03 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 2 Mei 2019 ditutup melemah 1,25% pada level 6374. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 191,79 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi harga minyak mentah yang mendorong pelemahan pada saham sektor energi. Turunnya harga minyak mentah disebabkan oleh kekhawatiran akan melimpahnya suplay. Selain itu faktor negatif juga masih berasal dari kekecewaan pasar yang sebelumnya mengharapkan The Fed akan menurunkan suku bunga tahun ini untuk mengatasi laju inflasi yang rendah dan potensi resesi ekonomi. Pernyataan The Fed sehari sebelumnya bahwa rendahnya inflasi saat ini diperkirakan hanya sementara, telah memudarkan harapan pasar akan potensi penurunan suku bunga tahun ini. Sementara itu sudah lebih dari 350 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan. Sekarang rata-rata laba emiten pada kuartal I lalu diestimasi tumbuh 0,7%, lebih baik dari prediksi awal yang diperkirakan turun 2%. Pasar mencari katalis baru bagi pasar, seperti perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China. Pasar juga mencermati data ekonomi, termasuk data nonfarm payrolls yang akan dirilis nanti malam. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6320 - 6450
News & Analysis
SMGR Lakukan Penyertaan Modal ke Mitra Kiasa Indonesia
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melakukan penyertaan modal ke PT Mitra Kiasa Indonesia (MKI) yang dilakukan bersama dengan PT Priatman yang merupakan perusahaan swasta. Pada tahap awal perseroan akan melakukan penyetoran modal sebesar Rp625 juta ke MKI atau 20% saham, sisanya 80% merupakan kepemilikan dari Priatman. Jumlah modal dasar dan disetor MKI akan secara bertahap bertambah sesuai dengan kebutuhan dan komposisi kepemilikan saham yang akan berubah dimana perseroan akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 70% dan Priatman akan menguasai 30%. MKI adalah entitas yang merupakan bagian dari SMGR untuk melakukan bisnis di industri hilir semen yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing perseroan. Sumber dana yang digunakan untuk penyertaan modal kepada MKI berasal dari kas internal perseroan.
PRDA Akan Bagi Dividen Rp93,57/saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), memutuskan untuk melakukan pembagian dividen tunai sebesar Rp87,73 miliar atau sebanyak 50% dari total laba bersih 2018. Pembagian dividen sebesar Rp87,73 miliar tersebut setara dengan Rp93,57 per lembar saham. Jumlah pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2018 ini mengalami kenaikan sekitar Rp27,41 miliar atau 45,44% dibandingkan tahun sebelumnya.
Moody’s Tegaskan Peringkat ASRI Pada B2 Dengan Prospek Negatif
Moody's Investors Service kembali menegaskan peringkat korporasi PT Alam Sutera Tbk. (ASRI) tetap pada posisi B2, dengan prospek negatif. Penegasan peringkat ini mencerminkan kondisi pemasaran ASRI yang sehat, terlihat dari penjualan pada kuartal I/2019. Risiko refinancing perusahaan selama 12 bulan ke depan akan ditangani dengan penerbitan obligasi yang diusulkan. Prospek ASRI tetap negatif yang mencerminkan ketidakpastian atas penjualan tanah ke China Fortune Land Development Co, Ltd. (CFLD), karena yang terakhir terlambat membayar sekitar Rp500 miliar untuk tanah yang dibeli pada 2018. Untuk kuartal I/2019, ASRI membukukan marketing sales sekitar Rp850 miliar dan Rp34 miliar dari penjualan tanah ke CFLD. Realisasi tersebut masih sejalan dengan target ASRI, di mana target marketing sales senilai Rp3,5 triliun. Namun masih jauh dari target penjualan tanah ke CFLD senilai Rp1,5 triliun.
Laba Bersih BKSL Per Maret Turun 55%
PT Sentul City Tbk (BKSL) mengalami penurunan laba neto yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 55,31% hingga periode 31 Maret 2019 menjadi Rp55,72 miliar dari laba Rp124,68 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 35% menjadi Rp219,69 miliar dari Rp337,99 miliar dan laba bruto turun menjadi Rp135,79 miliar dari Rp245,37 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha tertekan menjadi Rp80,15 miliar dari Rp158,30 miliar tahun sebelumnya sementara laba sebelum beban pajak diraih Rp56,25 miliar turun dari Rp125,79 miliar.
Per Maret RAJA Bukukan Kenaikan Laba 286%
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat kenaikan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga periode 31 Maret 2019 sebesar 286% menjadi USD1,99 juta dari laba USD515,97 ribu di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 0,2% menjadi USD29,37 juta dari USD29,32 juta. Penurunan beban lain-lain menjadi USD1,57 juta dari USD3,84 juta terutama karena terbantu laba entitas anak sebesar USD1,66 juta yang tidak tercatat pada periode tahun sebelumnya membuat laba sebelum beban pajak naik menjadi USD3,31 juta dari USD1,48 juta.
Kuartal I Laba Bersih ULTJ Meningkat 79,5%
PT Ultrajaya Milk Industries Tbk (ULTJ) meraih kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 79,5% hingga periode yang berakhir 31 Maret 2019 menjadi Rp299,95 miliar dari Rp167,12 miliar. Penjualan naik 10% menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,30 triliun. Laba usaha naik menjadi Rp368,58 miliar dibandingkan Rp222,82 miliar tahun sebelumnya
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3830. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3790-3870.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3880
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada level harga 1345. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1330-1360
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1365
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1100. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1080-1120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1125
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup tertahan pada level harga 7700. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup Menguat pada level harga 7000. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 5250. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5175-5300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5325
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 2 Mei 2019 ditutup melemah 1,25% pada level 6374. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 191,79 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi harga minyak mentah yang mendorong pelemahan pada saham sektor energi. Turunnya harga minyak mentah disebabkan oleh kekhawatiran akan melimpahnya suplay. Selain itu faktor negatif juga masih berasal dari kekecewaan pasar yang sebelumnya mengharapkan The Fed akan menurunkan suku bunga tahun ini untuk mengatasi laju inflasi yang rendah dan potensi resesi ekonomi. Pernyataan The Fed sehari sebelumnya bahwa rendahnya inflasi saat ini diperkirakan hanya sementara, telah memudarkan harapan pasar akan potensi penurunan suku bunga tahun ini. Sementara itu sudah lebih dari 350 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan. Sekarang rata-rata laba emiten pada kuartal I lalu diestimasi tumbuh 0,7%, lebih baik dari prediksi awal yang diperkirakan turun 2%. Pasar mencari katalis baru bagi pasar, seperti perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China. Pasar juga mencermati data ekonomi, termasuk data nonfarm payrolls yang akan dirilis nanti malam. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6320 - 6450
News & Analysis
SMGR Lakukan Penyertaan Modal ke Mitra Kiasa Indonesia
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melakukan penyertaan modal ke PT Mitra Kiasa Indonesia (MKI) yang dilakukan bersama dengan PT Priatman yang merupakan perusahaan swasta. Pada tahap awal perseroan akan melakukan penyetoran modal sebesar Rp625 juta ke MKI atau 20% saham, sisanya 80% merupakan kepemilikan dari Priatman. Jumlah modal dasar dan disetor MKI akan secara bertahap bertambah sesuai dengan kebutuhan dan komposisi kepemilikan saham yang akan berubah dimana perseroan akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 70% dan Priatman akan menguasai 30%. MKI adalah entitas yang merupakan bagian dari SMGR untuk melakukan bisnis di industri hilir semen yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing perseroan. Sumber dana yang digunakan untuk penyertaan modal kepada MKI berasal dari kas internal perseroan.
PRDA Akan Bagi Dividen Rp93,57/saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), memutuskan untuk melakukan pembagian dividen tunai sebesar Rp87,73 miliar atau sebanyak 50% dari total laba bersih 2018. Pembagian dividen sebesar Rp87,73 miliar tersebut setara dengan Rp93,57 per lembar saham. Jumlah pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2018 ini mengalami kenaikan sekitar Rp27,41 miliar atau 45,44% dibandingkan tahun sebelumnya.
Moody’s Tegaskan Peringkat ASRI Pada B2 Dengan Prospek Negatif
Moody's Investors Service kembali menegaskan peringkat korporasi PT Alam Sutera Tbk. (ASRI) tetap pada posisi B2, dengan prospek negatif. Penegasan peringkat ini mencerminkan kondisi pemasaran ASRI yang sehat, terlihat dari penjualan pada kuartal I/2019. Risiko refinancing perusahaan selama 12 bulan ke depan akan ditangani dengan penerbitan obligasi yang diusulkan. Prospek ASRI tetap negatif yang mencerminkan ketidakpastian atas penjualan tanah ke China Fortune Land Development Co, Ltd. (CFLD), karena yang terakhir terlambat membayar sekitar Rp500 miliar untuk tanah yang dibeli pada 2018. Untuk kuartal I/2019, ASRI membukukan marketing sales sekitar Rp850 miliar dan Rp34 miliar dari penjualan tanah ke CFLD. Realisasi tersebut masih sejalan dengan target ASRI, di mana target marketing sales senilai Rp3,5 triliun. Namun masih jauh dari target penjualan tanah ke CFLD senilai Rp1,5 triliun.
Laba Bersih BKSL Per Maret Turun 55%
PT Sentul City Tbk (BKSL) mengalami penurunan laba neto yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 55,31% hingga periode 31 Maret 2019 menjadi Rp55,72 miliar dari laba Rp124,68 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 35% menjadi Rp219,69 miliar dari Rp337,99 miliar dan laba bruto turun menjadi Rp135,79 miliar dari Rp245,37 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha tertekan menjadi Rp80,15 miliar dari Rp158,30 miliar tahun sebelumnya sementara laba sebelum beban pajak diraih Rp56,25 miliar turun dari Rp125,79 miliar.
Per Maret RAJA Bukukan Kenaikan Laba 286%
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat kenaikan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga periode 31 Maret 2019 sebesar 286% menjadi USD1,99 juta dari laba USD515,97 ribu di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 0,2% menjadi USD29,37 juta dari USD29,32 juta. Penurunan beban lain-lain menjadi USD1,57 juta dari USD3,84 juta terutama karena terbantu laba entitas anak sebesar USD1,66 juta yang tidak tercatat pada periode tahun sebelumnya membuat laba sebelum beban pajak naik menjadi USD3,31 juta dari USD1,48 juta.
Kuartal I Laba Bersih ULTJ Meningkat 79,5%
PT Ultrajaya Milk Industries Tbk (ULTJ) meraih kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 79,5% hingga periode yang berakhir 31 Maret 2019 menjadi Rp299,95 miliar dari Rp167,12 miliar. Penjualan naik 10% menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,30 triliun. Laba usaha naik menjadi Rp368,58 miliar dibandingkan Rp222,82 miliar tahun sebelumnya
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3830. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3790-3870.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3880
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada level harga 1345. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1330-1360
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1365
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1100. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1080-1120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1125
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup tertahan pada level harga 7700. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup Menguat pada level harga 7000. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 5250. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5175-5300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5325
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-03 08:31:49 (GMT +7)