03 April
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 2 April 2018 ditutup menguat 0,83% pada level 6240. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp243,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah yang dipicu oleh koreksi pada saham sektor teknologi dan kembali timbul kekhawatiran akan terjadinya perang dagang. Pelemahan pada saham sektor teknologi dan konsumer menjadi kontributor terbesar bagi pelemahan indeks. Pada hari Minggu, China mengumumkan akan memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 25% terhadap 128 produk dari AS sebagai balasan dari tarif impor baja dan aluminium yang telah diumumkan oleh AS pada bulan lalu. Pada pekan ini pemerintah AS berencana mengumumkan daftar produk teknologi dari China yang akan dikenakan tarif impor oleh AS. Perkembangan tersebut memicu meningkatnya kekhawatiran pasar akan potensi terjadinya perang dagang antar kedua negara tersebut yang dapat mendorong pelemahan ekonomi global. Yield obligasi pemerintah AS turun pada level terendah dalam dua bulan terakhir karena investor mengalihkan portofolionya dari saham ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS. Indeks ISM manufaktur bulan Maret turun pada 59,3 dari 60,8. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6190 - 6280
News & Analysis
SULI Berencana Rights Issue 2,5 Miliar Saham
Untuk dapat mencapai target tahun 2018, PT SLJ Global Tbk (SULI) berencana menambah saham baru atau rights issue. Dalam RUPSLB kedua, sebanyak 61% pemegang saham yang hadir menyatakan setuju atas usulan rights issue. Rights issue rencananya sebanyak-banyaknya, sekitar 2,5 miliar saham yang dilepas. SULI juga akan menerbitkan 1,39waran. Total modal disetor SULI mencapai 3,99 miliar saham per Januari 2018 lalu. Sehingga total rights issue emiten ini mencapai 62,7% dari total modal disetor. Perseroan menargetkan perolehan dana segar antara Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar. Dana hasil rights issue secara bertahap akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti peremajaan dan overhaul mesin-mesin produksi. Selain itu, perusahaan juga akan berinvestasi di mesin-mesin pendukung untuk meningkatkan efisiensi.
DSNG Akan Bagi Dividen Rp10/saham
RUPST PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyetujui untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Nilai dividen sebesar Rp 10 per saham atau total mencapai Rp 104,6 miliar. Jumlah dividen yang dibagikan setara 18% dari total laba bersih perseroan pada 2017 yang mencapai Rp 585,2 miliar. Sisa laba bersih akan menjadi laba ditahan. Sebagian juga akan digunakan untuk ekspansi perusahaan. Tahun ini DSNG menyiapkan capex sebanyak Rp 600 miliar. Sumber dananya dari laba ditahan dan pinjaman bank. Capex akan digunakan untuk pembuatan pabrik kelapa sawit, pembangkit listrik tenaga biomassa dan infrastuktur jalan di area perkebunan.
AMRT Alokasikan Belanja Modal Rp2,3 Triliun
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pada tahun ini mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp2,3 triliun. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan realisasi belanja modal tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,6 triliun. Tahun lalu, perusahaan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 2,9 triliun namun terealisasi sebesar Rp 2,6 triliun. Tahun ini jumlahnya lebih sedikit, karena ekspansi gerai baru juga lebih kecil. Tahun ini target gerai baru sebanyak 800, tahun lalu sebanyak 1.111 gerai baru, hanya untuk Alfamart saja.
Laba Bersih HRUM Meningkat 239%
PT Harum Energy Tbk (HRUM) meraih pendapatan USD325,59 juta hingga periode 31 Desember 2017 naik 49,9% dibandingkan pendapatan USD217,12 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok naik menjadi USD213,71 juta dari USD149,13 juta tahun sebelumnya dan laba kotor naik menjadi USD111,88 juta dari USD67,98 juta tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak naik menjadi USD73,03 juta dari USD29,39 juta. Laba bersih meningkat 239,36% menjadi USD45,27 juta dibandingkan laba bersih USD13,34 juta di periode sama tahun sebelumnya.
MBTO Targetkan Pertumbuhan Penjualan 7,5%
PT Martina Berto Tbk (MBTO) menargetkan pertumbuhan kinerja yang moderat pada tahun ini. MBTO menargetkan kenaikan penjualan sebesar 7,49%. Tahun lalu total penjualan yang berhasil diraih mencapai Rp731,57 miliar, naik sebesar 6,73% dibandingkan dengan 2016 yang senilai Rp685,44 miliar. Adapun tahun ini nilai penjualan yang ditargetkan sekitar Rp786 miliar. Target pertumbuhan yang ditetapkan perseroan masih berada pada kisaran pertumbuhan industri kosmetik yang diprediksi banyak kalangan sekitar 7%-9% pada tahun ini.
Angsana Jaya Energy Perpanjang Kontrak DOID Senilai USD143 Juta
PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengumumkan bahwa anak usaha utama Perseroan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama ("BUMA") telah menandatangani perjanjian perpanjangan kontrak jasa pertambangan dengan PT Angsana Jaya Energi (AJE) yang sebelumnya ditandatangani pada tahun 2016 dan akan berakhir pada tahun 2018. Kontrak tersebut kini telah diperpanjang selama tiga tahun sampai dengan tahun 2020. Kontrak perpanjangan mencakup perkiraan volume sebesar 12 juta ton batubara dan 37 juta bcm pengupasan lapisan tanah. Kontrak tersebut diperkirakan bernilai lebih dari USD143 juta
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 7825. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7725–7925. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7925
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23400. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23200-23650. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23650
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3600. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3760-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3640
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1545. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1525-1560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1560
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 7350. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7250–7450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7450
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 2740. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2710–2770. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2770
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3480. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3520.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3520
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 2 April 2018 ditutup menguat 0,83% pada level 6240. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp243,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah yang dipicu oleh koreksi pada saham sektor teknologi dan kembali timbul kekhawatiran akan terjadinya perang dagang. Pelemahan pada saham sektor teknologi dan konsumer menjadi kontributor terbesar bagi pelemahan indeks. Pada hari Minggu, China mengumumkan akan memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 25% terhadap 128 produk dari AS sebagai balasan dari tarif impor baja dan aluminium yang telah diumumkan oleh AS pada bulan lalu. Pada pekan ini pemerintah AS berencana mengumumkan daftar produk teknologi dari China yang akan dikenakan tarif impor oleh AS. Perkembangan tersebut memicu meningkatnya kekhawatiran pasar akan potensi terjadinya perang dagang antar kedua negara tersebut yang dapat mendorong pelemahan ekonomi global. Yield obligasi pemerintah AS turun pada level terendah dalam dua bulan terakhir karena investor mengalihkan portofolionya dari saham ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS. Indeks ISM manufaktur bulan Maret turun pada 59,3 dari 60,8. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6190 - 6280
News & Analysis
SULI Berencana Rights Issue 2,5 Miliar Saham
Untuk dapat mencapai target tahun 2018, PT SLJ Global Tbk (SULI) berencana menambah saham baru atau rights issue. Dalam RUPSLB kedua, sebanyak 61% pemegang saham yang hadir menyatakan setuju atas usulan rights issue. Rights issue rencananya sebanyak-banyaknya, sekitar 2,5 miliar saham yang dilepas. SULI juga akan menerbitkan 1,39waran. Total modal disetor SULI mencapai 3,99 miliar saham per Januari 2018 lalu. Sehingga total rights issue emiten ini mencapai 62,7% dari total modal disetor. Perseroan menargetkan perolehan dana segar antara Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar. Dana hasil rights issue secara bertahap akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti peremajaan dan overhaul mesin-mesin produksi. Selain itu, perusahaan juga akan berinvestasi di mesin-mesin pendukung untuk meningkatkan efisiensi.
DSNG Akan Bagi Dividen Rp10/saham
RUPST PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyetujui untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Nilai dividen sebesar Rp 10 per saham atau total mencapai Rp 104,6 miliar. Jumlah dividen yang dibagikan setara 18% dari total laba bersih perseroan pada 2017 yang mencapai Rp 585,2 miliar. Sisa laba bersih akan menjadi laba ditahan. Sebagian juga akan digunakan untuk ekspansi perusahaan. Tahun ini DSNG menyiapkan capex sebanyak Rp 600 miliar. Sumber dananya dari laba ditahan dan pinjaman bank. Capex akan digunakan untuk pembuatan pabrik kelapa sawit, pembangkit listrik tenaga biomassa dan infrastuktur jalan di area perkebunan.
AMRT Alokasikan Belanja Modal Rp2,3 Triliun
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pada tahun ini mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp2,3 triliun. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan realisasi belanja modal tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,6 triliun. Tahun lalu, perusahaan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 2,9 triliun namun terealisasi sebesar Rp 2,6 triliun. Tahun ini jumlahnya lebih sedikit, karena ekspansi gerai baru juga lebih kecil. Tahun ini target gerai baru sebanyak 800, tahun lalu sebanyak 1.111 gerai baru, hanya untuk Alfamart saja.
Laba Bersih HRUM Meningkat 239%
PT Harum Energy Tbk (HRUM) meraih pendapatan USD325,59 juta hingga periode 31 Desember 2017 naik 49,9% dibandingkan pendapatan USD217,12 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok naik menjadi USD213,71 juta dari USD149,13 juta tahun sebelumnya dan laba kotor naik menjadi USD111,88 juta dari USD67,98 juta tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak naik menjadi USD73,03 juta dari USD29,39 juta. Laba bersih meningkat 239,36% menjadi USD45,27 juta dibandingkan laba bersih USD13,34 juta di periode sama tahun sebelumnya.
MBTO Targetkan Pertumbuhan Penjualan 7,5%
PT Martina Berto Tbk (MBTO) menargetkan pertumbuhan kinerja yang moderat pada tahun ini. MBTO menargetkan kenaikan penjualan sebesar 7,49%. Tahun lalu total penjualan yang berhasil diraih mencapai Rp731,57 miliar, naik sebesar 6,73% dibandingkan dengan 2016 yang senilai Rp685,44 miliar. Adapun tahun ini nilai penjualan yang ditargetkan sekitar Rp786 miliar. Target pertumbuhan yang ditetapkan perseroan masih berada pada kisaran pertumbuhan industri kosmetik yang diprediksi banyak kalangan sekitar 7%-9% pada tahun ini.
Angsana Jaya Energy Perpanjang Kontrak DOID Senilai USD143 Juta
PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengumumkan bahwa anak usaha utama Perseroan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama ("BUMA") telah menandatangani perjanjian perpanjangan kontrak jasa pertambangan dengan PT Angsana Jaya Energi (AJE) yang sebelumnya ditandatangani pada tahun 2016 dan akan berakhir pada tahun 2018. Kontrak tersebut kini telah diperpanjang selama tiga tahun sampai dengan tahun 2020. Kontrak perpanjangan mencakup perkiraan volume sebesar 12 juta ton batubara dan 37 juta bcm pengupasan lapisan tanah. Kontrak tersebut diperkirakan bernilai lebih dari USD143 juta
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 7825. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7725–7925. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7925
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23400. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23200-23650. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23650
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3600. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3760-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3640
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1545. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1525-1560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1560
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 7350. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7250–7450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7450
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 2740. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2710–2770. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2770
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3480. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3520.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3520
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-04-03 08:40:15 (GMT +7)