01 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 28 Februari 2019 ditutup melemah 1,26% pada level 6443. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Investor asing net sell Rp1,292 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah ditengah faktor positif data pertumbuhan ekonomi AS lebih baik dari yang dikhawatirkan namun terdapat sentimen negatif akibat kekhawatiran akan laba emiten dan perang dagang. Data ekonomi AS pada Q4 tumbuh 2,6%, lebih baik dibandingkan perkiraan yang sebesar 2,2%. Namun pertumbuhan ekonomi AS tahun 2018 mencapai 2,9%, lebih rendah dari target 3%. Sentimen negatif juga berasal dari pertemuan Trump dan Kim di Vietnam yang berakhir dengan tiba-tiba serta meningkatnya ketegangan politik antara India dan Pakistan. Pasar juga melihat bahwa pertemuan antara AS dan Korea Utara juga akan dapat berdampak terhadap negosiasi dagang antara AS dan China.menyatakan keluar dari pembicaraan dengan Kim karena tuntutan Korea Utara untuk mencabut sanksi yang dipimpin AS. Trump juga memperingatkan dapat meninggalkan perjanjian dagang dengan China jika itu tidak cukup baik, meskipun penasihat ekonominya menyatakan terdapat kemajuan dalam negosiasi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6410 - 6520
News & Analysis
Fitch Revisi Outlook AGII Menjadi Stabil dari Positif
Fitch Ratings Indonesia telah merevisi outlook pada peringkat nasional jangka panjang PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menjadi stabil dari positif dan menegaskan peringkat di A-(idn). Fitch juga menegaskan peringkat obligasi yang akan datang senilai Rp180 miliar dan Sukuk Ijarah Rp110 miliar dengan peringkat nasional A-(idn). Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua tahap dengan jatuh tempo pada tahun 2022 dan 2024 dan sukuk ijarah akan jatuh tempo pada tahun 2022. Dana akan digunakan untuk membiayai kembali utang perusahaan. Penerbitan ini merupakan tahap ketiga dari program obligasi Aneka Gas senilai Rp500 miliar dan program sukuk ijarah senilai Rp500 miliar dan diberi peringkat pada tingkat yang sama dengan program-program tersebut, yang Peringkat Nasionalnya 'A- (idn)'.
PSSI Dapat Fasilitas Pinjaman USD21 Juta
RUPSLB PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menyetujui rencana Perseroan untuk mendapatkan fasilitas pendanaan jangka panjang dari ICICI Bank Limited, Cabang Singapura untuk fasilitas term-loan sebesar sampai dengan USD 21 juta ber tenor maksimal 5 tahun dan 3 kuartal dan fasilitas derivatif sebesar USD1,5 juta untuk tujuan lindung nilai. Perusahaan berencana untuk memakai fasilitas term-loan untuk mendanai ekspansi armada, termasuk pembelian kapal induk kelas Supramax.
Pefindo Tegaskan Peringkat MTN PEHA Pada idA-
Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk Medium Term Notes (MTN) I Tahun 2017 PT Phapros Tbk (PEHA) sebesar Rp200 miliar yang akan jatuh tempo 30 Maret 2019. PEHA berencana melunasi MTN menggunakan dana dari aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan. Peringkat tersebut mencerminkan portofolio produk perusahaan yang terdiversifikasi, marjin profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa perusahaan farmasi yang tercatat di bursa, serta proteksi arus kas yang moderat dengan fleksibilitas keuangan yang lebih baik.
Tahun 2018 Laba Bersih MSIN Meningkat 73%
PT MNC Studio Tbk (MSIN) meraih kenaikan laba bersih sebesar 73,4% di tahun 2018 menjadi Rp210,7 miliar dibandingkan laba bersih Rp121,5 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan unaudit mencapai Rp1,51 triliun naik 35,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,11 triliun dan laba kotor tumbuh 94,6% menjadi Rp428,8 miliar dari laba kotor Rp220,4 miliar tahun sebelumnya. EBITDA meningkat 103,1% pada 2018 menjadi Rp342,1 miliar dibandingkan laba Rp168,4 miliar tahun sebelumnya dengan marjin EBITDA 22,7%. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp1,88 triliun dan EBITDA Rp400 miliar serta laba bersih Rp260 miliar.
Mitsui dan Shikoku Beli 30% Saham Anak Usaha TGRA Bidang PLTA
PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) melakukan kemitraan dengan Mitsui & Co. (Mitsui) dan Shikoku Electric Power (Yonden) melalui perjanjian jual beli (SPA) yang ditandatangani pada 14 Februari 2019 di Tokyo. Melalui perjanjian ini, Mitsui dan Yonden masing-masing mengakuisisi 15% saham anak usaha TGRA yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga air, sehingga totalnya mencapai 30% saham. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat TGRA dalam mengembangkan PLTA. Saat ini, TGRA memiliki dua anak usaha yakni Terregra Hydro Power (THP) bidang PLTA, dan Terregra Solar Power (TSP) PLTS dengan portofolio proyek di Sumatera, Indonesia Timur, dan Australia Selatan.
GIAA Tidak Tutup Peluang KSO Dengan Air Asia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tidak menutup peluang kepada maskapai penerbangan Air Asia untuk melakukan kerja sama operasi. Namun hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut tentang rencana tersebut. Meskipun rute penerbangan yang dimiliki oleh Air Asia juga dimiliki oleh Garuda Indonesia Group, hal tersebut tidak menutup kemungkinan KSO untuk terjalin ke depannya. Air Asia melayani rute penerbangan Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Bandung. Hingga saat ini pihak GIAA dan Air Asia masih dalam tahap pembahasan KSO tersebut
Stock Pick
ANTM
Pada perdagangan kemarin saham ANTM ditutup menguat pada level harga 1015. ANTM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 990-1030
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1035
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3740. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3700-3780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3790
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3850. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3800-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3900
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1750. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1730-1765.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1770
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 2240. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2210-2270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2280
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 5550. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5475-5625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5650
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 28 Februari 2019 ditutup melemah 1,26% pada level 6443. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Investor asing net sell Rp1,292 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah ditengah faktor positif data pertumbuhan ekonomi AS lebih baik dari yang dikhawatirkan namun terdapat sentimen negatif akibat kekhawatiran akan laba emiten dan perang dagang. Data ekonomi AS pada Q4 tumbuh 2,6%, lebih baik dibandingkan perkiraan yang sebesar 2,2%. Namun pertumbuhan ekonomi AS tahun 2018 mencapai 2,9%, lebih rendah dari target 3%. Sentimen negatif juga berasal dari pertemuan Trump dan Kim di Vietnam yang berakhir dengan tiba-tiba serta meningkatnya ketegangan politik antara India dan Pakistan. Pasar juga melihat bahwa pertemuan antara AS dan Korea Utara juga akan dapat berdampak terhadap negosiasi dagang antara AS dan China.menyatakan keluar dari pembicaraan dengan Kim karena tuntutan Korea Utara untuk mencabut sanksi yang dipimpin AS. Trump juga memperingatkan dapat meninggalkan perjanjian dagang dengan China jika itu tidak cukup baik, meskipun penasihat ekonominya menyatakan terdapat kemajuan dalam negosiasi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6410 - 6520
News & Analysis
Fitch Revisi Outlook AGII Menjadi Stabil dari Positif
Fitch Ratings Indonesia telah merevisi outlook pada peringkat nasional jangka panjang PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menjadi stabil dari positif dan menegaskan peringkat di A-(idn). Fitch juga menegaskan peringkat obligasi yang akan datang senilai Rp180 miliar dan Sukuk Ijarah Rp110 miliar dengan peringkat nasional A-(idn). Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua tahap dengan jatuh tempo pada tahun 2022 dan 2024 dan sukuk ijarah akan jatuh tempo pada tahun 2022. Dana akan digunakan untuk membiayai kembali utang perusahaan. Penerbitan ini merupakan tahap ketiga dari program obligasi Aneka Gas senilai Rp500 miliar dan program sukuk ijarah senilai Rp500 miliar dan diberi peringkat pada tingkat yang sama dengan program-program tersebut, yang Peringkat Nasionalnya 'A- (idn)'.
PSSI Dapat Fasilitas Pinjaman USD21 Juta
RUPSLB PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menyetujui rencana Perseroan untuk mendapatkan fasilitas pendanaan jangka panjang dari ICICI Bank Limited, Cabang Singapura untuk fasilitas term-loan sebesar sampai dengan USD 21 juta ber tenor maksimal 5 tahun dan 3 kuartal dan fasilitas derivatif sebesar USD1,5 juta untuk tujuan lindung nilai. Perusahaan berencana untuk memakai fasilitas term-loan untuk mendanai ekspansi armada, termasuk pembelian kapal induk kelas Supramax.
Pefindo Tegaskan Peringkat MTN PEHA Pada idA-
Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk Medium Term Notes (MTN) I Tahun 2017 PT Phapros Tbk (PEHA) sebesar Rp200 miliar yang akan jatuh tempo 30 Maret 2019. PEHA berencana melunasi MTN menggunakan dana dari aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan. Peringkat tersebut mencerminkan portofolio produk perusahaan yang terdiversifikasi, marjin profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa perusahaan farmasi yang tercatat di bursa, serta proteksi arus kas yang moderat dengan fleksibilitas keuangan yang lebih baik.
Tahun 2018 Laba Bersih MSIN Meningkat 73%
PT MNC Studio Tbk (MSIN) meraih kenaikan laba bersih sebesar 73,4% di tahun 2018 menjadi Rp210,7 miliar dibandingkan laba bersih Rp121,5 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan unaudit mencapai Rp1,51 triliun naik 35,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,11 triliun dan laba kotor tumbuh 94,6% menjadi Rp428,8 miliar dari laba kotor Rp220,4 miliar tahun sebelumnya. EBITDA meningkat 103,1% pada 2018 menjadi Rp342,1 miliar dibandingkan laba Rp168,4 miliar tahun sebelumnya dengan marjin EBITDA 22,7%. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp1,88 triliun dan EBITDA Rp400 miliar serta laba bersih Rp260 miliar.
Mitsui dan Shikoku Beli 30% Saham Anak Usaha TGRA Bidang PLTA
PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) melakukan kemitraan dengan Mitsui & Co. (Mitsui) dan Shikoku Electric Power (Yonden) melalui perjanjian jual beli (SPA) yang ditandatangani pada 14 Februari 2019 di Tokyo. Melalui perjanjian ini, Mitsui dan Yonden masing-masing mengakuisisi 15% saham anak usaha TGRA yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga air, sehingga totalnya mencapai 30% saham. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat TGRA dalam mengembangkan PLTA. Saat ini, TGRA memiliki dua anak usaha yakni Terregra Hydro Power (THP) bidang PLTA, dan Terregra Solar Power (TSP) PLTS dengan portofolio proyek di Sumatera, Indonesia Timur, dan Australia Selatan.
GIAA Tidak Tutup Peluang KSO Dengan Air Asia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tidak menutup peluang kepada maskapai penerbangan Air Asia untuk melakukan kerja sama operasi. Namun hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut tentang rencana tersebut. Meskipun rute penerbangan yang dimiliki oleh Air Asia juga dimiliki oleh Garuda Indonesia Group, hal tersebut tidak menutup kemungkinan KSO untuk terjalin ke depannya. Air Asia melayani rute penerbangan Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Bandung. Hingga saat ini pihak GIAA dan Air Asia masih dalam tahap pembahasan KSO tersebut
Stock Pick
ANTM
Pada perdagangan kemarin saham ANTM ditutup menguat pada level harga 1015. ANTM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 990-1030
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1035
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3740. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3700-3780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3790
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3850. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3800-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3900
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1750. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1730-1765.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1770
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 2240. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2210-2270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2280
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 5550. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5475-5625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5650
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-03-01 08:35:46 (GMT +7)