02 oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 1 Oktober 2020 ditutup menguat 2,06% pada level 4970. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp9,36 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah bergerak fluktuatif akibat ketidakpastian kemajuan paket stimulus. Pada awalnya indeks menguat karena akan segera disahkannya RUU paket stimulus usulan Demokrat senilai USD2,2 triliun. Namun DPR telah menunda pemungutan suara untuk memberikan lebih banyak waktu bagi Ketua DPR dan Menteri Keuangan untuk membahas lebih lanjut proposal tersebut. Ketua DPR dan Menteri Keuangan belum mencapai kesepakatan dan akan melanjutkan pembicaraan lagi. Sementara itu data personal income turun 2,7% pada bulan Agustus, lebih rendah dari estimasi yang turun 2%. Sebaliknya data personal spending meningkat 1%, lebih tinggi dari perkiraan 0,6%. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan menjadi 837 ribu dari 873 ribu, serta lebih rendah dari estimasi 850 ribu. Sedangkan indeks ISM manufaktur bulan September turun pada level 55,4 dari 56, serta lebih rendah dari estimasi 56. Harga minyak mentah melemah akibat prospek permintaan yang melemah. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 4820 - 5050
News & Analysis
PPRO Telah Lunasi MTN Senilai Rp300 Miliar
PT PP Properti Tbk (PPRO) telah melunasi pembayaran atas surat hutang jangka menengah (MTN VII seri A) Tahun 2017 sebesar Rp250 miliar yang jatuh tempo pada 20 September 2020 dan surat hutang jangka menengah (MTN VII seri B) Tahun 2017 sebesar Rp50 miliar yang jatuh tempo pada 28 September 2020. PPRO juga tengah dalam proses penerbitan instrumen MTN senilai Rp 850 miliar, yang ditargetkan dapat terbit awal November 2020. Saat ini proses penerbitan MTN sedang dalam proses pendaftaran ke OJK. PPRO telah mendapatkan dukungan dari PTPP sebagai induk perseroan berupa shareholder loan (SHL), yang sebagian telah terealisasi bulan Juli dan Agustus 2020.
WSKT Bersiap Membayar Obligasi Rp1,181 Triliun Pada 15 Oktober 2020
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyampaikan kesiapan dana untuk pembayaran obligasi berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 Seri B. Pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 Seri B sebesar Rp 1,150 triliun tersebut akan dibayarkan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) paling lambat pada tanggal 15 Oktober 2020 pukul 14.00 WIB. Sehingga total dari pokok dan kupon obligasi WSKT yang akan di bayarkan senilai Rp1,181 triliun.
ADHI Menerima Pembayaran Ke-6 Proyek LRT Senilai Rp1,8 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah menerima pembayaran ke-enam LRT Jabodebek senilai Rp1,8 triliun. Pada tanggal 28 September 2020, ADHI telah menerima realisasi pembayaran ke-enam untuk pekerjaan proyek LRT Jabodebek Fase I senilai Rp1,8 triliun (exc. pajak) dari Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari bulan Oktober 2019 sampai dengan Desember 2019. Secara keseluruhan ADHI telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp10,8 triliun (exc. pajak).
Pefindo Tegaskan Peringkat idAA– Untuk Obligasi BJBR
Pefindo menegaskan peringkat “idAA-” Obligasi Berkelanjutan I Tahap I/2017 Seri A sebesar Rp251,7 miliar milik PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) yang akan jatuh tempo pada 6 Desember 2020. Kesiapan perusahaan untuk membayar surat utang tersebut didukung oleh posisi cadangan primer sebesar Rp15,6 triliun dan surat berharga sebesar Rp16,7 triliun per 31 Agustus 2020. Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat.
Pefindo Menetapkan Peringkat idBBB– Untuk WSBP
Pefindo menetapkan peringkat "idBBB-" untuk PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2019 sebesar maksimal Rp2 triliun untuk investasi (25%), pembiayaan kembali (25%), dan modal kerja (50%) tujuan. Prospek dari peringkat perusahaan adalah "negatif" yang mencerminkan prospek yang sama yang diberikan kepada Induk PT Waskita Karya (Persero) Tbk(WSKT, idBBB + / negatif).juga mengantisipasi memburuknya profil kredit WSBP akibat pandemi COVID-19, yang mengakibatkan potensi pencapaian kontrak baru yang rendah dan keterlambatan kemajuan proyek, yang dapat menyebabkan menurunnya pendapatan WSBP.
Pertumbuhan Pendapatan TRJA Ditopang Penyewaan Kendaraan Dan Jasa Internet
PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) optimistis dapat membukukan pertumbuhan pada periode Oktober 2020—November 2020. Total pendapatan perseroan per Juni tumbuh 6% didorong peningkatan permintaan penyewaan kendaraan lewat Transkon Rent sebesar 6% serta penyediaan jasa layanan internet lewat PACNet Internet Service Provider sebesar 17%. Saat ini perseroan tengah mempersiapkan laporan keuangan keuangan kuartal III/2020 yang diharapkan selesai pada akhir Oktober 2020
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat dilevel harga 3630. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak 3590-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3680
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 2750. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 2720-2780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2790
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel harga 4610. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4550-4660. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4670
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 4570. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4510-4620. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4630
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 1235. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1215-1250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5800. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5700-5875. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 1 Oktober 2020 ditutup menguat 2,06% pada level 4970. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp9,36 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah bergerak fluktuatif akibat ketidakpastian kemajuan paket stimulus. Pada awalnya indeks menguat karena akan segera disahkannya RUU paket stimulus usulan Demokrat senilai USD2,2 triliun. Namun DPR telah menunda pemungutan suara untuk memberikan lebih banyak waktu bagi Ketua DPR dan Menteri Keuangan untuk membahas lebih lanjut proposal tersebut. Ketua DPR dan Menteri Keuangan belum mencapai kesepakatan dan akan melanjutkan pembicaraan lagi. Sementara itu data personal income turun 2,7% pada bulan Agustus, lebih rendah dari estimasi yang turun 2%. Sebaliknya data personal spending meningkat 1%, lebih tinggi dari perkiraan 0,6%. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan menjadi 837 ribu dari 873 ribu, serta lebih rendah dari estimasi 850 ribu. Sedangkan indeks ISM manufaktur bulan September turun pada level 55,4 dari 56, serta lebih rendah dari estimasi 56. Harga minyak mentah melemah akibat prospek permintaan yang melemah. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 4820 - 5050
News & Analysis
PPRO Telah Lunasi MTN Senilai Rp300 Miliar
PT PP Properti Tbk (PPRO) telah melunasi pembayaran atas surat hutang jangka menengah (MTN VII seri A) Tahun 2017 sebesar Rp250 miliar yang jatuh tempo pada 20 September 2020 dan surat hutang jangka menengah (MTN VII seri B) Tahun 2017 sebesar Rp50 miliar yang jatuh tempo pada 28 September 2020. PPRO juga tengah dalam proses penerbitan instrumen MTN senilai Rp 850 miliar, yang ditargetkan dapat terbit awal November 2020. Saat ini proses penerbitan MTN sedang dalam proses pendaftaran ke OJK. PPRO telah mendapatkan dukungan dari PTPP sebagai induk perseroan berupa shareholder loan (SHL), yang sebagian telah terealisasi bulan Juli dan Agustus 2020.
WSKT Bersiap Membayar Obligasi Rp1,181 Triliun Pada 15 Oktober 2020
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyampaikan kesiapan dana untuk pembayaran obligasi berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 Seri B. Pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 Seri B sebesar Rp 1,150 triliun tersebut akan dibayarkan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) paling lambat pada tanggal 15 Oktober 2020 pukul 14.00 WIB. Sehingga total dari pokok dan kupon obligasi WSKT yang akan di bayarkan senilai Rp1,181 triliun.
ADHI Menerima Pembayaran Ke-6 Proyek LRT Senilai Rp1,8 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah menerima pembayaran ke-enam LRT Jabodebek senilai Rp1,8 triliun. Pada tanggal 28 September 2020, ADHI telah menerima realisasi pembayaran ke-enam untuk pekerjaan proyek LRT Jabodebek Fase I senilai Rp1,8 triliun (exc. pajak) dari Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari bulan Oktober 2019 sampai dengan Desember 2019. Secara keseluruhan ADHI telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp10,8 triliun (exc. pajak).
Pefindo Tegaskan Peringkat idAA– Untuk Obligasi BJBR
Pefindo menegaskan peringkat “idAA-” Obligasi Berkelanjutan I Tahap I/2017 Seri A sebesar Rp251,7 miliar milik PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) yang akan jatuh tempo pada 6 Desember 2020. Kesiapan perusahaan untuk membayar surat utang tersebut didukung oleh posisi cadangan primer sebesar Rp15,6 triliun dan surat berharga sebesar Rp16,7 triliun per 31 Agustus 2020. Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat.
Pefindo Menetapkan Peringkat idBBB– Untuk WSBP
Pefindo menetapkan peringkat "idBBB-" untuk PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2019 sebesar maksimal Rp2 triliun untuk investasi (25%), pembiayaan kembali (25%), dan modal kerja (50%) tujuan. Prospek dari peringkat perusahaan adalah "negatif" yang mencerminkan prospek yang sama yang diberikan kepada Induk PT Waskita Karya (Persero) Tbk(WSKT, idBBB + / negatif).juga mengantisipasi memburuknya profil kredit WSBP akibat pandemi COVID-19, yang mengakibatkan potensi pencapaian kontrak baru yang rendah dan keterlambatan kemajuan proyek, yang dapat menyebabkan menurunnya pendapatan WSBP.
Pertumbuhan Pendapatan TRJA Ditopang Penyewaan Kendaraan Dan Jasa Internet
PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) optimistis dapat membukukan pertumbuhan pada periode Oktober 2020—November 2020. Total pendapatan perseroan per Juni tumbuh 6% didorong peningkatan permintaan penyewaan kendaraan lewat Transkon Rent sebesar 6% serta penyediaan jasa layanan internet lewat PACNet Internet Service Provider sebesar 17%. Saat ini perseroan tengah mempersiapkan laporan keuangan keuangan kuartal III/2020 yang diharapkan selesai pada akhir Oktober 2020
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat dilevel harga 3630. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak 3590-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3680
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 2750. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 2720-2780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2790
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel harga 4610. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4550-4660. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4670
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 4570. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4510-4620. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4630
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 1235. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1215-1250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5800. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5700-5875. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-10-02 08:56:31 (GMT +7)