01 Okt
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 30 September 2019 ditutup melemah 0,45% pada level 6169. Sektor pertambangan mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp68,91 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat didorong oleh berita individual emiten dan dibantahnya berita bahwa pemerintahan Trump berencana untuk menghapus pencatatan saham perusahaan China di bursa efek AS. Departemen Keuangan AS mengatakan pemerintahan Trump tidak bermaksud memblokir perusahaan-perusahaan China dari pencatatan saham di bursa saham AS saat ini. Sebelumnya pada akhir pekan lalu indeks di bursa Wall Street melemah akibat adanya laporan pemerintahan Trump mempertimbangkan untuk mendelisting saham perusahaan China dari bursa saham AS. Data manufaktur China yang lebih baik dari estimasi juga menambah faktor positif. Saham sektor teknologi mengalami kenaikan terbesar didorong oleh penguatan saham Apple karena kenaikan target harga sahamnya. Pasar pada pekan ini akan menantikan data ekonomi AS seperti data pasar tenaga kerja dan data sektor manufaktur.itu harga minyak mengalami koreksi akibat penguatan dollar AS, kekhawatiran akan permintaan serta pulihnya produksi minyak di Arab Saudi. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6100 - 6250
News & Analysis
BJBR Tawarkan Obligasi Senilai Rp248 Miliar
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menawarkan obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2019 dengan jumlah pokok Rp248 miliar yang terdiri dari tiga seri. Seri A senilai Rp66 miliar dengan bunga tetap 8,25% per tahun dan jangka waktu 3 tahun, seri B senilai Rp108 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 5 tahun serta Seri C senilai Rp74 miliar dengan bunga 8,75% per tahun dan jangka waktu 7 tahun. Pefindo memberikan peringkat idAA- atas obligasi ini. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi kredit.
SSIA Naikkan Target Pendapatan Menjadi Rp4,1 Triliun
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) optimis pendapatan sebesar Rp4,1 triliun hingga akhir tahun 2019. Target pendapatan ini merupakan revisi dari target sebelumnya yang ditetapkan pada awal tahun ini senilai Rp3,9 triliun, karena adanya tren perbaikan kinerja dari segmen konstruksi. Perseroan optimis untuk meraih target pendapatan itu akan didukung oleh raihan kontrak anak usaha, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) sepanjang 2019 yang diperkirakan minimal Rp3 triliun. Fokus bisnis SSIA terdiri atas tiga unit usaha, yakni properti, konstruksi dan perhotelan. Strategi bisnis SSIA ke depan akan lebih fokus pada bidang konstruksi dan pengembangan konstruksi.
Pefindo Tegaskan Peringkat BNLI Pada idAA+
PEFINDO menegaskan peringkat "idAA+" untuk Obligasi Subordinasi I tahap II/2012 PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar Rp1,8 triliun yang akan jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2019. Kesiapan BNLI untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh aset likuid BNLI sebesar Rp34,1 triliun, termasuk penempatan pada berbagai surat berharga pemerintah sebesar Rp14,1 triliun pada 31 Agustus 2019.
APLN Berencana Rights Issue Akhir Tahun Ini Atau Awal Tahun Depan
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berencana melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan bermaksud meminta persetujuan RUPSLB pada 5 November 2019. Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham yang bernominal Rp100 per saham. Namun jumlah saham yang diterbitkan tergantung pada keperluan dana dan harga pelaksanaan. Perseroan berencana melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I pada akhir semester II tahun 2019 atau awal 2020 dimana pelaksanaan PUT I ini harus mendapatkan pernyataan efektif dari OJK. Dana yang diperoleh dari PUT I ini akan digunakan untuk keperluan membayar seluruh atau sebagian kewajiban perseroan dan keperluan modal kerja perseroan.
JSMR Kaji Lepas Ruas Tol Semarang-Solo Lewat RDPT atau Dinfra
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berencana melepas ruas tol Semarang-Solo untuk penyertaan ekuitas jangka pendek ke equity participation, seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) atau Dinfra. Pada April 2019, JSMR bersama PT Mandiri Manajemen Investasi telah mencatatkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau KIK Dinfra dengan jumlah Rp423,5 miliar di Bursa Efek Indonesia. Sebelumnya JSMR memproyeksikan dapat menghimpun dana sebesar Rp1 triliun dari instrumen Dinfra pada tahun ini.
META Kaji Akuisisi Sektor Energi Tahun Depan
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membuka peluang untuk kembali melakukan aksi akuisisi di sektor energi pada tahun depan. Sektor energi merupakan sektor yang sedang dikembangkan selain sektor utama, yaitu jalan tol. Selain itu, perseroan juga aktif berinvestasi dan membangun infrastruktur di sektor air bersih, pelabuhan, dan menara telekomunikasi. Di sektor energi, META menargetkan kapasitas bisnis pembangkit listrik perseroan dapat naik dari saat ini 30 MW menjadi 60 MW pada akhir 2019. Saat ini, META menjalankan bisnis energi melalui Energi Infranusantara yang didirikan pada 2012 dengan tujuan berinvestasi di sektor energi, khususnya energi baru terbarukan
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4310. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4250-4360.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4370
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat dilevel harga 1580 JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1560-1600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1600
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level 5350. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5275-5400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5425
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup menguat pada level harga 10775. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10625-10900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10925
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 3440. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3400-3480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3490
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1285. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1305
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 30 September 2019 ditutup melemah 0,45% pada level 6169. Sektor pertambangan mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp68,91 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat didorong oleh berita individual emiten dan dibantahnya berita bahwa pemerintahan Trump berencana untuk menghapus pencatatan saham perusahaan China di bursa efek AS. Departemen Keuangan AS mengatakan pemerintahan Trump tidak bermaksud memblokir perusahaan-perusahaan China dari pencatatan saham di bursa saham AS saat ini. Sebelumnya pada akhir pekan lalu indeks di bursa Wall Street melemah akibat adanya laporan pemerintahan Trump mempertimbangkan untuk mendelisting saham perusahaan China dari bursa saham AS. Data manufaktur China yang lebih baik dari estimasi juga menambah faktor positif. Saham sektor teknologi mengalami kenaikan terbesar didorong oleh penguatan saham Apple karena kenaikan target harga sahamnya. Pasar pada pekan ini akan menantikan data ekonomi AS seperti data pasar tenaga kerja dan data sektor manufaktur.itu harga minyak mengalami koreksi akibat penguatan dollar AS, kekhawatiran akan permintaan serta pulihnya produksi minyak di Arab Saudi. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6100 - 6250
News & Analysis
BJBR Tawarkan Obligasi Senilai Rp248 Miliar
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menawarkan obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2019 dengan jumlah pokok Rp248 miliar yang terdiri dari tiga seri. Seri A senilai Rp66 miliar dengan bunga tetap 8,25% per tahun dan jangka waktu 3 tahun, seri B senilai Rp108 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 5 tahun serta Seri C senilai Rp74 miliar dengan bunga 8,75% per tahun dan jangka waktu 7 tahun. Pefindo memberikan peringkat idAA- atas obligasi ini. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi kredit.
SSIA Naikkan Target Pendapatan Menjadi Rp4,1 Triliun
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) optimis pendapatan sebesar Rp4,1 triliun hingga akhir tahun 2019. Target pendapatan ini merupakan revisi dari target sebelumnya yang ditetapkan pada awal tahun ini senilai Rp3,9 triliun, karena adanya tren perbaikan kinerja dari segmen konstruksi. Perseroan optimis untuk meraih target pendapatan itu akan didukung oleh raihan kontrak anak usaha, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) sepanjang 2019 yang diperkirakan minimal Rp3 triliun. Fokus bisnis SSIA terdiri atas tiga unit usaha, yakni properti, konstruksi dan perhotelan. Strategi bisnis SSIA ke depan akan lebih fokus pada bidang konstruksi dan pengembangan konstruksi.
Pefindo Tegaskan Peringkat BNLI Pada idAA+
PEFINDO menegaskan peringkat "idAA+" untuk Obligasi Subordinasi I tahap II/2012 PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar Rp1,8 triliun yang akan jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2019. Kesiapan BNLI untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh aset likuid BNLI sebesar Rp34,1 triliun, termasuk penempatan pada berbagai surat berharga pemerintah sebesar Rp14,1 triliun pada 31 Agustus 2019.
APLN Berencana Rights Issue Akhir Tahun Ini Atau Awal Tahun Depan
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berencana melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan bermaksud meminta persetujuan RUPSLB pada 5 November 2019. Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham yang bernominal Rp100 per saham. Namun jumlah saham yang diterbitkan tergantung pada keperluan dana dan harga pelaksanaan. Perseroan berencana melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I pada akhir semester II tahun 2019 atau awal 2020 dimana pelaksanaan PUT I ini harus mendapatkan pernyataan efektif dari OJK. Dana yang diperoleh dari PUT I ini akan digunakan untuk keperluan membayar seluruh atau sebagian kewajiban perseroan dan keperluan modal kerja perseroan.
JSMR Kaji Lepas Ruas Tol Semarang-Solo Lewat RDPT atau Dinfra
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berencana melepas ruas tol Semarang-Solo untuk penyertaan ekuitas jangka pendek ke equity participation, seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) atau Dinfra. Pada April 2019, JSMR bersama PT Mandiri Manajemen Investasi telah mencatatkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau KIK Dinfra dengan jumlah Rp423,5 miliar di Bursa Efek Indonesia. Sebelumnya JSMR memproyeksikan dapat menghimpun dana sebesar Rp1 triliun dari instrumen Dinfra pada tahun ini.
META Kaji Akuisisi Sektor Energi Tahun Depan
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membuka peluang untuk kembali melakukan aksi akuisisi di sektor energi pada tahun depan. Sektor energi merupakan sektor yang sedang dikembangkan selain sektor utama, yaitu jalan tol. Selain itu, perseroan juga aktif berinvestasi dan membangun infrastruktur di sektor air bersih, pelabuhan, dan menara telekomunikasi. Di sektor energi, META menargetkan kapasitas bisnis pembangkit listrik perseroan dapat naik dari saat ini 30 MW menjadi 60 MW pada akhir 2019. Saat ini, META menjalankan bisnis energi melalui Energi Infranusantara yang didirikan pada 2012 dengan tujuan berinvestasi di sektor energi, khususnya energi baru terbarukan
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4310. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4250-4360.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4370
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat dilevel harga 1580 JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1560-1600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1600
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level 5350. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5275-5400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5425
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup menguat pada level harga 10775. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10625-10900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10925
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 3440. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3400-3480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3490
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1285. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1305
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-10-01 08:19:24 (GMT +7)