23 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 22 November 2017 ditutup menguat 0,63% pada level 6069. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,137 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones dan S&P500 melemah, sedangkan Nasdaq Composite menguat. Saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah menjelang pertemuan The Fed pada 30 November. Data cadangan minyak AS juga menambah optimisme sehingga mendorong kenaikan harga minyak mentah pada level tertinggi lebih dari dua tahun terakhir.AS mengalami pelemahan terbesar dalam delapan bulan terakhir setelah FOMC minutes mengindikasikan para pejabat The Fed memprediksi laju inflasi masih akan relatif rendah meskipun dukungan untuk menaikkan suku bunga meningkat. Potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember masih terbuka, namun prospek kenaikan sebanyak berapa kali pada tahun 2018 dapat tergantung dari perkembangan laju inflasi.itu data initial claims pekan lalu turun menjadi 239 ribu dari 252 ribu. Data durable goods orders bulan Oktober turun 1,2%, setelah bulan sebelumnya naik 2,2%. Indeks Michigan Sentiment bulan November naik pada 98,5. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6030 - 6100
News & Analysis
TOTO Akan Bagi Dividen Interim Rp5/saham
PT Surya Toto Tbk (TOTO) akan membagikan dividen interim tahun buku 2017 kepada pemegang sahamnya sebesar Rp5 per saham atau total sebesar Rp51.600.000.000. Dividen interim tersebut akan dibagikan pada 21 Desember 2017. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 27 dan 28 November 2017 sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai pada 30 November dan 4 Desember 2017 dengan DPS hingga 30 November 2017. Pembagian dividen interim ini berdasarkan hasil keputusan rapat direksi pada 20 November 2017 lalu.
INKP Terbitkan MTN Rp1 Triliun
PT Indah Kiat Pulp & Papers Tbk (INKP) mendaftarkan Medium Term Notes (MTN) I Tahun 2017 senilai Rp1 triliun. MTN ini memiliki bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dengan tanggal pembayaran bunga pertama pada 22 Februari 2018 dan jatuh tempo pada 22 November 2020. Adapun jangka waktu MTN ini selama tiga tahun dengan agen pemantau PT Bank Negara Indonesia dan arranger PT Sinarmas Sekuritas.
BPII Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp24,62 Miliar
Manajemen PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) melaporkan telah mendapatkan dividen untuk tahun buku 2016 dari anak usahanya. Dividen tersebut diraih pada 21 November 2017 dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). Adapun nilai dividen mencapai Rp24.623.608.475. BPAM adalah entitas anak perseroan yang sahamnya dimiliki sebanyak 79.998 lembar saham atau 82,08% dari total saham BPAM.
BFIN Akan Bagi Dividen Interim Rp23/saham
PT BFI Finance Tbk (BFIN) akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2017 kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp23 per saham atau sebesar Rp344.180.823.260. Pembagian dividen interim tersebut akan dibagikan pada 18 Desember 2017 mendatang. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 28 dan 29 November 2017 dan di pasar tunai 4 dan 5 Desember 2017 dengan DPS 4 Desember 2017.
TOPS Dapat Kontrak Pembangunan Kawasan Terpadu Rp3 Triliun
PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) mendapatkan kontrak pembangunan proyek senilai Rp 3 triliun. Pembangunan kawasan terpadu itu dikerjakan secara kolektif dengan PD Pembangunan Sarana Jaya. Proyek itu terdiri atas tower apartemen, perkantoran dan area komersial. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektar (ha) berlokasi di samping terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. TOPS dalam kerja sama itu memiliki porsi 49% dan PD Pembangunan Sarana Jaya sebesar 51%. Proyek Pembangunan kawasan itu merupakan langkah awal dan diharap menjadi pijakan positif dalam menjalin relasi secara berkelanjutan. Pembangunan kawasan terpadu (TOD) sangat krusial di Jakarta, karena Jakarta sebagai kawasan megapolitan butuh solusi praktis atas kemacetan.
FAST Targetkan Pendapatan 2018 Capai Rp6,03 Triliun
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) pada tahun 2018 menargetkan pendapatan sebesar Rp6,03 triliun. Untuk mendukung target itu, perseroan merencanakan menambah 35 gerai baru dan 20 KFC box, sehingga total restoran milik perseroan mencapai 670. FAST telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp280 miliar yang dananya berasal dari kas internal. Belanja modal itu diperuntukan bagi pembukan gerai baru dan perbaikan gerai lama. Untuk pembukaan gerai baru butuh dana Rp4,5 miliar hingga Rp9 miliar, sedangkan untuk pembukaan setiap KPC Box butuh Rp1,5 miliar. Perseroan menargetkan sepanjang tahun ini akan membukukan pendapatan Rp5,48 triliun atau naik 9,84% dari periode sama 2016 di kisaran Rp4,99 triliun. Hingga September tahun ini pendapatan telah mencapai Rp3,89 triliun
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3070. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3030-3110. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3110
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 8250. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8150-8350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8350
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3400. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3350-3440.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3440
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR menguat ditutup di 6725. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6625-6800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6800
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1640. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1620-1160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1660
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat di level 8450. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8350-8550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8550
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3100. Pergerakan CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3060-3140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3140
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 21175. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20900-21400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 21400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 22 November 2017 ditutup menguat 0,63% pada level 6069. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,137 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones dan S&P500 melemah, sedangkan Nasdaq Composite menguat. Saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah menjelang pertemuan The Fed pada 30 November. Data cadangan minyak AS juga menambah optimisme sehingga mendorong kenaikan harga minyak mentah pada level tertinggi lebih dari dua tahun terakhir.AS mengalami pelemahan terbesar dalam delapan bulan terakhir setelah FOMC minutes mengindikasikan para pejabat The Fed memprediksi laju inflasi masih akan relatif rendah meskipun dukungan untuk menaikkan suku bunga meningkat. Potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember masih terbuka, namun prospek kenaikan sebanyak berapa kali pada tahun 2018 dapat tergantung dari perkembangan laju inflasi.itu data initial claims pekan lalu turun menjadi 239 ribu dari 252 ribu. Data durable goods orders bulan Oktober turun 1,2%, setelah bulan sebelumnya naik 2,2%. Indeks Michigan Sentiment bulan November naik pada 98,5. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6030 - 6100
News & Analysis
TOTO Akan Bagi Dividen Interim Rp5/saham
PT Surya Toto Tbk (TOTO) akan membagikan dividen interim tahun buku 2017 kepada pemegang sahamnya sebesar Rp5 per saham atau total sebesar Rp51.600.000.000. Dividen interim tersebut akan dibagikan pada 21 Desember 2017. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 27 dan 28 November 2017 sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai pada 30 November dan 4 Desember 2017 dengan DPS hingga 30 November 2017. Pembagian dividen interim ini berdasarkan hasil keputusan rapat direksi pada 20 November 2017 lalu.
INKP Terbitkan MTN Rp1 Triliun
PT Indah Kiat Pulp & Papers Tbk (INKP) mendaftarkan Medium Term Notes (MTN) I Tahun 2017 senilai Rp1 triliun. MTN ini memiliki bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dengan tanggal pembayaran bunga pertama pada 22 Februari 2018 dan jatuh tempo pada 22 November 2020. Adapun jangka waktu MTN ini selama tiga tahun dengan agen pemantau PT Bank Negara Indonesia dan arranger PT Sinarmas Sekuritas.
BPII Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp24,62 Miliar
Manajemen PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) melaporkan telah mendapatkan dividen untuk tahun buku 2016 dari anak usahanya. Dividen tersebut diraih pada 21 November 2017 dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). Adapun nilai dividen mencapai Rp24.623.608.475. BPAM adalah entitas anak perseroan yang sahamnya dimiliki sebanyak 79.998 lembar saham atau 82,08% dari total saham BPAM.
BFIN Akan Bagi Dividen Interim Rp23/saham
PT BFI Finance Tbk (BFIN) akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2017 kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp23 per saham atau sebesar Rp344.180.823.260. Pembagian dividen interim tersebut akan dibagikan pada 18 Desember 2017 mendatang. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 28 dan 29 November 2017 dan di pasar tunai 4 dan 5 Desember 2017 dengan DPS 4 Desember 2017.
TOPS Dapat Kontrak Pembangunan Kawasan Terpadu Rp3 Triliun
PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) mendapatkan kontrak pembangunan proyek senilai Rp 3 triliun. Pembangunan kawasan terpadu itu dikerjakan secara kolektif dengan PD Pembangunan Sarana Jaya. Proyek itu terdiri atas tower apartemen, perkantoran dan area komersial. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektar (ha) berlokasi di samping terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. TOPS dalam kerja sama itu memiliki porsi 49% dan PD Pembangunan Sarana Jaya sebesar 51%. Proyek Pembangunan kawasan itu merupakan langkah awal dan diharap menjadi pijakan positif dalam menjalin relasi secara berkelanjutan. Pembangunan kawasan terpadu (TOD) sangat krusial di Jakarta, karena Jakarta sebagai kawasan megapolitan butuh solusi praktis atas kemacetan.
FAST Targetkan Pendapatan 2018 Capai Rp6,03 Triliun
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) pada tahun 2018 menargetkan pendapatan sebesar Rp6,03 triliun. Untuk mendukung target itu, perseroan merencanakan menambah 35 gerai baru dan 20 KFC box, sehingga total restoran milik perseroan mencapai 670. FAST telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp280 miliar yang dananya berasal dari kas internal. Belanja modal itu diperuntukan bagi pembukan gerai baru dan perbaikan gerai lama. Untuk pembukaan gerai baru butuh dana Rp4,5 miliar hingga Rp9 miliar, sedangkan untuk pembukaan setiap KPC Box butuh Rp1,5 miliar. Perseroan menargetkan sepanjang tahun ini akan membukukan pendapatan Rp5,48 triliun atau naik 9,84% dari periode sama 2016 di kisaran Rp4,99 triliun. Hingga September tahun ini pendapatan telah mencapai Rp3,89 triliun
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3070. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3030-3110. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3110
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 8250. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8150-8350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8350
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3400. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3350-3440.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3440
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR menguat ditutup di 6725. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6625-6800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6800
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1640. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1620-1160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1660
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat di level 8450. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8350-8550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8550
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3100. Pergerakan CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3060-3140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3140
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 21175. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20900-21400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 21400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-11-23 07:47:58 (GMT +7)