02 oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 1 Oktober 2018 ditutup melemah 0,54% pada level 5944. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp378,17 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Sentimen positif berasal dari kesepakatan perjanjian Nafta antara AS, Meksiko danKanada, sehingga mengurangi kekhawatiran akan perang dagang. AS dan Kanada berhasil mencapai kesepakatan perdagangan yang diberi nama United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA). Perjanjian tersebut direncanakan akan ditandatangani sebelum akhir November dan kemudian diserahkan ke Kongres. Saham sektor industri terutama otomotif mengalami kenaikan. Saham sektor energi dan komoditas juga mengalami kenaikan. Saham sektor energi didorong oleh penguatan harga minyak mentah pada level tertinggi sejak tahun 2014 yang dipicu dari kombinasi antara perjanjian perdagangan baru dan sanksi AS terhadap Iran. Sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah akibat koreksi pada saham Facebook dan Intel.indeks ISM manufactur bulan September turun pada 59,8 dari 61,3, lebih rendah dari estimasi 60,4. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5898 - 6026
News & Analysis
CLEO Berencana Private Placement 1 Miliar Saham
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/private placement) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp20 per saham atau 9,09% dari modal disetor dan ditempatkan. Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 7 November 2018 mendatang. Pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang dikeluarkan adalah salah satu pemegang saham perseroan yaitu Global Sentra Abadi (GSA) yang memiliki 51,64% saham perseroan sehingga transaksi ini merupakan transaksi afiliasi. Harga pelaksanaan PMHMETD ini sekurang-kurangnya Rp274 per saham. Adapun dana hasil PMTHMETD ini akan digunakan sekitar Rp225 miliar untuk pembayaran pinjaman ke Bank BCA, sejumlah Rp20,3 miliar untuk membiayai pengeluaran modal serta sisanya untuk modal kerja.
BCIC Akan Reverse Stock 100.000:1
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) akan melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) pada awal Oktober ini. Aksi reverse stock ini merupakan salah satu hasil dari keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Juni 2018 lalu. Penggabungan nilai nominal sendiri dari 100.000 saham menjadi 1 saham baik untuk saham seri A maupun seri B. BEI telah menyetujui pencatatan tambahan atas seluruh saham seri A, kecuali 1% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor yakni sejumlah 100.121.245 saham seri A dengan nilai nominal setelah reverse stock yakni sebesar Rp 1.000 per saham yang merupakan saham milik PT JTrust Investments Indonesia. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama pada 2 Oktober 2018.
UNTR Beri Pinjaman Anak Usaha USD30 Juta
PT United Tractors Tbk (UNTR) memberikan pinjaman sebanyak USD 30 juta, kepada anak usahanya PT United Tractors Pandu Engineering Tbk (UTE). Transaksi dilakukan pada 26 September 2018. Pinjaman tersebut akan digunakan UTE untuk modal kerja. Dalam transaksi disebutkan, bunga pinjaman sebesar 1% JIBOR apabila pinjaman dalam jumlah rupiah. Sedangkan JIBOR 0,5% diberikan jika pinjaman dalam bentuk dollar AS. Adapun sifat pinjaman adalah berulang atau revolving.
ADHI Akan Dapat Pembayaran LRT Rp3,6 Triliun Pada Oktober
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) optimistis pembayaran pengerjaan proyek light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi senilai Rp3,6 triliun yang akan diterima, pada Oktober 2018, akan meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi perseroan. Sampai dengan saat ini pembayaran yang diterima perseroan baru Rp3,4 triliun dari light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Jumlah tersebut merupakan pembayaran tahap pertama untuk progres pengerjaan proyek hingga September 2017. Untuk pembayaran tahap kedua, saat ini sedang ditagihkan dan dalam pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ditargetkan, dana tersebut dapat masuk ke ADHI itu pada Oktober 2018.
PBRX Akan Buyback Surat Utang USD40 Juta
PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengajukan pembelian kembali surat utang dengan jumlah sebesar-besarnya USD40 juta. Jumlah penawaran nilai pokok surat utang sekurang-kurangnya USD200.000 untuk setiap pemegang surat utang. Jumlah uang dalam mata uang dollar AS yang dibayarkan untuk setiap kelipatan USD1.000 nilai pokok surat utang yang dibeli berdasarkan penawaran akan ditentukan sesuai memorandum penawaran tender. Tujuan diadakannya penawaran ini adalah untuk mengatur secara aktif neraca kewajiban perseroan dan guna mencapai beban biaya utang lebih rendah.
WSKT Terbitkan Obligasi Rp1,7 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) membukukan Rp1,7 triliun dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018. Surat utang tersebut terdiri atas Seri A dan Seri B dengan jumlah pokok Rp1,70 triliun. Salah satu tujuan dari emisi obligasi yakni reprofilling dari utang perseroan
Stock Pick
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level harga 9925. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9825-10025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10025
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level 3670. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3620-3720.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3730
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup kembali menguat pada level harga 1385. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1355-1400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1405
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7325. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7500
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7500. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat pada level harga 3180. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3150-3210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3210
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 1 Oktober 2018 ditutup melemah 0,54% pada level 5944. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp378,17 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Sentimen positif berasal dari kesepakatan perjanjian Nafta antara AS, Meksiko danKanada, sehingga mengurangi kekhawatiran akan perang dagang. AS dan Kanada berhasil mencapai kesepakatan perdagangan yang diberi nama United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA). Perjanjian tersebut direncanakan akan ditandatangani sebelum akhir November dan kemudian diserahkan ke Kongres. Saham sektor industri terutama otomotif mengalami kenaikan. Saham sektor energi dan komoditas juga mengalami kenaikan. Saham sektor energi didorong oleh penguatan harga minyak mentah pada level tertinggi sejak tahun 2014 yang dipicu dari kombinasi antara perjanjian perdagangan baru dan sanksi AS terhadap Iran. Sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah akibat koreksi pada saham Facebook dan Intel.indeks ISM manufactur bulan September turun pada 59,8 dari 61,3, lebih rendah dari estimasi 60,4. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5898 - 6026
News & Analysis
CLEO Berencana Private Placement 1 Miliar Saham
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/private placement) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp20 per saham atau 9,09% dari modal disetor dan ditempatkan. Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 7 November 2018 mendatang. Pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang dikeluarkan adalah salah satu pemegang saham perseroan yaitu Global Sentra Abadi (GSA) yang memiliki 51,64% saham perseroan sehingga transaksi ini merupakan transaksi afiliasi. Harga pelaksanaan PMHMETD ini sekurang-kurangnya Rp274 per saham. Adapun dana hasil PMTHMETD ini akan digunakan sekitar Rp225 miliar untuk pembayaran pinjaman ke Bank BCA, sejumlah Rp20,3 miliar untuk membiayai pengeluaran modal serta sisanya untuk modal kerja.
BCIC Akan Reverse Stock 100.000:1
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) akan melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) pada awal Oktober ini. Aksi reverse stock ini merupakan salah satu hasil dari keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Juni 2018 lalu. Penggabungan nilai nominal sendiri dari 100.000 saham menjadi 1 saham baik untuk saham seri A maupun seri B. BEI telah menyetujui pencatatan tambahan atas seluruh saham seri A, kecuali 1% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor yakni sejumlah 100.121.245 saham seri A dengan nilai nominal setelah reverse stock yakni sebesar Rp 1.000 per saham yang merupakan saham milik PT JTrust Investments Indonesia. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama pada 2 Oktober 2018.
UNTR Beri Pinjaman Anak Usaha USD30 Juta
PT United Tractors Tbk (UNTR) memberikan pinjaman sebanyak USD 30 juta, kepada anak usahanya PT United Tractors Pandu Engineering Tbk (UTE). Transaksi dilakukan pada 26 September 2018. Pinjaman tersebut akan digunakan UTE untuk modal kerja. Dalam transaksi disebutkan, bunga pinjaman sebesar 1% JIBOR apabila pinjaman dalam jumlah rupiah. Sedangkan JIBOR 0,5% diberikan jika pinjaman dalam bentuk dollar AS. Adapun sifat pinjaman adalah berulang atau revolving.
ADHI Akan Dapat Pembayaran LRT Rp3,6 Triliun Pada Oktober
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) optimistis pembayaran pengerjaan proyek light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi senilai Rp3,6 triliun yang akan diterima, pada Oktober 2018, akan meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi perseroan. Sampai dengan saat ini pembayaran yang diterima perseroan baru Rp3,4 triliun dari light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Jumlah tersebut merupakan pembayaran tahap pertama untuk progres pengerjaan proyek hingga September 2017. Untuk pembayaran tahap kedua, saat ini sedang ditagihkan dan dalam pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ditargetkan, dana tersebut dapat masuk ke ADHI itu pada Oktober 2018.
PBRX Akan Buyback Surat Utang USD40 Juta
PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengajukan pembelian kembali surat utang dengan jumlah sebesar-besarnya USD40 juta. Jumlah penawaran nilai pokok surat utang sekurang-kurangnya USD200.000 untuk setiap pemegang surat utang. Jumlah uang dalam mata uang dollar AS yang dibayarkan untuk setiap kelipatan USD1.000 nilai pokok surat utang yang dibeli berdasarkan penawaran akan ditentukan sesuai memorandum penawaran tender. Tujuan diadakannya penawaran ini adalah untuk mengatur secara aktif neraca kewajiban perseroan dan guna mencapai beban biaya utang lebih rendah.
WSKT Terbitkan Obligasi Rp1,7 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) membukukan Rp1,7 triliun dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018. Surat utang tersebut terdiri atas Seri A dan Seri B dengan jumlah pokok Rp1,70 triliun. Salah satu tujuan dari emisi obligasi yakni reprofilling dari utang perseroan
Stock Pick
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level harga 9925. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9825-10025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10025
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level 3670. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3620-3720.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3730
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup kembali menguat pada level harga 1385. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1355-1400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1405
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7325. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7500
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7500. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat pada level harga 3180. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3150-3210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3210
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-10-02 08:30:21 (GMT +7)