01 November
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 31 Oktober 2017 ditutup menguat 0,53% pada level 6005. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 516,45 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan pada saham sektor konsumer dan teknologi karena laporan keuangan emiten yang lebih baik dari estimasi. Pasar menantikan hasil pertemuan dua hari The Fed yang akan berakhir nanti malam. Pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kali ini, namun pasar menantikan komentar dari The Fed setelah pertemuan tersebut. Selain itu pasar juga menantikan pengumuman akan pilihan Trump terhadap calon chairman The Fed selanjutnya, yang diperkirakan akan diumumkan pada pekan ini. Pasar memprediksi Trump akan memilih Gubernur The Fed, Jerome Powell, sebagai pengganti Janet Yellen, yang diperkirakan market friendly karena akan melanjutkan kebijakan Janet Yellen yang tidak agresif menaikkan suku bunga. Pasar juga menantikan data nonfarm payrolls bulan Oktober yang akan dirilis pada Jumat pekan ini.Bank of Japan mempertahankan program stimulusnya. Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5940 - 6030
News & Analysis
ASII Membukukan Pertumbuhan Laba 26%
PT Astra International Tbk melaporkan pertumbuhan laba 26% menjadi Rp14,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.kinerja hingga akhir tahun ini diperkirakan tetap positif karena penguatan harga komoditas yang terus berlanjut, meskipun ada tantangan dari peningkatan kompetisi di pasar mobil serta bertambahnya provisi kredit pada beberapa aktivitas grup jasa keuangan. Segmen otomotif ASII selama sembilan bulan pertama tahun 2017 mengalami peningkatan pangsa pasar baik itu di pasar mobil maupun motor. Namun menghadapi tekanan diskon dari meningkatnya kompetisi di pasar mobil. Segmen jasa keuangan mengalami peningkatan seiring dengan keuntungan yang kembali dihasilkan oleh PT Bank Permata Tbk, sementara kenaikan harga komoditas mendorong kinerja yang kuat dari divisi alat berat dan pertambangan serta agribisnis. Pendapatan bersih konsolidasian pada periode ini meningkat 14% menjadi Rp150,2 triliun.
Kisaran Harga IPO Panca Budi Idaman Rp810-Rp1160
Satu lagi perusahaan dengan bidang usaha baru yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Kali ini Perusahaan produsen kantongan plastik PT Panca Budi Idaman Tbk akan IPO dengan target penggalangan dana hingga senilai Rp857 miliar. Perusahaan dikenal dengan produk-produk kantong plastik bermerek yang banyak dijual di pasar tradisional, antara lain merek Tomat, Wayang, Sparta, Bangkuang, Jeruk dan Cabe. Perusahaan ini menguasai 46,5% pangsa pasar kantongan plastik nasional di Jabodetabek dengan pertumbuhan kinerja tahunan rata-rata antara 18% hingga 20%. Panca Budi Idaman atau PBI berencana melepas 738,8 juta saham baru melalui IPO ini dengan nominal Rp100 per saham dan harga penawaran berkisar pada Rp810 hingga Rp1160 per saham. Jumlah ini setara 33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
SMRA Membukukan Kenaikan Laba 107%
PT Summarecom Agung Tbk (SMRA) meraih pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 107% menjadi Rp119,44 miliar hingga periode 30 September 2017 dibandingkan laba bersih Rp57,61 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto naik menjadi Rp3,99 triliun dari Rp3,61 triliun dan laba kotor meningkat menjadi Rp1,72 triliun dari Rp1,64 triliun. Laba usaha naik tipis menjadi Rp837,07 miliar dari Rp834,83 miliar tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak turun menjadi Rp238,75 miliar dari Rp250,20 miliar.
Laba Bersih ELSA Mengalami Penurunan 51%
Laba bersih tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk PT Elnusa Tbk (ELSA) mengalami penurunan sebesar 51,88% menjadi Rp85,60 miliar hingga periode 30 September 2017 dari laba bersih Rp177,90 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik menjadi Rp3,32 triliun dari Rp2,52 triliun tahun sebelumnya namun beban pokok naik tajam menjadi Rp2,98 triliun dari Rp2,09 triliun membuat laba bruto turun menjadi Rp334,66 miliar dari Rp429,80 miliar tahun sebelumnya.
SILO Mengalami Penurunan Laba 26%
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp62,88 miliar dalam periode Januari-September 2017 atau turun 26% dibandingkan dengan Rp85,44 miliar pada periode yang sama 2016. SILO membukukan pendapatan operasional bersih sebesar Rp3 triliun sampai kuartal III/2017 atau meningkat 6% dibandingkan dengan realisasi pada kuartal III/2016.
Laba Bersih HEXA Meningkat 59%
Kinerja penjualan alat berat yang membaik mendorong penjualan bersih PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) untuk periode 9 bulan 2017 menjadi USD157,4 juta, tumbuh 30% dibandingkan dari USD121,1 juta. Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan senilai USD9,79 juta, tumbuh 59% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya USD6,16 juta
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat di level 20900. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20700 - 21250. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 21250
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2760. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2730-2790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2790
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR menguat ditutup di 6500. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6400-6575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6575
HMSP
Pada perdagangan kemarin saham HMSP kembali ditutup menguat pada level 3980. Pergerakan HMSP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3940-4020. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4020
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat di level 1560. Pergerakan saham MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1540-1580. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1580
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat tipis pada level 2190. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2170-2220. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2220
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 31 Oktober 2017 ditutup menguat 0,53% pada level 6005. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 516,45 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan pada saham sektor konsumer dan teknologi karena laporan keuangan emiten yang lebih baik dari estimasi. Pasar menantikan hasil pertemuan dua hari The Fed yang akan berakhir nanti malam. Pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kali ini, namun pasar menantikan komentar dari The Fed setelah pertemuan tersebut. Selain itu pasar juga menantikan pengumuman akan pilihan Trump terhadap calon chairman The Fed selanjutnya, yang diperkirakan akan diumumkan pada pekan ini. Pasar memprediksi Trump akan memilih Gubernur The Fed, Jerome Powell, sebagai pengganti Janet Yellen, yang diperkirakan market friendly karena akan melanjutkan kebijakan Janet Yellen yang tidak agresif menaikkan suku bunga. Pasar juga menantikan data nonfarm payrolls bulan Oktober yang akan dirilis pada Jumat pekan ini.Bank of Japan mempertahankan program stimulusnya. Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5940 - 6030
News & Analysis
ASII Membukukan Pertumbuhan Laba 26%
PT Astra International Tbk melaporkan pertumbuhan laba 26% menjadi Rp14,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.kinerja hingga akhir tahun ini diperkirakan tetap positif karena penguatan harga komoditas yang terus berlanjut, meskipun ada tantangan dari peningkatan kompetisi di pasar mobil serta bertambahnya provisi kredit pada beberapa aktivitas grup jasa keuangan. Segmen otomotif ASII selama sembilan bulan pertama tahun 2017 mengalami peningkatan pangsa pasar baik itu di pasar mobil maupun motor. Namun menghadapi tekanan diskon dari meningkatnya kompetisi di pasar mobil. Segmen jasa keuangan mengalami peningkatan seiring dengan keuntungan yang kembali dihasilkan oleh PT Bank Permata Tbk, sementara kenaikan harga komoditas mendorong kinerja yang kuat dari divisi alat berat dan pertambangan serta agribisnis. Pendapatan bersih konsolidasian pada periode ini meningkat 14% menjadi Rp150,2 triliun.
Kisaran Harga IPO Panca Budi Idaman Rp810-Rp1160
Satu lagi perusahaan dengan bidang usaha baru yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Kali ini Perusahaan produsen kantongan plastik PT Panca Budi Idaman Tbk akan IPO dengan target penggalangan dana hingga senilai Rp857 miliar. Perusahaan dikenal dengan produk-produk kantong plastik bermerek yang banyak dijual di pasar tradisional, antara lain merek Tomat, Wayang, Sparta, Bangkuang, Jeruk dan Cabe. Perusahaan ini menguasai 46,5% pangsa pasar kantongan plastik nasional di Jabodetabek dengan pertumbuhan kinerja tahunan rata-rata antara 18% hingga 20%. Panca Budi Idaman atau PBI berencana melepas 738,8 juta saham baru melalui IPO ini dengan nominal Rp100 per saham dan harga penawaran berkisar pada Rp810 hingga Rp1160 per saham. Jumlah ini setara 33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
SMRA Membukukan Kenaikan Laba 107%
PT Summarecom Agung Tbk (SMRA) meraih pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 107% menjadi Rp119,44 miliar hingga periode 30 September 2017 dibandingkan laba bersih Rp57,61 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto naik menjadi Rp3,99 triliun dari Rp3,61 triliun dan laba kotor meningkat menjadi Rp1,72 triliun dari Rp1,64 triliun. Laba usaha naik tipis menjadi Rp837,07 miliar dari Rp834,83 miliar tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak turun menjadi Rp238,75 miliar dari Rp250,20 miliar.
Laba Bersih ELSA Mengalami Penurunan 51%
Laba bersih tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk PT Elnusa Tbk (ELSA) mengalami penurunan sebesar 51,88% menjadi Rp85,60 miliar hingga periode 30 September 2017 dari laba bersih Rp177,90 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik menjadi Rp3,32 triliun dari Rp2,52 triliun tahun sebelumnya namun beban pokok naik tajam menjadi Rp2,98 triliun dari Rp2,09 triliun membuat laba bruto turun menjadi Rp334,66 miliar dari Rp429,80 miliar tahun sebelumnya.
SILO Mengalami Penurunan Laba 26%
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp62,88 miliar dalam periode Januari-September 2017 atau turun 26% dibandingkan dengan Rp85,44 miliar pada periode yang sama 2016. SILO membukukan pendapatan operasional bersih sebesar Rp3 triliun sampai kuartal III/2017 atau meningkat 6% dibandingkan dengan realisasi pada kuartal III/2016.
Laba Bersih HEXA Meningkat 59%
Kinerja penjualan alat berat yang membaik mendorong penjualan bersih PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) untuk periode 9 bulan 2017 menjadi USD157,4 juta, tumbuh 30% dibandingkan dari USD121,1 juta. Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan senilai USD9,79 juta, tumbuh 59% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya USD6,16 juta
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat di level 20900. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20700 - 21250. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 21250
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2760. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2730-2790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2790
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR menguat ditutup di 6500. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6400-6575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6575
HMSP
Pada perdagangan kemarin saham HMSP kembali ditutup menguat pada level 3980. Pergerakan HMSP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3940-4020. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4020
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat di level 1560. Pergerakan saham MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1540-1580. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1580
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat tipis pada level 2190. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2170-2220. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2220
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-11-01 08:02:00 (GMT +7)