03 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 2 November 2017 ditutup melemah 0,12% pada level 6031. Sektor konsumer mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 4,486 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones kembali menguat pada rekor tertinggi baru, indeks S&P500 menguat terbatas dan Nasdaq Composite mengalami koreksi. Investor mencermati rencana jangka panjang pemangkasan pajak yang diusulkan oleh Trump dan Partai Republik. RUU tersebut mengusulkan pemangkasan pajak korporasi dari 35% menjadi 20%, namun juga mengakhiri keringanan pajak tertentu untuk perusahaan dan perorangan. Meskipun RUU tersebut jika disahkan menjadi UU akan menjadi katalis positif bagi pasar selanjutnya, namun dilain pihak pasar juga menilai bahwa masih terdapat ketidakpastian karena masih akan terjadi negosiasi yang dapat mengubah RUU tersebut secara signifikan. Sementara itu Trump secara resmi mencalonkan Gubernur The Fed Jerome Powell sebagai Chairman The Fed selanjutnya yang akan menggantikan Janet Yellen, sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Data initial claims pekan lalu mengalami penurunan menjadi 229 ribu dari 234 ribu. Nanti malam akan dirilis data nonfarm payrolls. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5990 - 6060
News & Analysis
ERAA Telah Gunakan 86,47% Capex
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) telah menggunakan 86,47% belanja modal per September 2017. Perusahaan ritel ini menganggarkan Rp 100 miliar capex untuk tahun 2017. Sampai September 2017 ERAA sudah menggunakan Rp 86,47miliar capex. ERAA berencana menggunakan belanja modal untuk penambahan gerai baru dan refurbishment atau pengembangan gerai yang sudah ada. Kuartal I 2017 ERAA mengoperasikan 729 gerai. sisa tahun ini ERAA masih tetap melanjutkan rencana ekspansi. Sesuai dengan rencana, ERAA tetap akan membuka toko sebanyak 20 gerai hingga akhir tahun 2017.
Dua Pabrik CLEO Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun
Dua pabrik milik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) diprediksi akan beroperasi pada akhir tahun ini. Hal itu akan meningkatkan kapasitas produksi air mineral CLEO. Saat ini, CLEO tengah menyelesaikan proses pembangunan pabrik baru yang terletak di Ungaran, Jawa Tengah dan Kendari, Sulawesi Tenggara. Saat ini perseroan masih menunggu izin edar dan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Pabrik tersebut akan dapat beroperasi pada bulan depan. Bila nantinya kedua pabrik tersebut beroperasi akhir tahun, maka secara total CLEO akan mengoperasikan 21 total pabrik. Dengan 21 pabrik maka kapasitas produksi filling (pengisian) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk 3 shift penuh sebesar 4,4 miliar liter per tahun.
WSKT Dapat Tambahan Pinjaman Rp1,4 Triliun Untuk Proyek LRT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapatkan tambahan pinjaman senilai Rp1,4 triliun dari sejumlah kreditur untuk proyek kereta ringan (LRT) Palembang, Sumatra Selatan. Perusahaan semula mendapatkan fasilitas sebesar Rp4,59 triliun. Dengan tambahan tersebut, fasilitas pinjaman yang diperoleh WSKT sebesar Rp5,99 triliun. Pinjaman itu diberikan oleh sejumlah bank seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selaku mandated lead arranger dan bookrunner dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd selaku mandated lead arranger.
MPPA Berencana Rights Issue 2,35 Miliar Saham
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan menggalang dana melalui pasar modal melalui rights issue, dengan menerbitkan 2,35 miliar saham baru. Guna melancarkan niatannya ini, pihak Manajemen MPPA berencana menggelar RUPSLB pada tanggal 8 Desember 2017. Langkah ini dilakukan dalam rangka meminta persetujuan kepada pemegang saham atas aksi korporasi yang akan dijalankan. Adapun dana yang terhimpun melalui rights issue itu akan digunakan untuk refinancing sebagian utang MPPA. Selain itu, dana hasil penerbitan saham baru tersebut juga akan dialokasikan modal kerja perusahaan. Perseroan menargetkan kalau aksi korporasinya ini dapat selesai di kuartal I 2018.
SRIL Akan Private Placement Pada Harga Rp354/saham
PT Sritex Tbk (SRIL) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (private placement) dengan menerbitkan saham baru maksimal 1.859.288.804 atau mewakili 10% dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga nominal Rp100. Dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk tambahan memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi perseroan dan anak usaha. Harga pelaksanaan transaksi minimal Rp354 per lembar berdasarkan harga rata-rata penutupan perdagangan saham dari 22 Agustus 2017 sampai 27 September 2017.
SMRA Akan Bentuk Perusahaan Patungan Dengan Sumitomo Forestry
Sumitomo Forestry akan membentuk perusahaan patungan pada Januari mendatang dengan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan mengambil 49% dari perusahaan tersebut dengan investasi senilai 3,4 miliar yen atau sekitar USD29,8 juta. Sebanyak 160 rumah terpisah akan dibangun di lahan seluas 44.000 meter persegi di Bekasi. Sumitomo Forestry terus mengembangkan sayapnya di Asia Tenggara dimana mereka juga telah meluncurkan kondominium mewah di pusat kota Bangkok awal Oktober lalu
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 7575. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7475-7675. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7675
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2860. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2830-2890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2890
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII menguat ditutup di 8150. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8050-8250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8250
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15950. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15800-16125. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 16125
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 6425. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6325-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6500
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3350. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310-3390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3390
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1740. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1710-1760. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1760
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 2 November 2017 ditutup melemah 0,12% pada level 6031. Sektor konsumer mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 4,486 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones kembali menguat pada rekor tertinggi baru, indeks S&P500 menguat terbatas dan Nasdaq Composite mengalami koreksi. Investor mencermati rencana jangka panjang pemangkasan pajak yang diusulkan oleh Trump dan Partai Republik. RUU tersebut mengusulkan pemangkasan pajak korporasi dari 35% menjadi 20%, namun juga mengakhiri keringanan pajak tertentu untuk perusahaan dan perorangan. Meskipun RUU tersebut jika disahkan menjadi UU akan menjadi katalis positif bagi pasar selanjutnya, namun dilain pihak pasar juga menilai bahwa masih terdapat ketidakpastian karena masih akan terjadi negosiasi yang dapat mengubah RUU tersebut secara signifikan. Sementara itu Trump secara resmi mencalonkan Gubernur The Fed Jerome Powell sebagai Chairman The Fed selanjutnya yang akan menggantikan Janet Yellen, sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Data initial claims pekan lalu mengalami penurunan menjadi 229 ribu dari 234 ribu. Nanti malam akan dirilis data nonfarm payrolls. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5990 - 6060
News & Analysis
ERAA Telah Gunakan 86,47% Capex
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) telah menggunakan 86,47% belanja modal per September 2017. Perusahaan ritel ini menganggarkan Rp 100 miliar capex untuk tahun 2017. Sampai September 2017 ERAA sudah menggunakan Rp 86,47miliar capex. ERAA berencana menggunakan belanja modal untuk penambahan gerai baru dan refurbishment atau pengembangan gerai yang sudah ada. Kuartal I 2017 ERAA mengoperasikan 729 gerai. sisa tahun ini ERAA masih tetap melanjutkan rencana ekspansi. Sesuai dengan rencana, ERAA tetap akan membuka toko sebanyak 20 gerai hingga akhir tahun 2017.
Dua Pabrik CLEO Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun
Dua pabrik milik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) diprediksi akan beroperasi pada akhir tahun ini. Hal itu akan meningkatkan kapasitas produksi air mineral CLEO. Saat ini, CLEO tengah menyelesaikan proses pembangunan pabrik baru yang terletak di Ungaran, Jawa Tengah dan Kendari, Sulawesi Tenggara. Saat ini perseroan masih menunggu izin edar dan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Pabrik tersebut akan dapat beroperasi pada bulan depan. Bila nantinya kedua pabrik tersebut beroperasi akhir tahun, maka secara total CLEO akan mengoperasikan 21 total pabrik. Dengan 21 pabrik maka kapasitas produksi filling (pengisian) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk 3 shift penuh sebesar 4,4 miliar liter per tahun.
WSKT Dapat Tambahan Pinjaman Rp1,4 Triliun Untuk Proyek LRT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapatkan tambahan pinjaman senilai Rp1,4 triliun dari sejumlah kreditur untuk proyek kereta ringan (LRT) Palembang, Sumatra Selatan. Perusahaan semula mendapatkan fasilitas sebesar Rp4,59 triliun. Dengan tambahan tersebut, fasilitas pinjaman yang diperoleh WSKT sebesar Rp5,99 triliun. Pinjaman itu diberikan oleh sejumlah bank seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selaku mandated lead arranger dan bookrunner dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd selaku mandated lead arranger.
MPPA Berencana Rights Issue 2,35 Miliar Saham
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan menggalang dana melalui pasar modal melalui rights issue, dengan menerbitkan 2,35 miliar saham baru. Guna melancarkan niatannya ini, pihak Manajemen MPPA berencana menggelar RUPSLB pada tanggal 8 Desember 2017. Langkah ini dilakukan dalam rangka meminta persetujuan kepada pemegang saham atas aksi korporasi yang akan dijalankan. Adapun dana yang terhimpun melalui rights issue itu akan digunakan untuk refinancing sebagian utang MPPA. Selain itu, dana hasil penerbitan saham baru tersebut juga akan dialokasikan modal kerja perusahaan. Perseroan menargetkan kalau aksi korporasinya ini dapat selesai di kuartal I 2018.
SRIL Akan Private Placement Pada Harga Rp354/saham
PT Sritex Tbk (SRIL) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (private placement) dengan menerbitkan saham baru maksimal 1.859.288.804 atau mewakili 10% dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga nominal Rp100. Dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk tambahan memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi perseroan dan anak usaha. Harga pelaksanaan transaksi minimal Rp354 per lembar berdasarkan harga rata-rata penutupan perdagangan saham dari 22 Agustus 2017 sampai 27 September 2017.
SMRA Akan Bentuk Perusahaan Patungan Dengan Sumitomo Forestry
Sumitomo Forestry akan membentuk perusahaan patungan pada Januari mendatang dengan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan mengambil 49% dari perusahaan tersebut dengan investasi senilai 3,4 miliar yen atau sekitar USD29,8 juta. Sebanyak 160 rumah terpisah akan dibangun di lahan seluas 44.000 meter persegi di Bekasi. Sumitomo Forestry terus mengembangkan sayapnya di Asia Tenggara dimana mereka juga telah meluncurkan kondominium mewah di pusat kota Bangkok awal Oktober lalu
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 7575. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7475-7675. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7675
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2860. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2830-2890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2890
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII menguat ditutup di 8150. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8050-8250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8250
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15950. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15800-16125. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 16125
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 6425. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6325-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6500
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3350. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310-3390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3390
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1740. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1710-1760. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1760
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-11-03 07:23:09 (GMT +7)