03 juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Selasa 2 Juli 2019 ditutup menguat 0,08% pada level 6384. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 912,86 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat moderat ditengah memudarnya optimisme akan negosiasi dagang antara AS-China, setelah AS mengancam akan memberlakukan tarif impor tambahan terhadap produk Eropa. AS berencana memberlakukan tarif impor terhadap produk dari Uni Eropa senilai USD4 miliar karena perselisihan mengenai subsidi pesawat yang berkepanjangan. Melemahnya data manufaktur AS, China dan Eropa mendorong kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global sehingga menyebabkan penurunan harga minyak mentah akibat kecemasan akan lemahnya permintaan meskipun negara-negara OPEC sudah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak hingga Maret 2020. Dilain pihak, kecemasan akan perlambatan ekonomi tersebut kembali menimbulkan harapan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada tahun ini. Hal ini mendorong penguatan harga emas dan obligasi pemerintah AS sebagai aset yang dianggap lebih aman dalam ketidakpastian pasar. Yield US-Treasury 10 tahun turun di bawah level 2%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6320 - 6450
News & Analysis
WIKA Beri Pinjaman Ke Wika Industri Energi Rp8,024 Miliar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memberikan pinjaman pemegang saham kepada PT Wijaya Karya Industri Energi sesuai dengan Perjanjian Pemberian Pinjaman. Nilai pinjaman sebesar Rp8,024 miliar. WIKA merupakan pemegang 40% saham PT Wijaya Karya Industri Energi dan sisanya dimiliki PT Wijaya Karya Realty yang merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan 93,05%. Sehubungan dengan pengembangan usaha Wijaya Karya Industri Energi pada investasi lampu LED dan baterai membuka potensi besar melakukan pengembangan untuk permintaan lokal dan di luar Indonesia. Untuk memperluas usaha, Wijaya Karya Energi memerlukan pembiayaan seperti pengembangan produk, sertifikasi produk dan pembelian material untuk produksi.
Per Maret Laba Bersih ENRG Meningkat 591%
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) meraih laba neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD7,54 juta hingga periode 31 Maret 2019 naik 591,7% dari laba USD1,09 juta di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan neto turun 21,22% menjadi USD52,56 juta dari USD66,72 juta namun beban pokok turun lebih dalam menjadi USD31,34 juta dari USD51,40 juta membuat laba bruto menjadi USD21,22 juta meningkat dari USD15,32 juta tahun sebelumnya.
KRAS Lakukan Restrukturisasi Untuk Sehatkan Kinerja
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah menjalankan sejumlah langkah sebagai bagian dari program restrukturisasi untuk menyehatkan kembali kinerja perseroan. KRAS telah menyiapkan sejumlah strategi. Langkah yang ditempuh yakni penjualan aset non-core, perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta pelepasan unit kerja yang semula bersifatcenter yang hanya melayani induk menjadi bagian dari pengembangan bisnis anak usaha. Perampingan organisasi melibatkan anak-anak usaha.
BUMI Berencana Bayar Cicilan Utang Tranche A USD31 Juta Bulan Ini
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana melakukan pembayaran pinjaman pokok dan bunga untuk Tranche A sekitar USD31 Juta pada Juli 2019. Ini merupakan pembayaran keenam untuk Tranche A pada Juli 2019. Secara detail, jumlah pokok yang dibayarkan sekitar USD22,5 juta dan bunga atas pinjaman itu sekitar USD8 juta. Pembayaran akan dilakukan secara tunai oleh perseroan. Sumber dana berasal dari aliran kas bebas ataufree cash flowyang tersedia sekitar USD40 juta. Jadwal pembayaran berikutnya pada Oktober 2019. Sebelumnya pada bulan April, BUMI telah melakukan pembayaran kelima. Dengan dilakukan pembayaran kuartalan kelima itu, BUMI telah membayar keseluruhan USD239,39 juta secara tunai. Jumlah itu terdiri atas pokok Tranche A senilai USD145,48 juta dan bunga USD93,91 juta termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar.
SMDR Akan Investasi Senilai USD180 Juta
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) akan melakukan investasi senilai USD180 juta sepanjang 2019. Investasi akan dialokasikan untuk beberapa sektor yang berbeda yakni untuk sektor pelabuhan 44%, pelayaran 42%, logistik 11%, dan properti 3%. SMDR tersebut memiliki komitmen kuat turut serta mewujudkan sektor logistik yang handal dan efisien dengan berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur logistik. Salah satu rencana strategis yang telah disiapkan adalah keikutsertaan dalam tender pengelolaan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat.
MEDC Akan Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Semester II Senilai Rp1,12 Triliun
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melunasi obligasi jatuh tempo dengan total Rp1,12 triliun sepanjang semester II/2019. MEDC memiliki tiga obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II/2019. Pertama,Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2016 Seri A pada 15 Juli 2019 dengan jumlah pokok Rp327 miliar. Kedua, Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2016 Seri A pada 30 September 2019 dengan jumlah pokok Rp549 miliar. Ketiga, Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2016 Seri A pada 21 Desember 2019 dengan jumlah pokok Rp246 miliar
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7125. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7225.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 10125. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10000-10150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10175
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat dilevel harga 2480. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2450-2510.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2520
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 9350. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9200-9450
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9500
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 30000. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 29650-30300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 30350
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1645. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1605-1660
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1665
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Selasa 2 Juli 2019 ditutup menguat 0,08% pada level 6384. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 912,86 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat moderat ditengah memudarnya optimisme akan negosiasi dagang antara AS-China, setelah AS mengancam akan memberlakukan tarif impor tambahan terhadap produk Eropa. AS berencana memberlakukan tarif impor terhadap produk dari Uni Eropa senilai USD4 miliar karena perselisihan mengenai subsidi pesawat yang berkepanjangan. Melemahnya data manufaktur AS, China dan Eropa mendorong kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global sehingga menyebabkan penurunan harga minyak mentah akibat kecemasan akan lemahnya permintaan meskipun negara-negara OPEC sudah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak hingga Maret 2020. Dilain pihak, kecemasan akan perlambatan ekonomi tersebut kembali menimbulkan harapan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada tahun ini. Hal ini mendorong penguatan harga emas dan obligasi pemerintah AS sebagai aset yang dianggap lebih aman dalam ketidakpastian pasar. Yield US-Treasury 10 tahun turun di bawah level 2%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6320 - 6450
News & Analysis
WIKA Beri Pinjaman Ke Wika Industri Energi Rp8,024 Miliar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memberikan pinjaman pemegang saham kepada PT Wijaya Karya Industri Energi sesuai dengan Perjanjian Pemberian Pinjaman. Nilai pinjaman sebesar Rp8,024 miliar. WIKA merupakan pemegang 40% saham PT Wijaya Karya Industri Energi dan sisanya dimiliki PT Wijaya Karya Realty yang merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan 93,05%. Sehubungan dengan pengembangan usaha Wijaya Karya Industri Energi pada investasi lampu LED dan baterai membuka potensi besar melakukan pengembangan untuk permintaan lokal dan di luar Indonesia. Untuk memperluas usaha, Wijaya Karya Energi memerlukan pembiayaan seperti pengembangan produk, sertifikasi produk dan pembelian material untuk produksi.
Per Maret Laba Bersih ENRG Meningkat 591%
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) meraih laba neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD7,54 juta hingga periode 31 Maret 2019 naik 591,7% dari laba USD1,09 juta di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan neto turun 21,22% menjadi USD52,56 juta dari USD66,72 juta namun beban pokok turun lebih dalam menjadi USD31,34 juta dari USD51,40 juta membuat laba bruto menjadi USD21,22 juta meningkat dari USD15,32 juta tahun sebelumnya.
KRAS Lakukan Restrukturisasi Untuk Sehatkan Kinerja
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah menjalankan sejumlah langkah sebagai bagian dari program restrukturisasi untuk menyehatkan kembali kinerja perseroan. KRAS telah menyiapkan sejumlah strategi. Langkah yang ditempuh yakni penjualan aset non-core, perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta pelepasan unit kerja yang semula bersifatcenter yang hanya melayani induk menjadi bagian dari pengembangan bisnis anak usaha. Perampingan organisasi melibatkan anak-anak usaha.
BUMI Berencana Bayar Cicilan Utang Tranche A USD31 Juta Bulan Ini
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana melakukan pembayaran pinjaman pokok dan bunga untuk Tranche A sekitar USD31 Juta pada Juli 2019. Ini merupakan pembayaran keenam untuk Tranche A pada Juli 2019. Secara detail, jumlah pokok yang dibayarkan sekitar USD22,5 juta dan bunga atas pinjaman itu sekitar USD8 juta. Pembayaran akan dilakukan secara tunai oleh perseroan. Sumber dana berasal dari aliran kas bebas ataufree cash flowyang tersedia sekitar USD40 juta. Jadwal pembayaran berikutnya pada Oktober 2019. Sebelumnya pada bulan April, BUMI telah melakukan pembayaran kelima. Dengan dilakukan pembayaran kuartalan kelima itu, BUMI telah membayar keseluruhan USD239,39 juta secara tunai. Jumlah itu terdiri atas pokok Tranche A senilai USD145,48 juta dan bunga USD93,91 juta termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar.
SMDR Akan Investasi Senilai USD180 Juta
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) akan melakukan investasi senilai USD180 juta sepanjang 2019. Investasi akan dialokasikan untuk beberapa sektor yang berbeda yakni untuk sektor pelabuhan 44%, pelayaran 42%, logistik 11%, dan properti 3%. SMDR tersebut memiliki komitmen kuat turut serta mewujudkan sektor logistik yang handal dan efisien dengan berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur logistik. Salah satu rencana strategis yang telah disiapkan adalah keikutsertaan dalam tender pengelolaan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat.
MEDC Akan Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Semester II Senilai Rp1,12 Triliun
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melunasi obligasi jatuh tempo dengan total Rp1,12 triliun sepanjang semester II/2019. MEDC memiliki tiga obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II/2019. Pertama,Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2016 Seri A pada 15 Juli 2019 dengan jumlah pokok Rp327 miliar. Kedua, Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2016 Seri A pada 30 September 2019 dengan jumlah pokok Rp549 miliar. Ketiga, Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2016 Seri A pada 21 Desember 2019 dengan jumlah pokok Rp246 miliar
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7125. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7225.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 10125. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10000-10150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10175
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat dilevel harga 2480. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2450-2510.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2520
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 9350. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9200-9450
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9500
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 30000. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 29650-30300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 30350
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1645. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1605-1660
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1665
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-03 07:50:44 (GMT +7)