3 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 2 Mei 2017 ditutup melemah 0,17% pada level 5675. Saham sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp848,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh kenaikan saham sektor teknologi dan industri, meskipun terdapat koreksi pada saham sektor otomotif dan energi. Pasca penutupan bursa, saham Apple mengalami koreksi cukup signifikan setelah merilis penurunan penjualan iPhone yang tak terduga. Namun pasar masih optimis dengan kinerja keuangan emiten, yang juga mendorong optimisme akan data ekonomi AS yang lebih baik. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed yang akan berakhir nanti malam. Diperkirakan The Fed masih akan tetap mempertahankan suku bunganya, namun pasar menduga dalam komentar The Fed akan diungkapkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan Juni mendatang. Selain itu pasar juga menantikan data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari Jumat. Pasar juga akan mencermati hasil pemilu putaran kedua di Perancis yang akan berlangsung pada hari Minggu. Harga minyak mentah melemah akibat kekhawatiran akan melimpahnya suplay minyak. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5650 - 5730
News & Analysis
BBTN Mencatatkan EBA-SP 03 Senilai Rp1 triliun
Setelah sukses melakukan sekuritisasi aset dengan skema Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) selama dua tahun berturut-turut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan EBA-SP 03 di BEI senilai Rp1 triliun. Adapun, nilai EBA-SP yang berhasil diserap mencapai Rp1 triliun dengan rincian di kelas A, untuk seri A 1 senilai Rp200 miliar, sedangkan Seri A2 mencapai Rp713 miliar. Sementara kelas B, nilainya mencapai Rp87 miliar. EBA-SP 03 tersebut diterbitkan menggunakan jaminan KPR BTN. Sebagai jaminan kualitas kredit, EBA SP-03 kelas A memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
BUMI Optimis Target Produksi Yang Naik 5-7% Akan Tercapai
Meskipun produksi batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada kuartal I/2017 masih sama seperti pada kuartal I/2016, tetapi perseroan tetap optimistis target produksi batu bara yang meningkat 5% hingga 7% bisa dicapai. Pada kuartal I/2017, perseroan memproduksi batu bara sebesar 20,2 juta ton atau sama dengan jumlah produksi pada kuartal I/2016. Sementara itu, pada periode tersebut, perseroan mampu menjual batu bara sebanyak 21 juta ton atau mendekati angka penjualan pada kuartal I/2016. Namun kondisi tersebut tidak mengubah target produksi dan penjualan perseroan pada tahun ini. BUMI masih menargetkan peningkatan volume produksi batu bara antara 5% hingga 7% sepanjang 2017. Selain itu, perseroan juga tetap menargetkan peningkatan harga penjualan batu bara lebih dari 30% pada tahun ini.
Kuartal I, NRCA Bukukan Kontrak Baru Rp530 Miliar
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) membukukan kontrak baru Rp530 miliar per kuartal I/2017 atau meningkat 52% dibandingkan dengan Rp347 miliar per kuartal I/2016. NRCA telah memperoleh sejumlah proyek konstruksi pada periode Januari-Maret 2017. Proyek itu antara lain Stasiun Cisauk (Tangerang), Yogya Sumber Sari Juncion (Bandung), Mason Pine Hotel (Padalarang), Apsara Tower-The Kahyangan (Solo), Cerestar (Medan), arsitektur Apartemen Tentrem (Semarang). Sepanjang 2017, perusahaan menargetkan kontrak baru Rp3,3 triliun atau meningkat dibandingkan dengan Rp2,81 triliun pada 2016.
MYRX Tidak Bukukan Pendapatan Hingga Triwulan I 2017
PT Hanson International Tbk (MYRX) belum membukukan pendapatan sama sekali pada kuartal pertama tahun ini, atau turun 100% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp104,6 miliar. Pendapatan MYRX pada kuartal pertama tahun ini hanya disumbang dari pendapatan operasional lainnya sebesar Rp1,84 miliar, turun 70% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu Rp6,24 miliar. Beban penjualan meningkat dari Rp2,98 miliar menjadi Rp14,31 miliar. Rugi tahun berjalan perseroan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk mencapai Rp63,88 miliar, dari laba bersih pada kuartal pertama 2016 Rp8,93 miliar.
MAPI Bukukan Kenaikan Laba 282%
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sepanjang kuartal I-2017 mencatat pendapatan bersih meningkat 14,2% menjadi Rp3,6 triliun dari Rp3,2 triliun di periode yang sama pada tahun 2016. Sedangkan untuk laba usaha meningkat 39% menjadi Rp183 miliar dan laba bersih meningkat 282% menjadi Rp59 miliar, dibandingkan periode kuartal pertama tahun 2016.
Laba Bersih PTBA Tumbuh 161%
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) berhasil mencatat laba bersih Rp870,83 miliar di kuartal I-2017, meningkat 161% dibanding tahun sebelumnya diperiode yang sama, yakni Rp332,57 miliar. Peningkatan raihan laba bersih di kuartal I ini ditopang oleh meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 28,27%. Tercatat sepanjang kuartal I-207 pendapatan yang dibukukan oleh perseroan sebesar Rp4,55 triliun, sementara di periode sama tahun lalu hanya mencapai Rp3,54 triliun
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 17900. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17700-18050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18050
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di level 6425. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6300-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 6500
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 11675. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 11500-11825.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 11825
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8425. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8300-8525.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8525
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 4640. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4600-4690.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 4690
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3200. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3170-3240.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 3240
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 2 Mei 2017 ditutup melemah 0,17% pada level 5675. Saham sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp848,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh kenaikan saham sektor teknologi dan industri, meskipun terdapat koreksi pada saham sektor otomotif dan energi. Pasca penutupan bursa, saham Apple mengalami koreksi cukup signifikan setelah merilis penurunan penjualan iPhone yang tak terduga. Namun pasar masih optimis dengan kinerja keuangan emiten, yang juga mendorong optimisme akan data ekonomi AS yang lebih baik. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed yang akan berakhir nanti malam. Diperkirakan The Fed masih akan tetap mempertahankan suku bunganya, namun pasar menduga dalam komentar The Fed akan diungkapkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan Juni mendatang. Selain itu pasar juga menantikan data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari Jumat. Pasar juga akan mencermati hasil pemilu putaran kedua di Perancis yang akan berlangsung pada hari Minggu. Harga minyak mentah melemah akibat kekhawatiran akan melimpahnya suplay minyak. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5650 - 5730
News & Analysis
BBTN Mencatatkan EBA-SP 03 Senilai Rp1 triliun
Setelah sukses melakukan sekuritisasi aset dengan skema Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) selama dua tahun berturut-turut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan EBA-SP 03 di BEI senilai Rp1 triliun. Adapun, nilai EBA-SP yang berhasil diserap mencapai Rp1 triliun dengan rincian di kelas A, untuk seri A 1 senilai Rp200 miliar, sedangkan Seri A2 mencapai Rp713 miliar. Sementara kelas B, nilainya mencapai Rp87 miliar. EBA-SP 03 tersebut diterbitkan menggunakan jaminan KPR BTN. Sebagai jaminan kualitas kredit, EBA SP-03 kelas A memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
BUMI Optimis Target Produksi Yang Naik 5-7% Akan Tercapai
Meskipun produksi batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada kuartal I/2017 masih sama seperti pada kuartal I/2016, tetapi perseroan tetap optimistis target produksi batu bara yang meningkat 5% hingga 7% bisa dicapai. Pada kuartal I/2017, perseroan memproduksi batu bara sebesar 20,2 juta ton atau sama dengan jumlah produksi pada kuartal I/2016. Sementara itu, pada periode tersebut, perseroan mampu menjual batu bara sebanyak 21 juta ton atau mendekati angka penjualan pada kuartal I/2016. Namun kondisi tersebut tidak mengubah target produksi dan penjualan perseroan pada tahun ini. BUMI masih menargetkan peningkatan volume produksi batu bara antara 5% hingga 7% sepanjang 2017. Selain itu, perseroan juga tetap menargetkan peningkatan harga penjualan batu bara lebih dari 30% pada tahun ini.
Kuartal I, NRCA Bukukan Kontrak Baru Rp530 Miliar
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) membukukan kontrak baru Rp530 miliar per kuartal I/2017 atau meningkat 52% dibandingkan dengan Rp347 miliar per kuartal I/2016. NRCA telah memperoleh sejumlah proyek konstruksi pada periode Januari-Maret 2017. Proyek itu antara lain Stasiun Cisauk (Tangerang), Yogya Sumber Sari Juncion (Bandung), Mason Pine Hotel (Padalarang), Apsara Tower-The Kahyangan (Solo), Cerestar (Medan), arsitektur Apartemen Tentrem (Semarang). Sepanjang 2017, perusahaan menargetkan kontrak baru Rp3,3 triliun atau meningkat dibandingkan dengan Rp2,81 triliun pada 2016.
MYRX Tidak Bukukan Pendapatan Hingga Triwulan I 2017
PT Hanson International Tbk (MYRX) belum membukukan pendapatan sama sekali pada kuartal pertama tahun ini, atau turun 100% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp104,6 miliar. Pendapatan MYRX pada kuartal pertama tahun ini hanya disumbang dari pendapatan operasional lainnya sebesar Rp1,84 miliar, turun 70% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu Rp6,24 miliar. Beban penjualan meningkat dari Rp2,98 miliar menjadi Rp14,31 miliar. Rugi tahun berjalan perseroan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk mencapai Rp63,88 miliar, dari laba bersih pada kuartal pertama 2016 Rp8,93 miliar.
MAPI Bukukan Kenaikan Laba 282%
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sepanjang kuartal I-2017 mencatat pendapatan bersih meningkat 14,2% menjadi Rp3,6 triliun dari Rp3,2 triliun di periode yang sama pada tahun 2016. Sedangkan untuk laba usaha meningkat 39% menjadi Rp183 miliar dan laba bersih meningkat 282% menjadi Rp59 miliar, dibandingkan periode kuartal pertama tahun 2016.
Laba Bersih PTBA Tumbuh 161%
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) berhasil mencatat laba bersih Rp870,83 miliar di kuartal I-2017, meningkat 161% dibanding tahun sebelumnya diperiode yang sama, yakni Rp332,57 miliar. Peningkatan raihan laba bersih di kuartal I ini ditopang oleh meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 28,27%. Tercatat sepanjang kuartal I-207 pendapatan yang dibukukan oleh perseroan sebesar Rp4,55 triliun, sementara di periode sama tahun lalu hanya mencapai Rp3,54 triliun
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 17900. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17700-18050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18050
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di level 6425. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6300-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 6500
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 11675. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 11500-11825.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 11825
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8425. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8300-8525.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8525
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 4640. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4600-4690.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 4690
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3200. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3170-3240.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 3240
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-05-03 08:36:42 (GMT +7)