27 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 24 November 2017 ditutup menguat 0,06% pada level 6067. Sektor aneka industri mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 676,97 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat, yang terutama dipicu oleh kenaikan pada saham sektor teknologi yang mendorong indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup pada level tertinggi. Saham sektor peritel juga mengalami kenaikan karena indikasi kuatnya belanja pada permulaan musim belanja menjelang liburan akhir tahun. Bursa saham hanya berlangsung setengah hari karena adanya Black Friday, yaitu sehari setelah hari Thanksgiving dan dimulainya musim belanja liburan di AS. Saham sektor energi menguat seiring dengan berlanjutnya reli harga minyak mentah. Kenaikan harga minyak ini antara lain dipicu oleh kesepakatan antara OPEC dan Rusia untuk memperpanjang pemangkasan suplay. Pada pekan ini data ekonomi AS yang akan dirilis diantaranya new home sales, FHFA housing price index, S&P500 Case-Shiller Home Price Index, consumer confidence, GDP Q3, pending home sales, Fed’s Beige Book, personal income, personal spending, Chicago PMI, ISM index, construction spending dan auto sales. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6030 - 6100
News & Analysis
PPRE Targetkan Kontrak Baru Tahun Depan Rp8 Triliun
PT PP Presisi Tbk (PPRE) hingga penghujung tahun ini optimistis mencatatkan kontrak baru senilai Rp 5,8 triliun. Optimisme ini didasari pencapaian hingga Oktober telah terakumulasi Rp 4,2 triliun. Perusahaan tengah menjajaki proyek Bandara Kulon Progo, proyek Soekarno-Hatta dan ada pengerjaan pengangkutan batu bara di Sumatera. Karena itu pada tahun depan perseroan memproyeksikan kontrak baru Rp 7-8 triliun. PPRE menganggarkan dana belanja modal senilai Rp1,4 triliun di tahun depan. Dana ini akan digunakan untuk mendukung kinerja perseroan.
Anak Usaha TLKM Berencana Akuisisi 70% Saham TS Global Network
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) melakukan perjanjian jual beli saham bersyarat pada 24 November 2017. Telin berniat mengakuisisi 70% kepemilikan saham atas TS Global Network Sdn Bhd (TSGN) penyedia solusi dan layanan komunikasi satelit terkemuka di Malaysia. Proses akuisisi tersebut menunggu persetujuan otoritas yang berwenang. Total nilai akuisisi maksimal RM108,5 juta yang akan dibayarkan dalam dua tahap. Telkom dan TSGN telah bekerjasama dalam bisnis layanan komunikasi satelit sejak tahun 2010. Akuisisi ini akan meningkatkan sinergi serta pendayagunaan aset dan sumber daya antar perusahaan dalam rangka memberikan layanan yang lebih inovatif untuk pelanggan.
ADHI Akan Ikut Sebagai Investor Dalam Proyek LRT Jabodetabek
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan ikut sebagai investor untuk penyelenggaraan sarana LRT Jabodetabek bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hal ini karena adanya kenaikan dana investasi proyek LRT Jabodetabek dari Rp26,7 triliun menjadi Rp31,8 triliun. Namun belum diketahui berapa persen bagian ADHI yang akan ikut dalam porsi kepemilikan konsesi LRT Jabodetabek tersebut. Saat ini progress pekerjaan lapangan sudah mencapai 30% dan ADHI sudah menghabiskan dana hingga Rp5 triliun. Target pengoperasian LRT Jabodetabek ini pada tahun 2019.
RUPSLB CPRO Setujui Private Placement
RUPSLB PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) telah menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor perusahaan tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dulu (Non-HMETD) atau private placement. Selain itu RUPSLB juga telah menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan perubahan klasifikasi saham menjadi saham seri A dengan nilai nominal Rp100 per saham dan saham seri B dengan nilai nominal Rp50 per saham, serta penambahan modal ditempatkan dan modal disetor non HMETD dilaksanakan dengan penerbitan saham baru seri B yang masih dalam simpanan tersebut.
Borneo Olah Sarana Sukses Berencana IPO Tahun 2018
PT Borneo Olah Sarana Sukses berencana IPO pada tahun depan. Perusahaan tambang batubara ini akan melakukan IPO untuk membiayai ekspansi, karena ingin memanfaatkan momentum kenaikan harga batubara dunia. Saat ini perusahaan sedang dalam tahap pemenuhan kelengkapan di akuntan publik dan kantor jasa penilai publik. Perusahaan berencana akan melakukan pendaftaran IPO ke BEI pada Desember mendatang dan menargetkan dapat mencatatkan diri di bursa pada kuartal I 2018. Untuk aksi korporasi ini, perusahaan menggunakan laporan keuangan September 2017.
INAF Jalin Kerja Sama Dengan Empat Negara
PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) telah menandatangani nota kesepakatan dari empat negera. Negera-negara yang diajak untuk melakukan joint venture (JV) dan joint operation (JO) adalah Jepang, Rusia, Korea dan Italia. Kontrak pertama adalah antara INAF dan Jepang untuk memproduksi high functional cosmetic, penghilang kerutan wajah dan menumbuhkan sel-sel baru. Kedua, kerja sama INAF dengan Rusia untuk membangun pabrik insulin. Ketiga, kerja sama INAF dengan Korea dalam membuat obat-obatan herbal. Keempat, INAF mengajak Italia untuk menggunakan pabrik baru INAF
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3070. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3030-3110. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3110
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3350. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310-3390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3390
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 21000. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20800-21250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 21250
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat di level 9550. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8450-8650. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8650
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1685. Pergerakan BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1665-1705. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1705
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM menguat ditutup di 4320. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4270-4370.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 4370
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 24 November 2017 ditutup menguat 0,06% pada level 6067. Sektor aneka industri mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 676,97 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat, yang terutama dipicu oleh kenaikan pada saham sektor teknologi yang mendorong indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup pada level tertinggi. Saham sektor peritel juga mengalami kenaikan karena indikasi kuatnya belanja pada permulaan musim belanja menjelang liburan akhir tahun. Bursa saham hanya berlangsung setengah hari karena adanya Black Friday, yaitu sehari setelah hari Thanksgiving dan dimulainya musim belanja liburan di AS. Saham sektor energi menguat seiring dengan berlanjutnya reli harga minyak mentah. Kenaikan harga minyak ini antara lain dipicu oleh kesepakatan antara OPEC dan Rusia untuk memperpanjang pemangkasan suplay. Pada pekan ini data ekonomi AS yang akan dirilis diantaranya new home sales, FHFA housing price index, S&P500 Case-Shiller Home Price Index, consumer confidence, GDP Q3, pending home sales, Fed’s Beige Book, personal income, personal spending, Chicago PMI, ISM index, construction spending dan auto sales. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6030 - 6100
News & Analysis
PPRE Targetkan Kontrak Baru Tahun Depan Rp8 Triliun
PT PP Presisi Tbk (PPRE) hingga penghujung tahun ini optimistis mencatatkan kontrak baru senilai Rp 5,8 triliun. Optimisme ini didasari pencapaian hingga Oktober telah terakumulasi Rp 4,2 triliun. Perusahaan tengah menjajaki proyek Bandara Kulon Progo, proyek Soekarno-Hatta dan ada pengerjaan pengangkutan batu bara di Sumatera. Karena itu pada tahun depan perseroan memproyeksikan kontrak baru Rp 7-8 triliun. PPRE menganggarkan dana belanja modal senilai Rp1,4 triliun di tahun depan. Dana ini akan digunakan untuk mendukung kinerja perseroan.
Anak Usaha TLKM Berencana Akuisisi 70% Saham TS Global Network
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) melakukan perjanjian jual beli saham bersyarat pada 24 November 2017. Telin berniat mengakuisisi 70% kepemilikan saham atas TS Global Network Sdn Bhd (TSGN) penyedia solusi dan layanan komunikasi satelit terkemuka di Malaysia. Proses akuisisi tersebut menunggu persetujuan otoritas yang berwenang. Total nilai akuisisi maksimal RM108,5 juta yang akan dibayarkan dalam dua tahap. Telkom dan TSGN telah bekerjasama dalam bisnis layanan komunikasi satelit sejak tahun 2010. Akuisisi ini akan meningkatkan sinergi serta pendayagunaan aset dan sumber daya antar perusahaan dalam rangka memberikan layanan yang lebih inovatif untuk pelanggan.
ADHI Akan Ikut Sebagai Investor Dalam Proyek LRT Jabodetabek
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan ikut sebagai investor untuk penyelenggaraan sarana LRT Jabodetabek bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hal ini karena adanya kenaikan dana investasi proyek LRT Jabodetabek dari Rp26,7 triliun menjadi Rp31,8 triliun. Namun belum diketahui berapa persen bagian ADHI yang akan ikut dalam porsi kepemilikan konsesi LRT Jabodetabek tersebut. Saat ini progress pekerjaan lapangan sudah mencapai 30% dan ADHI sudah menghabiskan dana hingga Rp5 triliun. Target pengoperasian LRT Jabodetabek ini pada tahun 2019.
RUPSLB CPRO Setujui Private Placement
RUPSLB PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) telah menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor perusahaan tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dulu (Non-HMETD) atau private placement. Selain itu RUPSLB juga telah menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan perubahan klasifikasi saham menjadi saham seri A dengan nilai nominal Rp100 per saham dan saham seri B dengan nilai nominal Rp50 per saham, serta penambahan modal ditempatkan dan modal disetor non HMETD dilaksanakan dengan penerbitan saham baru seri B yang masih dalam simpanan tersebut.
Borneo Olah Sarana Sukses Berencana IPO Tahun 2018
PT Borneo Olah Sarana Sukses berencana IPO pada tahun depan. Perusahaan tambang batubara ini akan melakukan IPO untuk membiayai ekspansi, karena ingin memanfaatkan momentum kenaikan harga batubara dunia. Saat ini perusahaan sedang dalam tahap pemenuhan kelengkapan di akuntan publik dan kantor jasa penilai publik. Perusahaan berencana akan melakukan pendaftaran IPO ke BEI pada Desember mendatang dan menargetkan dapat mencatatkan diri di bursa pada kuartal I 2018. Untuk aksi korporasi ini, perusahaan menggunakan laporan keuangan September 2017.
INAF Jalin Kerja Sama Dengan Empat Negara
PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) telah menandatangani nota kesepakatan dari empat negera. Negera-negara yang diajak untuk melakukan joint venture (JV) dan joint operation (JO) adalah Jepang, Rusia, Korea dan Italia. Kontrak pertama adalah antara INAF dan Jepang untuk memproduksi high functional cosmetic, penghilang kerutan wajah dan menumbuhkan sel-sel baru. Kedua, kerja sama INAF dengan Rusia untuk membangun pabrik insulin. Ketiga, kerja sama INAF dengan Korea dalam membuat obat-obatan herbal. Keempat, INAF mengajak Italia untuk menggunakan pabrik baru INAF
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3070. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3030-3110. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3110
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3350. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310-3390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3390
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 21000. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20800-21250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 21250
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat di level 9550. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8450-8650. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8650
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1685. Pergerakan BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1665-1705. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1705
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM menguat ditutup di 4320. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4270-4370.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 4370
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-11-27 08:06:37 (GMT +7)