Daily Update 1 September 2016
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 31 Agustus 2016 ditutup menguat 0,44% pada level 5386. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor perkebunan. Investor asing net sell Rp727,7 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham sektor energi seiring dengan penurunan harga minyak mentah. Pelemahan harga minyak mentah yang berlanjut disebabkan oleh data cadangan minyak AS yang secara tak terduga mengalami kenaikan lebih banyak dibandingkan estimasi pada pekan lalu.ADP Employment bulan Agustus menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 177 ribu orang, sesuai dengan ekspektasi. Data pending home sales bulan Juli naik 1,3%, setelah bulan sebelumnya turun 0,8%. Sedangkan indeks Chicago PMI bulan Agustus turun pada level 51,5 dari bulan sebelumnya 55,8. Data ekonomi AS yang membaik akhir-akhir ini semakin meningkatkan potensi akan kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Hal tersebut menimbulkan pergeseran sektor yang memimpin penguatan indeks, sektor yang memiliki yield tinggi seperti saham sektor defensif beralih ke saham yang bersiklus seperti sektor dan teknologi. Untuk IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 5340 - 5470
News & Analysis
Pemegang Mayoritas SDMU Jual 176,7 Juta Saham
Tjoe Mien Sasminto, pemegang saham mayoritas PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) melepas sebagian kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 176.767.700 lembar pada harga Rp396 per lembar senilai total Rp70.000.009.200. Transaksi pelepasan dilakukan pada 24 Agustus melalui Danareksa Sekuritas untuk tujuan divestasi. Dengan pelepasan ini, maka kepemilikan saham Tjoe Mien Sasminto di SDMU berkurang menjadi 402.069.793 lembar saham atau mewakili 35,72 persen saham SDMU.
SSMS Telah Serap Belanja Modal 66% Dari Anggaran
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah menyerap belanja modal hingga Agustus 2016 sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar. Belanja modal sebagian besar digunakan untuk penanaman kebun dan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS). Capex telah terserap 66% dari anggaran tahun ini. Belanja modal untuk penanaman kebun baru mencapai USD20 juta. Sedangkan, sisanya untuk pembangunan satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total investasi Rp115 miliar-Rp120 miliar. Hingga akhir Agustus 2016, perseroan telah menanam sawit seluas 2.000 ha dari total target 5.000 Ha. Anak usaha PT Citra Borneo Indah itu telah menyerap belanja modal sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar.
BBCA Jual Lahan Ke Anak Usahanya Senilai Rp2,82 Miliar
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada 30 Agustus 2016 telah menandatangani Akta Jual Beli Tanah dan Bangunan dengan PT Central Santosa Finance (CSF) perusahaan terafilasi. Tanah milik perseroan tersebut seluas 68m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.535 yang terletak di kota Palembang, Sumatera Selatan yang dijual kepada CSF. CSF memerlukan laha untuk peluasan usahanya sehingga tanah tersebut dijual perseroan dengan harga wajar sesuai penilaian Kantor Jasa Penilai Publik Toto Suharto & Rekan. Harga jual ditetapkan sebesar Rp2.821.240.000 dimana harga tersebut sudah dibayar lunas oleh CSF pada saat penandatanganan Akta Jual Beli. Perseroan memiliki saham CSF secara langsung sebesar 45% dan melalui BCA Finance sebesar 25%.
Pefindo Tegaskan Peringkat BMRI Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan idAA+ untuk obligasi subordinasi I/2009 yang masih beredar. Pada saat yang sama Pefindo menetapkan peringkat idAAA untuk rencana emisi obligasi senior berkelanjutan I tahun 2016 dengan nilai maksimum Rp14 triliun. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat ini mencerminkan dukungan yang kuat dan teruji dari pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham pengendali, posisi bisnis yang superior, profitabilitas yang baik dan profil likuiditas yang sangat kuat.
DEWA Membukukan Laba USD1,04 Juta
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) mencatat laba bersih USD1,04 juta per 30 Juni 2016 setelah menderita rugi USD2,73 juta hingga periode 30 Juni tahun lalu. Pendapatan naik menjadi USD122,89 juta dibandingkan pendapatan periode Juni tahun lalu yang sebesar USD111,65 juta.pokok pendapatan naik menjadi USD109,04 juta dari USD107,57 juta dan laba kotor naik menjadi USD12,95 juta dari USD4,07 juta. Jumlah beban lain-lain naik menjadi USD6,55 juta dari USD6,31 juta membuat laba usaha diraih USD6,39 juta usai rugi usaha USD2,23 juta periode Juni tahun sebelumnya.
PGAS Mengalami Penurunan Laba Sebesar 32,9%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatat penurunan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan sebesar 32,9% YoY menjadi USD152,45 juta hingga periode 30 Juni 2016 dibandingkan laba USD227,33 juta periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto naik tipis menjadi USD1,44 miliar dari pendapatan neto USD1,42 miliar dan beban pokok pendapatan sebesar USD993,12 juta naik dari USD937,06 juta periode Juni tahun lalu. Laba bruto turun menjadi USD446,09 juta dari USD478,81 juta di periode hingga Juni tahun lalu. Sementara laba operasi turun menjadi USD262,04 juta dari USD289,88 juta hingga Juni tahun lalu
Stock Pick
News & Analysis
Pemegang Mayoritas SDMU Jual 176,7 Juta Saham
Tjoe Mien Sasminto, pemegang saham mayoritas PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) melepas sebagian kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 176.767.700 lembar pada harga Rp396 per lembar senilai total Rp70.000.009.200. Transaksi pelepasan dilakukan pada 24 Agustus melalui Danareksa Sekuritas untuk tujuan divestasi. Dengan pelepasan ini, maka kepemilikan saham Tjoe Mien Sasminto di SDMU berkurang menjadi 402.069.793 lembar saham atau mewakili 35,72 persen saham SDMU.
SSMS Telah Serap Belanja Modal 66% Dari Anggaran
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah menyerap belanja modal hingga Agustus 2016 sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar. Belanja modal sebagian besar digunakan untuk penanaman kebun dan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS). Capex telah terserap 66% dari anggaran tahun ini. Belanja modal untuk penanaman kebun baru mencapai USD20 juta. Sedangkan, sisanya untuk pembangunan satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total investasi Rp115 miliar-Rp120 miliar. Hingga akhir Agustus 2016, perseroan telah menanam sawit seluas 2.000 ha dari total target 5.000 Ha. Anak usaha PT Citra Borneo Indah itu telah menyerap belanja modal sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar.
BBCA Jual Lahan Ke Anak Usahanya Senilai Rp2,82 Miliar
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada 30 Agustus 2016 telah menandatangani Akta Jual Beli Tanah dan Bangunan dengan PT Central Santosa Finance (CSF) perusahaan terafilasi. Tanah milik perseroan tersebut seluas 68m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.535 yang terletak di kota Palembang, Sumatera Selatan yang dijual kepada CSF. CSF memerlukan laha untuk peluasan usahanya sehingga tanah tersebut dijual perseroan dengan harga wajar sesuai penilaian Kantor Jasa Penilai Publik Toto Suharto & Rekan. Harga jual ditetapkan sebesar Rp2.821.240.000 dimana harga tersebut sudah dibayar lunas oleh CSF pada saat penandatanganan Akta Jual Beli. Perseroan memiliki saham CSF secara langsung sebesar 45% dan melalui BCA Finance sebesar 25%.
Pefindo Tegaskan Peringkat BMRI Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan idAA+ untuk obligasi subordinasi I/2009 yang masih beredar. Pada saat yang sama Pefindo menetapkan peringkat idAAA untuk rencana emisi obligasi senior berkelanjutan I tahun 2016 dengan nilai maksimum Rp14 triliun. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat ini mencerminkan dukungan yang kuat dan teruji dari pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham pengendali, posisi bisnis yang superior, profitabilitas yang baik dan profil likuiditas yang sangat kuat.
DEWA Membukukan Laba USD1,04 Juta
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) mencatat laba bersih USD1,04 juta per 30 Juni 2016 setelah menderita rugi USD2,73 juta hingga periode 30 Juni tahun lalu. Pendapatan naik menjadi USD122,89 juta dibandingkan pendapatan periode Juni tahun lalu yang sebesar USD111,65 juta.pokok pendapatan naik menjadi USD109,04 juta dari USD107,57 juta dan laba kotor naik menjadi USD12,95 juta dari USD4,07 juta. Jumlah beban lain-lain naik menjadi USD6,55 juta dari USD6,31 juta membuat laba usaha diraih USD6,39 juta usai rugi usaha USD2,23 juta periode Juni tahun sebelumnya.
PGAS Mengalami Penurunan Laba Sebesar 32,9%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatat penurunan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan sebesar 32,9% YoY menjadi USD152,45 juta hingga periode 30 Juni 2016 dibandingkan laba USD227,33 juta periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto naik tipis menjadi USD1,44 miliar dari pendapatan neto USD1,42 miliar dan beban pokok pendapatan sebesar USD993,12 juta naik dari USD937,06 juta periode Juni tahun lalu. Laba bruto turun menjadi USD446,09 juta dari USD478,81 juta di periode hingga Juni tahun lalu. Sementara laba operasi turun menjadi USD262,04 juta dari USD289,88 juta hingga Juni tahun lalu
Stock Pick
KLBF
Support pada level 1750 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin KLBF ditutup menguat pada 1795.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 1810
BMRI
Terlihat kuat pada support di level 11050 kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level 11225.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 11350
BBNI
Terlihat kuat pada support di level 5750, kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 5875.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 5950
TLKM
Terlihat kuat pada support di level 4160 kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level 4210.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 4260
WSKT
Terlihat kuat pada support di level 2730, kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level 2790.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 2820
ICBP
Support pada level 9500 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin ICBP ditutup menguat pada 9975.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 10100
BBTN
Support pada level 1930 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin BBTN ditutup menguat pada 2010.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 2040
Support pada level 1750 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin KLBF ditutup menguat pada 1795.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 1810
BMRI
Terlihat kuat pada support di level 11050 kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level 11225.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 11350
BBNI
Terlihat kuat pada support di level 5750, kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 5875.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 5950
TLKM
Terlihat kuat pada support di level 4160 kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level 4210.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 4260
WSKT
Terlihat kuat pada support di level 2730, kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level 2790.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 2820
ICBP
Support pada level 9500 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin ICBP ditutup menguat pada 9975.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 10100
BBTN
Support pada level 1930 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin BBTN ditutup menguat pada 2010.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 2040
Octavianus Marbun
Waterfront Securities Indonesia
Sonatopas Tower FL.15A th
Jl. Jend Sudirman kav 26
Jakarta 12920
Ph : 6221 - 250 6355
Fax : 6221 - 250 6322
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Securities and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Securities, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Securities 2016
Published on 2016-09-01 07:56:31 (GMT +7)