02 des

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 29 November 2019 ditutup menguat 0,98% pada level 6011. Sektor infrastruktur mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 219,03 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat lalu ditutup melemah, sehari setelah libur dan perdagangan hanya berlangsung setengah hari menyambut dimulainya musim belanja liburan di AS. Indeks melemah dipengaruhi oleh koreksi pada indeks bursa Eropa dan Asia akibat pesimisme akan segera tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China setelah Trump menandatangani UU yang mendukung para demonstran anti pemerintah di Hong Kong sehingga memicu ketegangan politik antara AS dan China. Dollar AS menguat terhadap mayoritas mata uang lainnya. Saham sektor energi dan konsumer mengalami pelemahan terbesar. Pasar khawatir dengan batas waktu 15 Desember dimana AS akan memberlakukan tarif impor tambahan terhadap produk dari China jika tidak tercapai kesepakatan. Harga minyak mentah melemah signifikan karena naiknya produksi AS dan indikasi bahwa OPEC tidak akan memangkas produksi sesuai ekspektasi pada pertemuan pekan ini. Pasar juga mencermati saham peritel seiring dengan dimulainya musim belanja liburan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 5960 - 6070


News & Analysis

WIKA Anggarkan Capex Tahun 2020 Sebesar Rp16 Triliun


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp16 trilliun pada 2020. Capex itu direncanakan akan digunakan untuk mendukung rencana WIKA dalam menciptakan pendapatan berulang atau recurring income. Sebelumnya WIKA menganggarkan capex sebesar Rp18,1 triliun untuk tahun ini, namun penggunaannya masih di bawah 10% dari capex sebesar Rp18 triliun itu. Belum maksimalnya penggunaan dana capex itu dikarenakan kebutuhan perseroan yang relatif masih rendah. WIKA akan meningkatkan serapan belanja modal pada semester kedua 2019 seiring cukup banyaknya proyek yang ditawarkan kepada perusahaan.

FASW Prediksi Penjualan Tahun Ini Turun 20%

PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) memprediksi angka total penjualan hingga akhir tahun ini hanya sebesar Rp8 triliun atau menurun 20% dari perolehan di tahun 2018 yang mencapai Rp9,94 triliun. Per Kuartal III 2019, penjualan perseroan tercatat Rp6,4 triliun. Untuk tahun depan, perseroan memperkirakan penjualan akan stabil. Hingga kuartal ketiga tahun ini, Perseroan mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp806 miliar atau turun dibandingkan dengan periode sama tahub 2018 sebesar Rp868 miliar. Di sepanjang tahun ini, perseroan mengalokasikan dana belanja senilai USD20 juta untuk pemeliharaan mesin-mesin produksi.

MFIN Tawarkan Obligasi Rp135 Miliar


PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2019 dengan jumlah pokok Obligasi Rp135 miliar yang terdiri dari dua seri. Seri A memiliki jumlah pokok Rp110 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 370 hari sedangkan seri B dengan jumlah pokok Rp25 miliar dengan bunga 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Pefindo memberikan peringkat idA untuk obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi Sucor Sekuritas dan wali amanat Bank BRI. Perkiraan masa penawaran umum pada 16-17 Desember 2019 dan perkiraan pencatatan di BEI pada 23 Desember 2019.

TFAS Jalin Kerja Sama Dengan Karir Komunika Pratama


PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), entitas anak dari PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), menandatangani kerjasama solusi Sumber Daya Manusia dengan PT Karir Komunika Pratama (Karir.com). Penandatanganan ini menandai awal kolaborasi kedua belah pihak untuk semakin memudahkan dan mengoptimalisasi kebutuhan para pencari kerja dan berbagai perusahaan pencari tenaga kerja. Bentuk kerjasama yang dijalin yaitu berupa kemitraan dalam hal pemasaran produk, serta sinergi Karir.com dengan berbagai layanan yang dimiliki Telefast, yaitu Aplikasi HRKU, Aplikasi Job Portal Bilik Kerja, dan outsourcing provider.

Per September Rugi LPKR Bertambah Menjadi Rp1,72 Triliun

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga kuartal III tahun ini menjadi Rp1,72 triliun dari rugi Rp779,59 miliar tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena beban pokok pendapatan menjadi Rp4,98 triliun dari Rp4,39 triliun. Sehingga, meskipun pendapatan bersih Rp8,18 triliun hingga periode 30 September 2019 naik dari Rp8,16 triliun tahun sebelumnya namun membuat laba bruto turun menjadi Rp3,19 triliun dari Rp3,76 triliun. Beban usaha tercatat Rp2,89 triliun naik dari Rp2,57 triliun dan penghasilan lainnya turun menjadi Rp211,54 miliar dari Rp1,00 triliun.

Pendanaan Dua Proyek PLTU Milik BRPT Masuk Tahap Finalisasi


Pendanaan proyek PLTU Jawa 9 dan 10 milik PT Barito Pasific Tbk (BRPT) telah masuk tahap finalisasi. Skema proyek berkapasitas 2x1000 MW berasal dari pendanaan bank pinjaman sindikasi sebesar 75% dan ekuitas perusahaan sebesar 25%. Dana investasi proyek PLTU tersebut mencapai USD3,3 miliar dari kas internal perusahaan. BRPT menguasai 49% saham PT Indo Raya Tenaga sedangkan sisanya sebanyak 51% merupakan milik PLN


Stock Pick

SCMA

Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level 1200. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1180-1215
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1220

INDF


Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 7950. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8075

ASII

Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 6500. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6400-6600
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6650

TLKM

Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3930. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3880-3970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3980

BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 6975. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6850-7075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7100

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7500. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-12-02 08:26:38 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)