19 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 18 April 2018 ditutup menguat 0,55% pada level 6320. Sektor industri dasar menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp223,71 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif ditengah perdagangan yang fluktuatif dipicu oleh sentimen kenaikan harga minyak mentah dan laporan keuangan emiten yang beragam. Saham sektor energi dan industri mengalami kenaikan, sedangkan saham sektor keuangan dan konsumer melemah. Kenaikan harga minyak mentah mendorong penguatan pada saham sektor energi. Harga minyak mentah menguat dipicu oleh data cadangan minyak AS yang mengalami penurunan serta adanya indikasi Arab Saudi menginginkan harga minyak mentah mendekati level USD100 perbarel. Harga nikel LME menguat pada level tertinggi selama tiga tahun terakhir. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba dalam indeks S&P500 pada triwulan I diperkirakan tumbuh 19,4%, lebih baik dari perkiraan sebelumnya 18,4%.Sementara itu laporan The Fed menyatakan adanya kenaikan pinjaman bisnis, meningkatnya belanja konsumen serta ketatnya pasar tenaga kerja, menunjukkan bahwa ekonomi AS melanjutkan pertumbuhan meskipun terdapat risiko perang dagang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6280 - 6360
News & Analysis
Moody’s Meningkatkan Peringkat SRIL Menjadi Ba3
Moody's Investors Service telah meningkatkan peringkat perusahaan atau corporate family rating (CFR) PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menjadi Ba3 dari semula B1 dengan outlook stabil. Moody's juga meningkatkan peringkat dua surat utang senior tanpa jaminan perseroan ke Ba3 dari B1 dengan outlook stabil. Kedua surat utang tersebut yakni senilai USD350 juta yang akan jatuh tempo pada 2021 dan senilai USD150 juta yang akan jatuh tempo pada 2024. Surat utang ini diterbitkan oleh Golden Legacy Pte. Ltd. tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan. Surat utang tersebut dijamin oleh SRIL dan anak perusahaannya.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk Obligasi NISP
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II OCBC NISP Tbk Tahap I Tahun 2016 Seri B sebesar Rp380 miliar yang akan jatuh tempo pada 11 Mei 2018. Kesiapan bank untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia dan investasi di Sertifikat Bank Indonesia sebesar Rp7,2 triliun pada 31 Desember 2017. Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif dibandingkan obligor Indonesia lainnya adalah superior.
Pefindo Revisi Prospek Peringkat BBKP Menjadi Negatif
Pefindo telah menegaskan peringkat perusahaan idA+ untuk PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), namun sementara prospeknya direvisi menjadi negatif dari stabil. Pefindo juga menegaskan peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahun 2012 pada idA dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahun 2015 pada idA-. Prospek negatif mencerminkan kemungkinan penurunan lebih jauh kualitas aset dan profil modal bank. Berdasarkan Laporan Keuangan 31 Desember 2017 dan 31 Maret 2018. Bank mengalami kondisi kredit macet dan kredit dlaam perhatian khusus yang tinggi. Rasio kecukupan modalnya juga turun menjadi di bawah 12% pada FY2017 dan 1Q2018. Saat ini bank telah memiliki rencana untuk mengatasi masalah permodalan termasuk diantaranya melakukan rights issue.
NOBU Berencana Private Placement 10% Saham
PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) berniat melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Menesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) guna memperkuat struktur permodalan. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 443.791.230 lembar atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Risiko setelah disetujuinya rencana transaksi ini akan mengakibatkan penurunan persentase pemegang saham atau dilusi sebesar 9,09%. Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar 25 Mei mendatang.
Tahun 2017 Rugi SRAJ Bertambah Menjadi Rp100,85 Miliar
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mencatatkan total rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2017 mencapai Rp100,85 miliar, naik sebesar 3,73% dibandingkan 2016 yang senilai Rp97,22 miliar. SRAJ membukukan kenaikan pendapatan sebesar 9,63% yakni dari Rp576,18 miliar pada 2016 menjadi Rp631,67 miliar pada tahun lalu. Namun, beban langsung perseroan juga mengalami kenaikan 11,19% yoy.
INKP Terbitkan Dua MTN Senilai Rp1,7 Triliun
PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) menerbitkan dua surat utang jangka menengah (MTN). Total dana yang diperoleh dari dua MTN itu sebesar Rp 1,7 triliun. MTN pertama yang diterbitkan INKP adalah MTN Indah Kiat Pulp & Paper VI Tahun 2018. MTN tersebut terbagi dalam dua seri. Seri A senilai Rp900 miliar akan jatuh tempo pada April 2010. Seri B bernilai Rp 200 miliar akan jatuh tempo pada April 2021. Selain itu, INKP juga meluncurkan MTN kedua yaitu MTN Indah Kiat Pulp & Pulp VII Tahun 2018 sebesar Rp600 miliar. Surat utang ini akan didistribusikan secara elektronik pada 20 April 2018. MTN dengan tenor tiga tahun ini akan jatuh tempo pada 20 April 2021
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22975. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 22775-23225. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23225
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3660. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3620–3700. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3700
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7950-8150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8150
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3770. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3725-3810. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3810
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2150. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2120-2180. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2180
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 5775. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5675-5850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5850
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT kembali ditutup menguat pada level 2370. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2330-2400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 18 April 2018 ditutup menguat 0,55% pada level 6320. Sektor industri dasar menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp223,71 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif ditengah perdagangan yang fluktuatif dipicu oleh sentimen kenaikan harga minyak mentah dan laporan keuangan emiten yang beragam. Saham sektor energi dan industri mengalami kenaikan, sedangkan saham sektor keuangan dan konsumer melemah. Kenaikan harga minyak mentah mendorong penguatan pada saham sektor energi. Harga minyak mentah menguat dipicu oleh data cadangan minyak AS yang mengalami penurunan serta adanya indikasi Arab Saudi menginginkan harga minyak mentah mendekati level USD100 perbarel. Harga nikel LME menguat pada level tertinggi selama tiga tahun terakhir. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba dalam indeks S&P500 pada triwulan I diperkirakan tumbuh 19,4%, lebih baik dari perkiraan sebelumnya 18,4%.Sementara itu laporan The Fed menyatakan adanya kenaikan pinjaman bisnis, meningkatnya belanja konsumen serta ketatnya pasar tenaga kerja, menunjukkan bahwa ekonomi AS melanjutkan pertumbuhan meskipun terdapat risiko perang dagang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6280 - 6360
News & Analysis
Moody’s Meningkatkan Peringkat SRIL Menjadi Ba3
Moody's Investors Service telah meningkatkan peringkat perusahaan atau corporate family rating (CFR) PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menjadi Ba3 dari semula B1 dengan outlook stabil. Moody's juga meningkatkan peringkat dua surat utang senior tanpa jaminan perseroan ke Ba3 dari B1 dengan outlook stabil. Kedua surat utang tersebut yakni senilai USD350 juta yang akan jatuh tempo pada 2021 dan senilai USD150 juta yang akan jatuh tempo pada 2024. Surat utang ini diterbitkan oleh Golden Legacy Pte. Ltd. tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan. Surat utang tersebut dijamin oleh SRIL dan anak perusahaannya.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk Obligasi NISP
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II OCBC NISP Tbk Tahap I Tahun 2016 Seri B sebesar Rp380 miliar yang akan jatuh tempo pada 11 Mei 2018. Kesiapan bank untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia dan investasi di Sertifikat Bank Indonesia sebesar Rp7,2 triliun pada 31 Desember 2017. Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif dibandingkan obligor Indonesia lainnya adalah superior.
Pefindo Revisi Prospek Peringkat BBKP Menjadi Negatif
Pefindo telah menegaskan peringkat perusahaan idA+ untuk PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), namun sementara prospeknya direvisi menjadi negatif dari stabil. Pefindo juga menegaskan peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahun 2012 pada idA dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahun 2015 pada idA-. Prospek negatif mencerminkan kemungkinan penurunan lebih jauh kualitas aset dan profil modal bank. Berdasarkan Laporan Keuangan 31 Desember 2017 dan 31 Maret 2018. Bank mengalami kondisi kredit macet dan kredit dlaam perhatian khusus yang tinggi. Rasio kecukupan modalnya juga turun menjadi di bawah 12% pada FY2017 dan 1Q2018. Saat ini bank telah memiliki rencana untuk mengatasi masalah permodalan termasuk diantaranya melakukan rights issue.
NOBU Berencana Private Placement 10% Saham
PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) berniat melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Menesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) guna memperkuat struktur permodalan. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 443.791.230 lembar atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Risiko setelah disetujuinya rencana transaksi ini akan mengakibatkan penurunan persentase pemegang saham atau dilusi sebesar 9,09%. Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar 25 Mei mendatang.
Tahun 2017 Rugi SRAJ Bertambah Menjadi Rp100,85 Miliar
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mencatatkan total rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2017 mencapai Rp100,85 miliar, naik sebesar 3,73% dibandingkan 2016 yang senilai Rp97,22 miliar. SRAJ membukukan kenaikan pendapatan sebesar 9,63% yakni dari Rp576,18 miliar pada 2016 menjadi Rp631,67 miliar pada tahun lalu. Namun, beban langsung perseroan juga mengalami kenaikan 11,19% yoy.
INKP Terbitkan Dua MTN Senilai Rp1,7 Triliun
PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) menerbitkan dua surat utang jangka menengah (MTN). Total dana yang diperoleh dari dua MTN itu sebesar Rp 1,7 triliun. MTN pertama yang diterbitkan INKP adalah MTN Indah Kiat Pulp & Paper VI Tahun 2018. MTN tersebut terbagi dalam dua seri. Seri A senilai Rp900 miliar akan jatuh tempo pada April 2010. Seri B bernilai Rp 200 miliar akan jatuh tempo pada April 2021. Selain itu, INKP juga meluncurkan MTN kedua yaitu MTN Indah Kiat Pulp & Pulp VII Tahun 2018 sebesar Rp600 miliar. Surat utang ini akan didistribusikan secara elektronik pada 20 April 2018. MTN dengan tenor tiga tahun ini akan jatuh tempo pada 20 April 2021
Stock Pick
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22975. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 22775-23225. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23225
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3660. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3620–3700. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3700
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7950-8150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8150
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3770. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3725-3810. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3810
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2150. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2120-2180. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2180
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 5775. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5675-5850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5850
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT kembali ditutup menguat pada level 2370. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2330-2400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-04-19 08:11:42 (GMT +7)