03 Agust
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 2 Agustus 2018 ditutup melemah 0,36% pada level 6011. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp155,01 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones melemah sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup menguat. Penguatan indeks terutama berasal dari kenaikan saham Apple yang mencapai kapitalisasi pasar USD1 triliun. Kenaikan saham Apple ini memicu penguatan saham sektor teknologi lainnya, disaat terjadi kekhawatiran meningkatnya eskalasi perang dagang antara AS dan China. Pelemahan pada saham yang sensitif dengan dampak perang dagang, seperti Boeing dan Caterpillar, mendorong indeks Dow Jones ditutup melemah. Sementara itu dari 380 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, sebesar 79,7% membukukan kinerja di atas estimasi. Dollar AS menguat dan poundsterling melemah setelah Bank Of England gagal meyakinkan investor akan ekonomi yang lebih baik. BOE menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%.minyak mentah menguat. Nanti malam pasar akan menantikan data nonfarm payrolls.initial claims pekan lalu menjadi 218 ribu dari 217 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5950 - 6116
News & Analysis
Per Juni DEWA Mencatatkan Rugi USD2,12 Juta
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) mencatat rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD2,12 juta hingga periode 30 Juni 2018 setelah meraih laba USD43,39 ribu di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun menjadi USD116,02 juta dari pendapatan USD131,12 juta dan beban pokok tercatat USD115,10 juta dari US$D121,84 juta membuat laba kotor turun menjadi USD920,4 ribu dari laba kotor USD9,27 juta tahun sebelumnya. Beban lain-lain tercatat USD1,17 juta turun dari beban lain-lain tahun sebelumnya yang sebesar USD6,65 juta membuat rugi usaha diderita USD258,70 ribu setelah meraih laba usaha USD2,62 juta tahun sebelumnya.
Anak Usaha PBID Jual Aset Tanah Senilai Rp101,03 Miliar
Anak usaha PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) yakni PT Polytech Indo Hausen (PIH) telah melakukan transaksi jual beli aset berupa dua bidang tanah yang tidak dimanfaatkan (idle) seluas 40.094 m2. Tanah itu terdiri dari sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No.128 dan HGB. No22 yang terletak di Desa Rawa Arum di Kabupaten Cilegon, Banten. Nilai transaksi sebesar Rp101.027.959.085. Dampak dari penjualan tanah ini PIH meraih cash flow yang dapat digunakan untuk melakukan ekspansi.
Harga Tender Offer BTPN Pada Rp4.282/saham
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia resmi mengumumkan kepastian merger. Menyusul rencana tersebut, akan ada penawaran tender alias tender offer saham BTPN. Setiap pemegang saham BTPN akan diberi kesempatan menjual sahamnya ke pembeli siaga dengan harga tender offer Rp 4.282 per saham. Bertindak selaku pembeli siaga adalah Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Rencana merger tersebut telah disetujui oleh dewan komisaris BTPN dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 1 Agustus 2018. Sumitomo Mitsui Banking Corporation akan memiliki 56,43% saham di bank baru hasil merger dengan asumsi tidak ada pemegang saham BTPNyang menjual sahamnya.
BEI Meminta ARTI Tunda Reverse Stock
PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) berencana untuk menggelar reverse stock atau penggabungan nilai nominal saham dengan rasio 10:1. Nantinya akan ada perubahan nilai nominal saham seri A dari yang semula Rp 500 menjadi Rp 5.000 dan saham seri B dari yang semula Rp 100 menjadi Rp 1.000. Namun rencana reverse stock ini tidak disambut baik oleh para pemegang saham khususnya bagi pemegang saham ritel.Berdasarkan petisi yang dilakukan pemegang saham ritel ARTI, dengan jelas meminta agar rencana reverse stock ini dibatalkan. Menanggapi kondisi tersebut, BEI mengatakan pihaknya telah mengirim surat kepada pihak ARTI untuk menunda aksi korporasi ini.
Laba Bersih ISSP Turun 47% Karena Meningkatnya Biaya Bahan Baku
PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) membukukan kenaikan penjualan bersih di sepanjang semester pertama 2018. Namun, laba bersih perseroan turun seiring dengan meningkatnya biaya bahan baku. Penjualan bersih ISSP masih tumbuh 32,15% menjadi Rp 2,08 triliun dari Rp 1,58 triliun pada periode yang sama di tahun 2017. Kenaikan penjualan ditopang oleh tingkat penjualan lokal maupun ekspor yang mengalami pertumbuhan. Namun ISSP juga mencatat penambahan beban pokok pendapatan yang signifikan. Beban pokok pendapatan perusahaan naik 43,26% yoy menjadi Rp 1,84 triliun dari sebelumnya Rp 1,28 triliun. Laba bersih ISSP pun tergerus 47,6% dari sebelumnya Rp 24,96 miliar menjadi Rp 13,08 miliar.
WIKA Mendapat Sejumlah Proyek Dari Negara Asean dan Afrika
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengklaim memiliki neraca keuangan yang sehat di tengah sejumlah ekspansi serta penetrasi proyek ke pangsa Asean dan Afrika. Perseroan saat ini memiliki gross gearing ratio dan net gearing ratio masing-masing 0,95 kali dan 0,28 kali. Perseroan dipercaya untuk membangun sejumlah sejumlah proyek di Asean dan Afrika. Adapun, pekerjaan tersebut antara lain Clarin Bridge di Bohol, Filipina, Limbang Bridge di Serawak Malaysia, 1.400 unit rumah di Aljazair, hingga Kompleks Istana Kepresidenan Republik Niger
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 4860. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4820-4910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4920
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN ditutup menguat pada level 1050. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1040-1065
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1065
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6925-7150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3250. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3210-3290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3300
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 7800. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7700-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7950
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8775. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 2 Agustus 2018 ditutup melemah 0,36% pada level 6011. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp155,01 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones melemah sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup menguat. Penguatan indeks terutama berasal dari kenaikan saham Apple yang mencapai kapitalisasi pasar USD1 triliun. Kenaikan saham Apple ini memicu penguatan saham sektor teknologi lainnya, disaat terjadi kekhawatiran meningkatnya eskalasi perang dagang antara AS dan China. Pelemahan pada saham yang sensitif dengan dampak perang dagang, seperti Boeing dan Caterpillar, mendorong indeks Dow Jones ditutup melemah. Sementara itu dari 380 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, sebesar 79,7% membukukan kinerja di atas estimasi. Dollar AS menguat dan poundsterling melemah setelah Bank Of England gagal meyakinkan investor akan ekonomi yang lebih baik. BOE menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%.minyak mentah menguat. Nanti malam pasar akan menantikan data nonfarm payrolls.initial claims pekan lalu menjadi 218 ribu dari 217 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5950 - 6116
News & Analysis
Per Juni DEWA Mencatatkan Rugi USD2,12 Juta
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) mencatat rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD2,12 juta hingga periode 30 Juni 2018 setelah meraih laba USD43,39 ribu di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun menjadi USD116,02 juta dari pendapatan USD131,12 juta dan beban pokok tercatat USD115,10 juta dari US$D121,84 juta membuat laba kotor turun menjadi USD920,4 ribu dari laba kotor USD9,27 juta tahun sebelumnya. Beban lain-lain tercatat USD1,17 juta turun dari beban lain-lain tahun sebelumnya yang sebesar USD6,65 juta membuat rugi usaha diderita USD258,70 ribu setelah meraih laba usaha USD2,62 juta tahun sebelumnya.
Anak Usaha PBID Jual Aset Tanah Senilai Rp101,03 Miliar
Anak usaha PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) yakni PT Polytech Indo Hausen (PIH) telah melakukan transaksi jual beli aset berupa dua bidang tanah yang tidak dimanfaatkan (idle) seluas 40.094 m2. Tanah itu terdiri dari sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No.128 dan HGB. No22 yang terletak di Desa Rawa Arum di Kabupaten Cilegon, Banten. Nilai transaksi sebesar Rp101.027.959.085. Dampak dari penjualan tanah ini PIH meraih cash flow yang dapat digunakan untuk melakukan ekspansi.
Harga Tender Offer BTPN Pada Rp4.282/saham
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia resmi mengumumkan kepastian merger. Menyusul rencana tersebut, akan ada penawaran tender alias tender offer saham BTPN. Setiap pemegang saham BTPN akan diberi kesempatan menjual sahamnya ke pembeli siaga dengan harga tender offer Rp 4.282 per saham. Bertindak selaku pembeli siaga adalah Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Rencana merger tersebut telah disetujui oleh dewan komisaris BTPN dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 1 Agustus 2018. Sumitomo Mitsui Banking Corporation akan memiliki 56,43% saham di bank baru hasil merger dengan asumsi tidak ada pemegang saham BTPNyang menjual sahamnya.
BEI Meminta ARTI Tunda Reverse Stock
PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) berencana untuk menggelar reverse stock atau penggabungan nilai nominal saham dengan rasio 10:1. Nantinya akan ada perubahan nilai nominal saham seri A dari yang semula Rp 500 menjadi Rp 5.000 dan saham seri B dari yang semula Rp 100 menjadi Rp 1.000. Namun rencana reverse stock ini tidak disambut baik oleh para pemegang saham khususnya bagi pemegang saham ritel.Berdasarkan petisi yang dilakukan pemegang saham ritel ARTI, dengan jelas meminta agar rencana reverse stock ini dibatalkan. Menanggapi kondisi tersebut, BEI mengatakan pihaknya telah mengirim surat kepada pihak ARTI untuk menunda aksi korporasi ini.
Laba Bersih ISSP Turun 47% Karena Meningkatnya Biaya Bahan Baku
PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) membukukan kenaikan penjualan bersih di sepanjang semester pertama 2018. Namun, laba bersih perseroan turun seiring dengan meningkatnya biaya bahan baku. Penjualan bersih ISSP masih tumbuh 32,15% menjadi Rp 2,08 triliun dari Rp 1,58 triliun pada periode yang sama di tahun 2017. Kenaikan penjualan ditopang oleh tingkat penjualan lokal maupun ekspor yang mengalami pertumbuhan. Namun ISSP juga mencatat penambahan beban pokok pendapatan yang signifikan. Beban pokok pendapatan perusahaan naik 43,26% yoy menjadi Rp 1,84 triliun dari sebelumnya Rp 1,28 triliun. Laba bersih ISSP pun tergerus 47,6% dari sebelumnya Rp 24,96 miliar menjadi Rp 13,08 miliar.
WIKA Mendapat Sejumlah Proyek Dari Negara Asean dan Afrika
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengklaim memiliki neraca keuangan yang sehat di tengah sejumlah ekspansi serta penetrasi proyek ke pangsa Asean dan Afrika. Perseroan saat ini memiliki gross gearing ratio dan net gearing ratio masing-masing 0,95 kali dan 0,28 kali. Perseroan dipercaya untuk membangun sejumlah sejumlah proyek di Asean dan Afrika. Adapun, pekerjaan tersebut antara lain Clarin Bridge di Bohol, Filipina, Limbang Bridge di Serawak Malaysia, 1.400 unit rumah di Aljazair, hingga Kompleks Istana Kepresidenan Republik Niger
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 4860. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4820-4910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4920
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN ditutup menguat pada level 1050. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1040-1065
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1065
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6925-7150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3250. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3210-3290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3300
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 7800. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7700-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7950
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8775. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-08-03 08:18:28 (GMT +7)