03 Oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 2 Oktober 2017 ditutup menguat 0,22% pada level 5914. Sektor konsumer menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp1,603 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat pada rekor tertinggi baru dipicu oleh data ekonomi yang mengindikasikan kuatnya ekonomi AS. Data manufaktur AS pada bulan September meningkat pada level tertinggi dalam 13,5 tahun terakhir. Indeks ISM manufaktur bulan September meningkat pada level 60,8 dari bulan sebelumnya yang berada pada level 58,8, serta lebih tinggi dibandingkan estimasi yang sebesar 57,8. Sedangkan data construction spending bulan Agustus naik 0,5% setelah bulan sebelumnya turun 1,2%, serta lebih tinggi dibandingkan estimasi yang meningkat 0,2%. Optimisme akan reformasi pajak oleh Trump juga mendorong kenaikan indeks. Dollar AS menguat karena indikasi prospek ekonomi AS yang positif. juga merasa optimis dengan laporan keuangan triwulan ketiga dimana diperkirakan rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 tumbuh 6,2% menurut konsensus Reuters. Harga minyak melemah karena meningkatnya pengeboran minyak AS dan output dari OPEC. Data ekonomi China dan Jepang juga mengalami kenaikan. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5850 - 5960
News & Analysis
Rugi Bersih CANI Menurun Menjadi USD5,91 Juta
PT Capitol Nusantara Tbk (CANI) mengalami rugi neto sebesar USD5,91 juta hingga periode 30 Juni 2017 turun jika dibandingkan dengan rugi neto USD7,73 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 3,95% menjadi USD4,37 juta dari pendapatan USD4,55 juta tahun sebelumnya dan beban pokok pendapatan turun menjadi USD9,39 juta dari USD11,30 juta tahun sebelumnya. Rugi bruto turun menjadi USD5,02 juta dari rugi bruto USD6,75 juta tahun sebelumnya dan rugi usaha turun menjadi USD5,63 juta dari rugi usaha tahun sebelumnya yang sebesar USD7,51 juta.
Laba Bersih NIPS Turun 6,36%
PT Nipress Tbk (NIPS) meraih penjualan bersih sebesar Rp535,73 miliar hingga periode 30 Juni 2017 naik 4,85% jika dibandingkan dengan penjualan bersih Rp510,95 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp455,19 miliar dari Rp426,70 miliar tahun sebelumnya dan laba bruto turun menjadi Rp80,53 miliar dari Rp84,25 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp32,46 miliar dari Rp63,46 miliar dan laba sebelum pajak turun menjadi Rp27,46 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp38,25 miliar usai pendapatan bunga naik tajam menjadi Rp24,39 miliar dari Rp83 juta tahun sebelumnya. Laba periode berjalan turun 6,36% menjadi Rp26,37 miliar dibandingkan laba periode berjalan hingga Juni tahun sebelumnya yang Rp28,16 miliar.
LPCK Berencana Rights Issue 258 Juta Saham
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) berencana menerbitkan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang berpotensi meraih dana segar Rp 129 miliar. LPCK menyatakan akan menerbitkan 258 juta saham baru seharga Rp 500 per saham. Untuk melaksanakan rencana ini perusahaan akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 November mendatang. Dana yang didapat akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi. Pengembangan usaha LPCK akan dilakukan melalui anak perusahaan dengan mengakuisisi saham perusahaan yang dapat bersinergi dengan keduanya.
Rugi CSIS Bertambah Menjadi Rp2,11 Miliar
PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) sampai dengan semester I 2017 berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 1130% menjadi Rp 27,56 miliar dari sebelumnya Rp 2,24 miliar di semester I 2016. Pada semester I tahunkontributor terbesar pendapatan didapat dari jasa kontruksi, penjualan retail dan proyek mebel. Namun rugi bersih perseroan bertambah menjadi Rp 2,11 miliar dari rugi sebesar Rp 1,06 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Semester I, Rugi Bersih DYAN Berkurang Menjadi Rp21,99 Miliar
PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) pada semester I 2017 tercatat mengalami penurunan pendapatan sebesar 2% menjadi sebesar Rp 423,88 miliar dari Rp 432,56 miliar. Kontributor pendapatan terbesar dari sektor penyelenggara acara yang mencapai Rp 270,7 miliar.tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 247,45 miliar. Selain itu, kinerja hotel juga memperlihatkan pertumbuhan dari sebelumnya Rp 47,19 miliar menjadi Rp 49,61 miliar. Untuk segmen pendukung acara, pendapatan DYAN justru turun dari sebelumnya Rp 57,69 miliar menjadi Rp 46,16 miliar. Namun rugi tahun berjalan DYAN berkurang sebanyak 39% dari sebelumnya Rp 36,26 miliar menjadi Rp 21,99 miliar.
Laba Bersih TIFA Tumbuh 10,3%
PT Tifa Finance Tbk(TIFA) pada semester I/2017 mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 5,04% menjadi Rp90,7 miliar dari Rp86,35 miliar di semester I/2016. Kontribusi terbesar berasal dari sewa pembiayaan yang meningkat 8,45% dari sebelumnya sebesar Rp69,39 miliar menjadi Rp75,26 miliar. Kinerja pendapatan yang meningkat juga membuat laba tahun berjalan ikut meningkat 10,3% dari sebelumnya Rp12,12 miliar menjadi Rp13,37 miliar. Kinerja perusahaan ini berpotensi meningkat setelah perusahaan pada Agustus mendapatkan fasilitas perjanjian kredit sebesar Rp150 miliar dari Bank Central Asia (BBCA)
Stock Pick
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA kembali ditutup menguat pada level 1100. Pergerakan SMRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1080-1115. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1115
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 2430. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2400-2460. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2490
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1790. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1770-1810. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1810
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 6700. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6600-6800. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6800
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7475. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7350-7550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7550
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 10200. Pergerakan SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 10050-10325. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10325
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7150. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7050-7225. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7225
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 2 Oktober 2017 ditutup menguat 0,22% pada level 5914. Sektor konsumer menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp1,603 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat pada rekor tertinggi baru dipicu oleh data ekonomi yang mengindikasikan kuatnya ekonomi AS. Data manufaktur AS pada bulan September meningkat pada level tertinggi dalam 13,5 tahun terakhir. Indeks ISM manufaktur bulan September meningkat pada level 60,8 dari bulan sebelumnya yang berada pada level 58,8, serta lebih tinggi dibandingkan estimasi yang sebesar 57,8. Sedangkan data construction spending bulan Agustus naik 0,5% setelah bulan sebelumnya turun 1,2%, serta lebih tinggi dibandingkan estimasi yang meningkat 0,2%. Optimisme akan reformasi pajak oleh Trump juga mendorong kenaikan indeks. Dollar AS menguat karena indikasi prospek ekonomi AS yang positif. juga merasa optimis dengan laporan keuangan triwulan ketiga dimana diperkirakan rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 tumbuh 6,2% menurut konsensus Reuters. Harga minyak melemah karena meningkatnya pengeboran minyak AS dan output dari OPEC. Data ekonomi China dan Jepang juga mengalami kenaikan. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5850 - 5960
News & Analysis
Rugi Bersih CANI Menurun Menjadi USD5,91 Juta
PT Capitol Nusantara Tbk (CANI) mengalami rugi neto sebesar USD5,91 juta hingga periode 30 Juni 2017 turun jika dibandingkan dengan rugi neto USD7,73 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 3,95% menjadi USD4,37 juta dari pendapatan USD4,55 juta tahun sebelumnya dan beban pokok pendapatan turun menjadi USD9,39 juta dari USD11,30 juta tahun sebelumnya. Rugi bruto turun menjadi USD5,02 juta dari rugi bruto USD6,75 juta tahun sebelumnya dan rugi usaha turun menjadi USD5,63 juta dari rugi usaha tahun sebelumnya yang sebesar USD7,51 juta.
Laba Bersih NIPS Turun 6,36%
PT Nipress Tbk (NIPS) meraih penjualan bersih sebesar Rp535,73 miliar hingga periode 30 Juni 2017 naik 4,85% jika dibandingkan dengan penjualan bersih Rp510,95 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp455,19 miliar dari Rp426,70 miliar tahun sebelumnya dan laba bruto turun menjadi Rp80,53 miliar dari Rp84,25 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp32,46 miliar dari Rp63,46 miliar dan laba sebelum pajak turun menjadi Rp27,46 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp38,25 miliar usai pendapatan bunga naik tajam menjadi Rp24,39 miliar dari Rp83 juta tahun sebelumnya. Laba periode berjalan turun 6,36% menjadi Rp26,37 miliar dibandingkan laba periode berjalan hingga Juni tahun sebelumnya yang Rp28,16 miliar.
LPCK Berencana Rights Issue 258 Juta Saham
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) berencana menerbitkan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang berpotensi meraih dana segar Rp 129 miliar. LPCK menyatakan akan menerbitkan 258 juta saham baru seharga Rp 500 per saham. Untuk melaksanakan rencana ini perusahaan akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 November mendatang. Dana yang didapat akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi. Pengembangan usaha LPCK akan dilakukan melalui anak perusahaan dengan mengakuisisi saham perusahaan yang dapat bersinergi dengan keduanya.
Rugi CSIS Bertambah Menjadi Rp2,11 Miliar
PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) sampai dengan semester I 2017 berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 1130% menjadi Rp 27,56 miliar dari sebelumnya Rp 2,24 miliar di semester I 2016. Pada semester I tahunkontributor terbesar pendapatan didapat dari jasa kontruksi, penjualan retail dan proyek mebel. Namun rugi bersih perseroan bertambah menjadi Rp 2,11 miliar dari rugi sebesar Rp 1,06 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Semester I, Rugi Bersih DYAN Berkurang Menjadi Rp21,99 Miliar
PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) pada semester I 2017 tercatat mengalami penurunan pendapatan sebesar 2% menjadi sebesar Rp 423,88 miliar dari Rp 432,56 miliar. Kontributor pendapatan terbesar dari sektor penyelenggara acara yang mencapai Rp 270,7 miliar.tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 247,45 miliar. Selain itu, kinerja hotel juga memperlihatkan pertumbuhan dari sebelumnya Rp 47,19 miliar menjadi Rp 49,61 miliar. Untuk segmen pendukung acara, pendapatan DYAN justru turun dari sebelumnya Rp 57,69 miliar menjadi Rp 46,16 miliar. Namun rugi tahun berjalan DYAN berkurang sebanyak 39% dari sebelumnya Rp 36,26 miliar menjadi Rp 21,99 miliar.
Laba Bersih TIFA Tumbuh 10,3%
PT Tifa Finance Tbk(TIFA) pada semester I/2017 mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 5,04% menjadi Rp90,7 miliar dari Rp86,35 miliar di semester I/2016. Kontribusi terbesar berasal dari sewa pembiayaan yang meningkat 8,45% dari sebelumnya sebesar Rp69,39 miliar menjadi Rp75,26 miliar. Kinerja pendapatan yang meningkat juga membuat laba tahun berjalan ikut meningkat 10,3% dari sebelumnya Rp12,12 miliar menjadi Rp13,37 miliar. Kinerja perusahaan ini berpotensi meningkat setelah perusahaan pada Agustus mendapatkan fasilitas perjanjian kredit sebesar Rp150 miliar dari Bank Central Asia (BBCA)
Stock Pick
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA kembali ditutup menguat pada level 1100. Pergerakan SMRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1080-1115. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1115
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 2430. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2400-2460. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2490
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1790. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1770-1810. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1810
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 6700. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6600-6800. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6800
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7475. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7350-7550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7550
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 10200. Pergerakan SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 10050-10325. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10325
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7150. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7050-7225. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7225
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-10-03 07:46:13 (GMT +7)