasi 60,4. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5830 - 5950
News & Analysis
Pefindo Berikan Peringkat idBBB+ Untuk BUKK
Pefindo memberikan peringkat idBBB+ untuk PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) dengan outlook peringkat stabil. Peringkat ini mencerminkan posisi pasar BUKK yang diatas rata-rata di bidang rekayasa dan manufaktur produk terkait infrastruktur, produk dan ruang lingkup pasar yang luas dan basis pelanggan yang kuat. Namun peringkat dibatasi oleh profil kreditnya yang diperkirakan akan melemah, eksposur perusahaan terhadap fluktuasi harga bahan baku dan lingkungan bisnis yang relatif volatil.
AUTO Akan Bagi Dividen Interim Rp15/saham
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen interim tunai kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp15 per lembar. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 5 dan 8 Oktober 2018 sedangkan di pasar tunai 10 dan 11 Oktober 2018 dengan DPS 10 Oktober 2018. Pembayaran dividen dilakukan pada 22 Oktober 2018. Pembagian dividen interim untuk tahun buku 2018 ini telah diputuskan dalam Rapat Direksi Perseroan pada 27 September 2018 dan telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris pada 28 September 2018. Laba bersih AUTO meningkat sebesar 3,7% menjadi Rp206 miliar pada semester pertama 2018.
GHON Diakuisisi TBIG dan Akan Tender Offer
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki investasi saham di PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) sejumlah 108.882.000 saham atau 19,80% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor GHON. Pada 1 Oktober 2018, perseroan telah menandatangani perjanjian pemegang saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia dengan Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak 301.809.680 saham atau 54,88%, Hotma Linda Ebigail Sirait sebanyak 47.654.160 saham atau 8,66% dan PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 saham atau 7,22%. Dalam perjanjian tersebut, pemegang saham bersama-sama mewakili kepemilikan 70,76% dalam GHON. TBIG selaku pengendali baru GHON akan melakukan penawaran tender wajib atas seluruh saham dalam GHON yang dimiliki pemegang saham masyarakat.
TBIG Tawarkan Obligasi Rp628 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 sebesar Rp628 miliar dimana obligasi ini ditawarkan tanpa warkat dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Jangka waktu obligasi selama 370 hari dengan bunga tetap 8,50% per tahun dimana pembayaran bunga pertama dilakukan 18 Januari 2019. Fitch Ratings memberikan peringkat AA- untuk obligasi ini. Dana hasil penerbitan obligasi untuk pembayaran sebagian kewajiban keuangan PT Solu Sindo Kreasi Pratama, entitas anak perseroan.
NIPS Divestasi Sebagian Saham Anak Usaha
PT Nipress Tbk (NIPS) berencana melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Nipress Energi Otomotif (NEO) pada pembeli siaga. Pelepasan saham itu dilakukan melalui skema divestasi dan penerbitan saham baru NEO pada pembeli. NEO akan melepas 10 saham perusahaan pada pembeli siaga yaitu Johnson Controls Battery Investment, LLC. dengan harga Rp5 juta per saham sehingga nilai transaksi adalah Rp50 juta. NEO lalu akan melakukan penerbitan saham baru sebanyak 14.856 lembar senilai Rp77,24 miliar yang akan diserap langsung oleh Johnson Controls Battery Investment, LLC. Sebagai entitas induk, Nipress akan melakukan divestasi sebanyak 24.883 lembar atau senilai Rp138,62 miliar kepada Johnson Controls Battery Investment, LLC.
Per September Kontrak Baru WSBP Baru Mencapai 51,8% Dari Target
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berupaya untuk mencapai target kontrak baru 2018 sejalan dengan realisasi yang baru mencapai 51,80% per September 2018. Perseroan berhasil menambah sejumlah kontrak baru pada kuartal III/2018. Pekerjaan tersebut antara lain proyek PT Pertamina (Persero) Balikpapan, Addendum pryek Bocimi, proyek Cibitung—Cilincing, dan proyek Cimanggis Cibitung. Kontrak baru Rp4,3 triliun per September 2018
Stock Pick
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1100. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1080-1120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1120
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham XPIN ditutup tertahan pada level 5000. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4950-5050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5060
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup tertahan pada level harga 1375. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1355-1390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1395
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4070. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4020-4120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4130
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 8950. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8850-9050
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9075
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup tertahan pada level harga 5975. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5900-6050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6075
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan Selasa 2 Oktober 2018 ditutup melemah 1,16% dilevel 5875. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp98,68 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, indeks Dow Jones ditutup menguat pada level tertinggi sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Penguatan indeks Dow Jones terutama didorong oleh penguatan pada saham yang sensitif dengan perang dagang seperti Boeing dan Caterpillar, karena terdorong oleh optimisme meredanya perang dagang setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dengan Meksiko dan Kanada. Sedangkan pelemahan indeks S&P500 dan Nasdaq akibat berlanjutnya koreksi pada saham Facebook. Selain itu koreksi pada saham Amazon setelah menaikkan upah minimum, juga membebani indeks. Dursa Eropa mengalami koreksi akibat kekhawatiran defisit anggaran belanja Italia yang meningkat berpotensi menimbulkan krisis utang. Dollar AS menguat terhadap mayoritas mata uang lainnya. Rupiah melemah menembus level Rp15000 per usd untuk pertama kalinya sejak tahun 1998, setelah data inflasi September lebih rendah dari perkiraan yang menimbulkan kekhawatiran akan melemahnya daya beli.indeks ISM manufactur bulan September turun pada 59,8 dari 61,3, lebih rendah dari estimasi 60,4. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5830 - 5950
News & Analysis
Pefindo Berikan Peringkat idBBB+ Untuk BUKK
Pefindo memberikan peringkat idBBB+ untuk PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) dengan outlook peringkat stabil. Peringkat ini mencerminkan posisi pasar BUKK yang diatas rata-rata di bidang rekayasa dan manufaktur produk terkait infrastruktur, produk dan ruang lingkup pasar yang luas dan basis pelanggan yang kuat. Namun peringkat dibatasi oleh profil kreditnya yang diperkirakan akan melemah, eksposur perusahaan terhadap fluktuasi harga bahan baku dan lingkungan bisnis yang relatif volatil.
AUTO Akan Bagi Dividen Interim Rp15/saham
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen interim tunai kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp15 per lembar. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 5 dan 8 Oktober 2018 sedangkan di pasar tunai 10 dan 11 Oktober 2018 dengan DPS 10 Oktober 2018. Pembayaran dividen dilakukan pada 22 Oktober 2018. Pembagian dividen interim untuk tahun buku 2018 ini telah diputuskan dalam Rapat Direksi Perseroan pada 27 September 2018 dan telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris pada 28 September 2018. Laba bersih AUTO meningkat sebesar 3,7% menjadi Rp206 miliar pada semester pertama 2018.
GHON Diakuisisi TBIG dan Akan Tender Offer
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki investasi saham di PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) sejumlah 108.882.000 saham atau 19,80% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor GHON. Pada 1 Oktober 2018, perseroan telah menandatangani perjanjian pemegang saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia dengan Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak 301.809.680 saham atau 54,88%, Hotma Linda Ebigail Sirait sebanyak 47.654.160 saham atau 8,66% dan PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 saham atau 7,22%. Dalam perjanjian tersebut, pemegang saham bersama-sama mewakili kepemilikan 70,76% dalam GHON. TBIG selaku pengendali baru GHON akan melakukan penawaran tender wajib atas seluruh saham dalam GHON yang dimiliki pemegang saham masyarakat.
TBIG Tawarkan Obligasi Rp628 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 sebesar Rp628 miliar dimana obligasi ini ditawarkan tanpa warkat dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Jangka waktu obligasi selama 370 hari dengan bunga tetap 8,50% per tahun dimana pembayaran bunga pertama dilakukan 18 Januari 2019. Fitch Ratings memberikan peringkat AA- untuk obligasi ini. Dana hasil penerbitan obligasi untuk pembayaran sebagian kewajiban keuangan PT Solu Sindo Kreasi Pratama, entitas anak perseroan.
NIPS Divestasi Sebagian Saham Anak Usaha
PT Nipress Tbk (NIPS) berencana melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Nipress Energi Otomotif (NEO) pada pembeli siaga. Pelepasan saham itu dilakukan melalui skema divestasi dan penerbitan saham baru NEO pada pembeli. NEO akan melepas 10 saham perusahaan pada pembeli siaga yaitu Johnson Controls Battery Investment, LLC. dengan harga Rp5 juta per saham sehingga nilai transaksi adalah Rp50 juta. NEO lalu akan melakukan penerbitan saham baru sebanyak 14.856 lembar senilai Rp77,24 miliar yang akan diserap langsung oleh Johnson Controls Battery Investment, LLC. Sebagai entitas induk, Nipress akan melakukan divestasi sebanyak 24.883 lembar atau senilai Rp138,62 miliar kepada Johnson Controls Battery Investment, LLC.
Per September Kontrak Baru WSBP Baru Mencapai 51,8% Dari Target
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berupaya untuk mencapai target kontrak baru 2018 sejalan dengan realisasi yang baru mencapai 51,80% per September 2018. Perseroan berhasil menambah sejumlah kontrak baru pada kuartal III/2018. Pekerjaan tersebut antara lain proyek PT Pertamina (Persero) Balikpapan, Addendum pryek Bocimi, proyek Cibitung—Cilincing, dan proyek Cimanggis Cibitung. Kontrak baru Rp4,3 triliun per September 2018
Stock Pick
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1100. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1080-1120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1120
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham XPIN ditutup tertahan pada level 5000. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4950-5050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5060
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup tertahan pada level harga 1375. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1355-1390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1395
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4070. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4020-4120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4130
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 8950. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8850-9050
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9075
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup tertahan pada level harga 5975. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5900-6050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6075
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-10-03 08:15:30 (GMT +7)