02 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Selasa 30 April 2019 ditutup menguat 0,46% pada level 6455. Sektor konsumer mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 230,41 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah pernyataan The Fed yang menghilangkan harapan pasar akan potensi penurunan suku bunga tahun ini. Hasil pertemuan dua hari The Fed kemarin seperti yang diperkirakan masih mempertahankan suku bunganya pada level 2,375%. Namun dalam pernyataannya, Chairman The Fed mengatakan bahwa menurunnya inflasi saat ini kemungkinan hanya bersifat sementara. Hal ini menghapus adanya harapan pasar bahwa The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga untuk mengatasi inflasi rendah atau resesi.The Fed juga tidak menunjukkan indikasi untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. The Fed menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung, pasar tenaga kerja yang kuat serta kenaikan laju inflasi masih berpotensi terjadi. Sementara itu data ADP Employment bulan April naik menjadi 275 ribu, lebih besar dari estimasi di level 170 ribu. Namun data belanja konstruksi turun 0,9% pada bulan Maret dan indeks ISM manufaktur April turun pada 52,8, lebih rendah dari estimasi di level 55. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6410 - 6525
News & Analysis
Per Maret Laba Bersih GGRM Tumbuh 24,8%
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) meraih laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,36 triliun hingga periode 31 Maret 2019 naik 24,86% dari laba Rp1,89 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 19,15% menjadi Rp26,19 triliun dari Rp21,98 triliun tahun sebelumnya dan laba bruto meningkat menjadi Rp4,92 triliun dari Rp4,41 triliun. Laba usaha tercatat Rp3,33 triliun naik dari Rp2,73 triliun dan laba sebelum pajak naik menjadi Rp3,14 triliun dari Rp2,53 triliun tahun sebelumnya.
Kuartal I CTRA Bukukan Kenaikan Laba 126%
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) meraih kenaikan laba sebesar 126% hingga periode 31 Maret 2019 menjadi Rp283,10 miliar dari laba Rp125,25 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan tumbuh 21,3% menjadi Rp1,65 triliun dari Rp1,36 triliun dan laba kotor tercatat mencapai Rp854,20 miliar dari laba kotor Rp629,23 miliar. Laba usaha meningkat menjadi Rp527,45 miliar dari Rp326,84 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak penghasilan diraih sebesar Rp301,55 miliar dari Rp151,06 miliar.
Hawthorne Capital Akan Tender Offer Wajib Saham DWGL Pada Rp95/saham
Setelah mengakuisisi 51% saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) pada 11 April, Hawthorne-Capital Investment Pte Ltd, sebagai pengendali baru DWGL karena telah memiliki 51,94% saham DWGL, akan melakukan penawaran tender wajib atas saham DWGL. Hawthorn merupakan perusahaan investasi berbasis Singapura. Sebelumnya Hawthorn telah membeli 4,48 miliar saham DWGL pada harga Rp 95 per saham atau bernilai sekitar Rp 426,16 miliar. Jumlah saham yang ditransaksikan ini setara dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar DWGL yakni PT Energi Batubara Indonesia. Per Juni 2018, Energi Batubara memiliki 51,94% saham DWGL.
AALI Alokasikan Belanja Modal Rp1,5 Triliun
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyiapkan alokasi belanja modal (capex) senilai Rp 1,5 triliun. Pada kuartal I 2019 penyerapan capex sudah Rp 293 miliar yang paling banyak diserap dalam sektor perkebunan. Penyerapan belanja modal kuartal I 2019 AALI turun 3,7% dari periode sebelumnya. Capex ini diserap Rp74,69 miliar ke non-perkebunan, Rp 73,9 miliar kemills & port, dan Rp 144,50 miliar ke perkebunan untukreplanting. Pada kuartal I lalu, AALI telah melakukanreplantingkurang lebih 4.000 hektare-6.000 hektare (ha). Replantingmemerlukan waktu 4 tahun untuk berbuah sehingga adacost mature plantingyang terkapitalisasi di capex.
PTPP Targetkan Peroleh Dana Rp500 Miliar Dari Divestasi Aset
PT PP Tbk (PTPP) menargetkan dana segar dari aksi penjualan aset atau divestasi mencapai Rp 500 miliar di tahun 2019. Aksi divestasi ini dilakukan khusus bagi aset atau proyek jadi yang memang sudah beroperasi seperti proyek jalan tol. Salah satu tujuan dari divestasi adalah untuk membantu tambahan dana guna investasi dan pemenuhan belanja modal perusahaan ke depannya. Saat ini total belanja modal yang disiapkan mencapai Rp 9 triliun. Komposisinya 30% dari internal dan 70% dari pinjaman. Divestasi dilakukan untuk aset perseroan yang kepemilikannya di atas 20%. PTPP akan mengurangi secara bertahap aset yang sudah beroperasi seperti tol Pandaan-Malang, Medan-Kualanamu-Tebing tinggi dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
GOOD Targetkan Pertumbuhan 10%-15% Tahun Ini
Di tengah persaingan industri produk konsumen terutama makanan dan minuman yang ketat, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) optimistis target pertumbuhan 10%-15% tahun ini akan tercapai. Salah satu langkah yang diambil perusahaan itu adalah memperluas jaringan distribusinya di Indonesia. Jaringan distribusi ini didukung dengan anak perusahaannya PT Sinarniaga Sejahtera (SNS). Hingga saat ini perseroan sudah memiliki 380.000outletdan berencana akan meningkatkan ke depannya. Saat ini SNS memiliki 120 depo, dengan 130 partner dan 70 mitra tersebar di seluruh Indonesia
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2470. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1760. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1740-1780
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1790
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7600. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup tertahan pada level harga 2530. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2500-2560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2570
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup Menguat pada level harga 7775. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7925
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 4550. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4490-4600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4610
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Selasa 30 April 2019 ditutup menguat 0,46% pada level 6455. Sektor konsumer mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 230,41 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah pernyataan The Fed yang menghilangkan harapan pasar akan potensi penurunan suku bunga tahun ini. Hasil pertemuan dua hari The Fed kemarin seperti yang diperkirakan masih mempertahankan suku bunganya pada level 2,375%. Namun dalam pernyataannya, Chairman The Fed mengatakan bahwa menurunnya inflasi saat ini kemungkinan hanya bersifat sementara. Hal ini menghapus adanya harapan pasar bahwa The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga untuk mengatasi inflasi rendah atau resesi.The Fed juga tidak menunjukkan indikasi untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. The Fed menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung, pasar tenaga kerja yang kuat serta kenaikan laju inflasi masih berpotensi terjadi. Sementara itu data ADP Employment bulan April naik menjadi 275 ribu, lebih besar dari estimasi di level 170 ribu. Namun data belanja konstruksi turun 0,9% pada bulan Maret dan indeks ISM manufaktur April turun pada 52,8, lebih rendah dari estimasi di level 55. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6410 - 6525
News & Analysis
Per Maret Laba Bersih GGRM Tumbuh 24,8%
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) meraih laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,36 triliun hingga periode 31 Maret 2019 naik 24,86% dari laba Rp1,89 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 19,15% menjadi Rp26,19 triliun dari Rp21,98 triliun tahun sebelumnya dan laba bruto meningkat menjadi Rp4,92 triliun dari Rp4,41 triliun. Laba usaha tercatat Rp3,33 triliun naik dari Rp2,73 triliun dan laba sebelum pajak naik menjadi Rp3,14 triliun dari Rp2,53 triliun tahun sebelumnya.
Kuartal I CTRA Bukukan Kenaikan Laba 126%
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) meraih kenaikan laba sebesar 126% hingga periode 31 Maret 2019 menjadi Rp283,10 miliar dari laba Rp125,25 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan tumbuh 21,3% menjadi Rp1,65 triliun dari Rp1,36 triliun dan laba kotor tercatat mencapai Rp854,20 miliar dari laba kotor Rp629,23 miliar. Laba usaha meningkat menjadi Rp527,45 miliar dari Rp326,84 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak penghasilan diraih sebesar Rp301,55 miliar dari Rp151,06 miliar.
Hawthorne Capital Akan Tender Offer Wajib Saham DWGL Pada Rp95/saham
Setelah mengakuisisi 51% saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) pada 11 April, Hawthorne-Capital Investment Pte Ltd, sebagai pengendali baru DWGL karena telah memiliki 51,94% saham DWGL, akan melakukan penawaran tender wajib atas saham DWGL. Hawthorn merupakan perusahaan investasi berbasis Singapura. Sebelumnya Hawthorn telah membeli 4,48 miliar saham DWGL pada harga Rp 95 per saham atau bernilai sekitar Rp 426,16 miliar. Jumlah saham yang ditransaksikan ini setara dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar DWGL yakni PT Energi Batubara Indonesia. Per Juni 2018, Energi Batubara memiliki 51,94% saham DWGL.
AALI Alokasikan Belanja Modal Rp1,5 Triliun
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyiapkan alokasi belanja modal (capex) senilai Rp 1,5 triliun. Pada kuartal I 2019 penyerapan capex sudah Rp 293 miliar yang paling banyak diserap dalam sektor perkebunan. Penyerapan belanja modal kuartal I 2019 AALI turun 3,7% dari periode sebelumnya. Capex ini diserap Rp74,69 miliar ke non-perkebunan, Rp 73,9 miliar kemills & port, dan Rp 144,50 miliar ke perkebunan untukreplanting. Pada kuartal I lalu, AALI telah melakukanreplantingkurang lebih 4.000 hektare-6.000 hektare (ha). Replantingmemerlukan waktu 4 tahun untuk berbuah sehingga adacost mature plantingyang terkapitalisasi di capex.
PTPP Targetkan Peroleh Dana Rp500 Miliar Dari Divestasi Aset
PT PP Tbk (PTPP) menargetkan dana segar dari aksi penjualan aset atau divestasi mencapai Rp 500 miliar di tahun 2019. Aksi divestasi ini dilakukan khusus bagi aset atau proyek jadi yang memang sudah beroperasi seperti proyek jalan tol. Salah satu tujuan dari divestasi adalah untuk membantu tambahan dana guna investasi dan pemenuhan belanja modal perusahaan ke depannya. Saat ini total belanja modal yang disiapkan mencapai Rp 9 triliun. Komposisinya 30% dari internal dan 70% dari pinjaman. Divestasi dilakukan untuk aset perseroan yang kepemilikannya di atas 20%. PTPP akan mengurangi secara bertahap aset yang sudah beroperasi seperti tol Pandaan-Malang, Medan-Kualanamu-Tebing tinggi dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
GOOD Targetkan Pertumbuhan 10%-15% Tahun Ini
Di tengah persaingan industri produk konsumen terutama makanan dan minuman yang ketat, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) optimistis target pertumbuhan 10%-15% tahun ini akan tercapai. Salah satu langkah yang diambil perusahaan itu adalah memperluas jaringan distribusinya di Indonesia. Jaringan distribusi ini didukung dengan anak perusahaannya PT Sinarniaga Sejahtera (SNS). Hingga saat ini perseroan sudah memiliki 380.000outletdan berencana akan meningkatkan ke depannya. Saat ini SNS memiliki 120 depo, dengan 130 partner dan 70 mitra tersebar di seluruh Indonesia
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2470. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1760. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1740-1780
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1790
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7600. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup tertahan pada level harga 2530. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2500-2560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2570
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup Menguat pada level harga 7775. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7925
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 4550. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4490-4600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4610
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-02 08:51:18 (GMT +7)