02 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Senin 1 April 2019 ditutup melemah 0,25% di level 6452. Sektor infrastruktur mengalami koreksi terbesar. Investor asing melakukan netsell Rp 106,23 miliar. Indeks Wall Street ditutup menguat dipicu oleh data manufaktur China dan AS yang lebih baik dari estimasi mengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Data manufaktur China secara tak terduga kembali menunjukan adanya ekspansi pada bulan Maret untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir. Data manufaktur AS untuk bulan Maret juga mengalami kenaikan pada level 55,3, di atas perkiraan yang berada pada level 54,1. Hal tersebut menimbulkan optimisme ekonomi AS meskipun data penjualan ritel bulan Februari melambat yaitu turun 0,2% dari bulan sebelumnya tumbuh 0,7%. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun telah kembali menguat di atas level yield surat utang tenor tiga bulan, mencapai level tertinggi sepekan terakhir. Kekhawatiran akan perlambatan belum sepenuhnya berakhir, investor memprediksi laba emiten pada earning season triwulan I berpotensi mengalami penurunan pertama kalinya sejak tahun 2016. Saham sektor otomotif menguat setelah China menyatakan akan menunda pemberlakuan tambahan tarif impor terhadap produk kendaraan dari AS setelah 1 April. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6410 - 6525
News & Analysis
Laba Bersih BOSS Turun 7,04%
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) mencatat penjualan bersih Rp272,40 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2018 naik dari penjualan bersih Rp209,70 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor meningkat menjadi Rp116,33 miliar dari Rp64,18 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha naik menjadi Rp41,27 miliar dari Rp33,36 miliar. Kenaikan beban keuangan menjadi Rp10,07 miliar dari Rp1,02 miliar membuat laba sebelum pajak turun menjadi Rp31,19 miliar dari Rp32,24 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk turun 7,04% menjadi Rp22,30 miliar dari laba Rp23,99 miliar.
Anak Usaha GEMA Kerja Sama Dengan Yuanfang Computer
PT Gema Graha Sarana Tbk (GEMA) melalui entitas anaknya PT Vivere Multi Kreasi (PT VMK) melakukan kerjasama dengan Guangzhou Yuanfang Computer Software Engineering Co, Ltd. Kerjasama ini dilakukan dalam pengembangan pangsa pasar baru Furniture Custom di Indonesia. Diharapkan kerjasama ini akan meningkatkan kemampuan produksi yang lebih efisien dengan mengadopsi sistem produk, sistem desain, sistem manajemen pemesanan dan penerapan teknologi informasi.
Laba Bersih CTRA Tumbuh 32,5%
PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2018 senilai Rp1,18 triliun, naik 32,5% dari posisi Rp894,35 miliar pada 2017. Nilai pendapatan yang dibukukan CTRA menembus Rp7,67 triliun, naik 19,09% dari posisi Rp6,44 triliun pada 2017. Komposisi penjualan dan pendapatan dari pihak ketiga masing-masing senilai Rp5,89 triliun dan Rp1,77 triliun. Sumber penjualan CTRA masing-masing terdiri dari rumah hunian & ruko senilai Rp3,86 triliun, apartemen, kantor dan kapling masing-masing senilai Rp1,4 triliun, Rp429,09 miliar dan Rp189,12 miliar. Untuk pendapatan usaha dari pihak ketiga, paling besar dari pusat niaga senilai Rp750,55 miliar, lalu disusul oleh hotel, rumah sakit, kantor, lapangan golf dan lain-lain yakni Rp489,51 miliar, Rp242,6 miliar, Rp158,13 miliar, Rp41,23 miliar dan Rp93,26 miliar. Hingga akhir 2018, CTRA memiliki tanah untuk pengembangan senilai Rp6,68 triliun. Tanah itu tersebar di beberapa wilayah yakni Surabaya, Sidoarjo, Medan, Denpasar, Makassar, Bandar Lampung, Jabodetabek, Jambi, Bali dan lain-lai
Tahun Ini BBKP Akan Ekspansi Kredit
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 190 miliar pada tahun 2018. Pencapaian laba tersebut tumbuh 40% bila dibandingkan dengan periode tahun 2017. Laba sebelum pajak BBKP tercatat tumbuh 78% menjadi Rp 216 miliar. Pada tahun lalu perseroan fokus konsolidasi. Ada tiga yang difokuskan, penguatan laba, perbaikan kualitas aset dan efisiensi. Pada tahun 2018 kredit BBKP turun 8,5% menjadi sebesar Rp 66,44 triliun. Selain itu, total aset BBKP juga turun 10,14% menjadi Rp 95,64 triliun. Hasil dari perbaikan kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ikut mengalami perbaikan di tahun lalu. NPL net turun cukup tinggi dari 6,37% menjadi 4,75%. Di sisi lain, NPL gross juga menurun walau masih relatif tinggi ke angka 6,67% dari setahun sebelumnya 8,54%. Tahun ini BBKP akan mulai melakukan ekspansi dari sisi kredit guna mempercantik kinerja di 2019. Segmen yang masih jadi andalan BBKP yaitu konsumer yang terdiri dari ritel dan UMKM.
ZONE Targetkan Laba Tahun Ini Tumbuh 17%
PT Mega Perintis Tbk (ZONE) berharap dapat mencatatkan peningkatan kinerja pada tahun 2019 ini. Perseroan menetapkan target tahun ini untuk pendapatan sebesar Rp 544 miliar atau naik 19% secara tahunan. Sedangkan untuk laba bersih sebesar Rp 48 miliar, atau naik 17% dibanding tahun 2018. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan melakukan penambahan gerai sebanyak 20 gerai. Untuk ekspansi tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal atau capex sekitar Rp 30 miliar. Sumbernya sebagian menggunakan dana initial public offering (IPO) dan sebagian lagi dana internal.
MDKA Dapat Fasilitas Pinjaman USD100 Juta
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah memperoleh pemberian fasilitas pembiayaan berdasarkan USD100.000.000 Single Currency Term Facilities Agreement (Perjanjian Fasilitas Berjangka Mata Uang Tunggal). Perjanjian itu ditandatangani oleh perseroan dan Barclays Bank PLC pada 28 Maret 2019. Fasilitas pembiayaan yang diterima perseroan merupakan suatu transaksi material karena lebih dari 20% dan kurang dari 50% ekuitas perseroan. Pemberian pinjaman ini diwajibkan memberikan jaminan yakni (1) gadai saham milik perseroan di Eastern Field Development Limited (EFDL) anak perusahaan dengan kepemilikan 99,99% (2) gadai atas saham milik EFDL di Finders Resources Limited, anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki perseroan melalui EFDL (3) gadai rekening dalam negeri atas rekening pengumpulan dividen milik perseroan. Perseroan bermaksud menggunakan fasilitas tersebut antara lain untuk pelunasan secara penuh utang EFDL kepada Standart Chartered Bank, akuisisi atas saham Finders, serta keperluan belanja modal dan kebutuhan korporasi group
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2150. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2120-2180
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2190
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1655. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1635-1670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1675
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2000. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1970-2020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2030
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2190. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2160-2210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2220
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada level harga 1340. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1320-1355.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1360
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4140. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4100-4180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4190
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Senin 1 April 2019 ditutup melemah 0,25% di level 6452. Sektor infrastruktur mengalami koreksi terbesar. Investor asing melakukan netsell Rp 106,23 miliar. Indeks Wall Street ditutup menguat dipicu oleh data manufaktur China dan AS yang lebih baik dari estimasi mengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Data manufaktur China secara tak terduga kembali menunjukan adanya ekspansi pada bulan Maret untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir. Data manufaktur AS untuk bulan Maret juga mengalami kenaikan pada level 55,3, di atas perkiraan yang berada pada level 54,1. Hal tersebut menimbulkan optimisme ekonomi AS meskipun data penjualan ritel bulan Februari melambat yaitu turun 0,2% dari bulan sebelumnya tumbuh 0,7%. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun telah kembali menguat di atas level yield surat utang tenor tiga bulan, mencapai level tertinggi sepekan terakhir. Kekhawatiran akan perlambatan belum sepenuhnya berakhir, investor memprediksi laba emiten pada earning season triwulan I berpotensi mengalami penurunan pertama kalinya sejak tahun 2016. Saham sektor otomotif menguat setelah China menyatakan akan menunda pemberlakuan tambahan tarif impor terhadap produk kendaraan dari AS setelah 1 April. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6410 - 6525
News & Analysis
Laba Bersih BOSS Turun 7,04%
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) mencatat penjualan bersih Rp272,40 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2018 naik dari penjualan bersih Rp209,70 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor meningkat menjadi Rp116,33 miliar dari Rp64,18 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha naik menjadi Rp41,27 miliar dari Rp33,36 miliar. Kenaikan beban keuangan menjadi Rp10,07 miliar dari Rp1,02 miliar membuat laba sebelum pajak turun menjadi Rp31,19 miliar dari Rp32,24 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk turun 7,04% menjadi Rp22,30 miliar dari laba Rp23,99 miliar.
Anak Usaha GEMA Kerja Sama Dengan Yuanfang Computer
PT Gema Graha Sarana Tbk (GEMA) melalui entitas anaknya PT Vivere Multi Kreasi (PT VMK) melakukan kerjasama dengan Guangzhou Yuanfang Computer Software Engineering Co, Ltd. Kerjasama ini dilakukan dalam pengembangan pangsa pasar baru Furniture Custom di Indonesia. Diharapkan kerjasama ini akan meningkatkan kemampuan produksi yang lebih efisien dengan mengadopsi sistem produk, sistem desain, sistem manajemen pemesanan dan penerapan teknologi informasi.
Laba Bersih CTRA Tumbuh 32,5%
PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2018 senilai Rp1,18 triliun, naik 32,5% dari posisi Rp894,35 miliar pada 2017. Nilai pendapatan yang dibukukan CTRA menembus Rp7,67 triliun, naik 19,09% dari posisi Rp6,44 triliun pada 2017. Komposisi penjualan dan pendapatan dari pihak ketiga masing-masing senilai Rp5,89 triliun dan Rp1,77 triliun. Sumber penjualan CTRA masing-masing terdiri dari rumah hunian & ruko senilai Rp3,86 triliun, apartemen, kantor dan kapling masing-masing senilai Rp1,4 triliun, Rp429,09 miliar dan Rp189,12 miliar. Untuk pendapatan usaha dari pihak ketiga, paling besar dari pusat niaga senilai Rp750,55 miliar, lalu disusul oleh hotel, rumah sakit, kantor, lapangan golf dan lain-lain yakni Rp489,51 miliar, Rp242,6 miliar, Rp158,13 miliar, Rp41,23 miliar dan Rp93,26 miliar. Hingga akhir 2018, CTRA memiliki tanah untuk pengembangan senilai Rp6,68 triliun. Tanah itu tersebar di beberapa wilayah yakni Surabaya, Sidoarjo, Medan, Denpasar, Makassar, Bandar Lampung, Jabodetabek, Jambi, Bali dan lain-lai
Tahun Ini BBKP Akan Ekspansi Kredit
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 190 miliar pada tahun 2018. Pencapaian laba tersebut tumbuh 40% bila dibandingkan dengan periode tahun 2017. Laba sebelum pajak BBKP tercatat tumbuh 78% menjadi Rp 216 miliar. Pada tahun lalu perseroan fokus konsolidasi. Ada tiga yang difokuskan, penguatan laba, perbaikan kualitas aset dan efisiensi. Pada tahun 2018 kredit BBKP turun 8,5% menjadi sebesar Rp 66,44 triliun. Selain itu, total aset BBKP juga turun 10,14% menjadi Rp 95,64 triliun. Hasil dari perbaikan kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ikut mengalami perbaikan di tahun lalu. NPL net turun cukup tinggi dari 6,37% menjadi 4,75%. Di sisi lain, NPL gross juga menurun walau masih relatif tinggi ke angka 6,67% dari setahun sebelumnya 8,54%. Tahun ini BBKP akan mulai melakukan ekspansi dari sisi kredit guna mempercantik kinerja di 2019. Segmen yang masih jadi andalan BBKP yaitu konsumer yang terdiri dari ritel dan UMKM.
ZONE Targetkan Laba Tahun Ini Tumbuh 17%
PT Mega Perintis Tbk (ZONE) berharap dapat mencatatkan peningkatan kinerja pada tahun 2019 ini. Perseroan menetapkan target tahun ini untuk pendapatan sebesar Rp 544 miliar atau naik 19% secara tahunan. Sedangkan untuk laba bersih sebesar Rp 48 miliar, atau naik 17% dibanding tahun 2018. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan melakukan penambahan gerai sebanyak 20 gerai. Untuk ekspansi tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal atau capex sekitar Rp 30 miliar. Sumbernya sebagian menggunakan dana initial public offering (IPO) dan sebagian lagi dana internal.
MDKA Dapat Fasilitas Pinjaman USD100 Juta
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah memperoleh pemberian fasilitas pembiayaan berdasarkan USD100.000.000 Single Currency Term Facilities Agreement (Perjanjian Fasilitas Berjangka Mata Uang Tunggal). Perjanjian itu ditandatangani oleh perseroan dan Barclays Bank PLC pada 28 Maret 2019. Fasilitas pembiayaan yang diterima perseroan merupakan suatu transaksi material karena lebih dari 20% dan kurang dari 50% ekuitas perseroan. Pemberian pinjaman ini diwajibkan memberikan jaminan yakni (1) gadai saham milik perseroan di Eastern Field Development Limited (EFDL) anak perusahaan dengan kepemilikan 99,99% (2) gadai atas saham milik EFDL di Finders Resources Limited, anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki perseroan melalui EFDL (3) gadai rekening dalam negeri atas rekening pengumpulan dividen milik perseroan. Perseroan bermaksud menggunakan fasilitas tersebut antara lain untuk pelunasan secara penuh utang EFDL kepada Standart Chartered Bank, akuisisi atas saham Finders, serta keperluan belanja modal dan kebutuhan korporasi group
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2150. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2120-2180
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2190
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1655. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1635-1670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1675
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2000. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1970-2020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2030
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2190. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2160-2210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2220
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada level harga 1340. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1320-1355.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1360
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4140. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4100-4180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4190
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-04-02 08:30:59 (GMT +7)