03 Februari
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 1 Maret 2018 ditutup menguat 0,13% pada level 6606. Sektor perkebunan mengkontribusikan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp673,56 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat rencana Trump yang akan memberlakukan tarif terhadap impor baja dan aluminium, yang akan memicu kenaikan biaya produksi dan perang dagang. Tarif tersebut diberlakukan untuk melindungi produsen dalam negeri AS, namun akan menimbulkan pembalasan dari China dan Eropa. Trump menyatakan bahwa tarif terhadap impor baja sebesar 25% dan aluminium sebesar 10% akan diumumkan secara resmi pada pekan depan. Trump meyakini bahwa tarif tersebut akan melindungi tenaga kerja AS, namun para ekonom melihat bahwa dampak dari tarif tersebut terhadap konsumen baja dan aluminium seperti pabrik otomotif dan industri minyak adalah kenaikan harga yang dapat menghapuskan banyak pekerjaan daripada menciptakan lapangan kerja. Rencana tersebut mendorong kenaikan harga saham produsen baja, namun sebaliknya mendorong koreksi pada saham industri lainnya yang menggunakan bahan baku baja dan aluminium, karena kekhawatiran akan naiknya biaya produksi dan halangan perdagangan dari negara lain. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6550 - 6630
News & Analysis
Pefindo Beri Peringkat idA+ Pada BJTM
Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dengan prospek untuk peringkat perusahaan stabil. Peringkat tersebut mencerminkan pasar captive BJTM di Provinsi Jawa Timur, permodalan yang kuat dan marjin bonus yang tinggi dari segmen kredit konsumtif. Peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang di bawah rata-rata dan ketatnya persaingan di segmen kredit produktif. Peringkat dapat dinaikkan jika BJTM mampu memperkuat posisi pasarnya secara substansial, dan pada saat yang sama meningkatkan kualitas asetnya serta mempertahankan indikator profitabilitas dan permodalannya secara konsisten. Namun sebaliknya dapat diturunkan jika terjadi penurunan pada posisi pasar atau penurunan indikator yang signifikan terutama pada profit kualitas aset dan profitabilitas.
GMFI Targetkan Pendapatan Tumbuh 15%
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menargetkan pertumbuhan investasi yang sangat signifikan yaitu hampir 400% dari realisasi investasi di tahun 2017. Target investasi diatas USD100 juta akan digunakan untuk sejumlah program organik maupun anorganik yang utamanya berfokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa inisiatif strategi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan. Seiring dengan ekspansi serta investasi yang dilakukan, pendapatan GMFI pada tahun 2018, diestimasikan mampu tumbuh diatas 15% dibandingkan capaian pendapatan tahun 2017.
Harga IPO Artajasa Pembayaran Elektronis Pada Rp850-1250
Pengelola jaringan ATM Bersama, PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk. melepas sebanyak-banyaknya 437.505.800 lembar saham pada penawaran umum daham perdana (IPO) perseroan. Harga penawaran saham perdana tersebut yaitu Rp850-Rp1.250 per lembar. Saham sebanyak 437.505.800 tersebut terdiri dari 187.465.800 lembar saham baru yang dikeluarkan perseroan, sedangkan sebanyak 250.040.000 sisanya merupakan saham milik stakeholder yaitu PT Aplikanusa Lintasarta yang didivestasi entitas. Saham yang dilepas perseroan tersebut merupakan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Indro Premier Sekuritas dan penjamin emisi efek utama adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia.
ANTM Jual Saham Dairi Untuk Fokus Pada Bisnis Inti
PT Antam Tbk (ANTM) pada akhir 2017 menjual 20% kepemilikannya di PT Dairi Prima Mineral (DPM) senilai USD57 juta. Aksi korporasi ini merupakan strategi agar ANTM fokus kepada pengembangan bisnis inti dan memperkuat keuangan perusahaan. Perusahaan melakukan divestasi pada entitas pertambangan patungan yang bergerak di komoditas non-core untuk memberikan imbal hasil positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. DPM merupakan perusahaan tambang dengan komoditas inti berupa seng dan timbal. Komoditas logam itu berbeda dengan fokus ANTM, seperti emas, nikel, dan bauksit.
SMDR Jajaki Akuisisi Dua Perusahaan
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) sedang menjajaki akuisisi dua perusahaan.menganggarkan 20% capex tahun ini untuk ekspansi anorganik berupa akuisisi. Adapun capex tahun ini adalah sebesar USD 195 juta. Sehingga anggaran SMDR untuk akuisisi adalah sebesar USD 39 juta. SMDR telah membeli dua kapal baru di kuartal I-2018. Salah satunya sudah beroperasi untuk rute India.
KAEF Akan Terbitkan MTN Rp600 Miliar
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes pada Maret 2018 untuk sejumlah keperluan. KAEF akan menerbitkan MTN dengan jumlah pokok Rp600 miliar pada Maret 2018. Surat utang itu akan memiliki tenor selama 3 tahun. Tingkat bunga yang ditawarkan berkisar 7%-8%. Dana yang dihimpun akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja. Selain itu, KAEF juga akan menggunakan dana untuk keperluan penambahan gerai atau belanja modal
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3760. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3720–3800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3800
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat di level 4060. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4010–4120. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 4120
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5425. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5325-5500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5500
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 3150. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3110-3190.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3190
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 2460. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2430-2490.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2490
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA kembali ditutup menguat di level 1050. Pergerakan saham ERAA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1040–1065. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1065
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 7775. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7675-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 1 Maret 2018 ditutup menguat 0,13% pada level 6606. Sektor perkebunan mengkontribusikan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp673,56 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat rencana Trump yang akan memberlakukan tarif terhadap impor baja dan aluminium, yang akan memicu kenaikan biaya produksi dan perang dagang. Tarif tersebut diberlakukan untuk melindungi produsen dalam negeri AS, namun akan menimbulkan pembalasan dari China dan Eropa. Trump menyatakan bahwa tarif terhadap impor baja sebesar 25% dan aluminium sebesar 10% akan diumumkan secara resmi pada pekan depan. Trump meyakini bahwa tarif tersebut akan melindungi tenaga kerja AS, namun para ekonom melihat bahwa dampak dari tarif tersebut terhadap konsumen baja dan aluminium seperti pabrik otomotif dan industri minyak adalah kenaikan harga yang dapat menghapuskan banyak pekerjaan daripada menciptakan lapangan kerja. Rencana tersebut mendorong kenaikan harga saham produsen baja, namun sebaliknya mendorong koreksi pada saham industri lainnya yang menggunakan bahan baku baja dan aluminium, karena kekhawatiran akan naiknya biaya produksi dan halangan perdagangan dari negara lain. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6550 - 6630
News & Analysis
Pefindo Beri Peringkat idA+ Pada BJTM
Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dengan prospek untuk peringkat perusahaan stabil. Peringkat tersebut mencerminkan pasar captive BJTM di Provinsi Jawa Timur, permodalan yang kuat dan marjin bonus yang tinggi dari segmen kredit konsumtif. Peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang di bawah rata-rata dan ketatnya persaingan di segmen kredit produktif. Peringkat dapat dinaikkan jika BJTM mampu memperkuat posisi pasarnya secara substansial, dan pada saat yang sama meningkatkan kualitas asetnya serta mempertahankan indikator profitabilitas dan permodalannya secara konsisten. Namun sebaliknya dapat diturunkan jika terjadi penurunan pada posisi pasar atau penurunan indikator yang signifikan terutama pada profit kualitas aset dan profitabilitas.
GMFI Targetkan Pendapatan Tumbuh 15%
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menargetkan pertumbuhan investasi yang sangat signifikan yaitu hampir 400% dari realisasi investasi di tahun 2017. Target investasi diatas USD100 juta akan digunakan untuk sejumlah program organik maupun anorganik yang utamanya berfokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa inisiatif strategi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan. Seiring dengan ekspansi serta investasi yang dilakukan, pendapatan GMFI pada tahun 2018, diestimasikan mampu tumbuh diatas 15% dibandingkan capaian pendapatan tahun 2017.
Harga IPO Artajasa Pembayaran Elektronis Pada Rp850-1250
Pengelola jaringan ATM Bersama, PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk. melepas sebanyak-banyaknya 437.505.800 lembar saham pada penawaran umum daham perdana (IPO) perseroan. Harga penawaran saham perdana tersebut yaitu Rp850-Rp1.250 per lembar. Saham sebanyak 437.505.800 tersebut terdiri dari 187.465.800 lembar saham baru yang dikeluarkan perseroan, sedangkan sebanyak 250.040.000 sisanya merupakan saham milik stakeholder yaitu PT Aplikanusa Lintasarta yang didivestasi entitas. Saham yang dilepas perseroan tersebut merupakan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Indro Premier Sekuritas dan penjamin emisi efek utama adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia.
ANTM Jual Saham Dairi Untuk Fokus Pada Bisnis Inti
PT Antam Tbk (ANTM) pada akhir 2017 menjual 20% kepemilikannya di PT Dairi Prima Mineral (DPM) senilai USD57 juta. Aksi korporasi ini merupakan strategi agar ANTM fokus kepada pengembangan bisnis inti dan memperkuat keuangan perusahaan. Perusahaan melakukan divestasi pada entitas pertambangan patungan yang bergerak di komoditas non-core untuk memberikan imbal hasil positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. DPM merupakan perusahaan tambang dengan komoditas inti berupa seng dan timbal. Komoditas logam itu berbeda dengan fokus ANTM, seperti emas, nikel, dan bauksit.
SMDR Jajaki Akuisisi Dua Perusahaan
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) sedang menjajaki akuisisi dua perusahaan.menganggarkan 20% capex tahun ini untuk ekspansi anorganik berupa akuisisi. Adapun capex tahun ini adalah sebesar USD 195 juta. Sehingga anggaran SMDR untuk akuisisi adalah sebesar USD 39 juta. SMDR telah membeli dua kapal baru di kuartal I-2018. Salah satunya sudah beroperasi untuk rute India.
KAEF Akan Terbitkan MTN Rp600 Miliar
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes pada Maret 2018 untuk sejumlah keperluan. KAEF akan menerbitkan MTN dengan jumlah pokok Rp600 miliar pada Maret 2018. Surat utang itu akan memiliki tenor selama 3 tahun. Tingkat bunga yang ditawarkan berkisar 7%-8%. Dana yang dihimpun akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja. Selain itu, KAEF juga akan menggunakan dana untuk keperluan penambahan gerai atau belanja modal
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3760. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3720–3800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3800
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat di level 4060. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4010–4120. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 4120
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5425. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5325-5500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5500
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 3150. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3110-3190.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3190
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 2460. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2430-2490.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2490
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA kembali ditutup menguat di level 1050. Pergerakan saham ERAA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1040–1065. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1065
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 7775. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7675-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-02 08:23:43 (GMT +7)